Vietnam Diguncang Skandal Korupsi Rp 1.900 T, Terbesar di ASEAN

Reporter

Tempo.co

Selasa, 5 Desember 2023 17:32 WIB

Ilustrasi korupsi. Pexel/Cottonbro

TEMPO.CO, Jakarta - Skandal korupsi di bidang perbankan terbesar sedang mengguncang Vietnam. Dilansir dari Next Shark, kasus ini melibatkan pengembang real estate, Truong My Lan yang dituduh menggelapkan sekitar 304 triliun dong atau setara Rp 1.900 triliun.

Pada 17 November 2023, Kementerian Keamanan Publik Vietnam menuduh Truong yang merupakan Ketua Van Thinh Phat Group melakukan penggelapan dari Saigon Commercial Bank (SCB). Perempuan berusia 79 tahun itu merupakan pemegang saham mayoritas di sana.

Selama beberapa tahun, Truong diduga mengoperasikan lebih dari 1.000 anak perusahaan dan perusahaan cangkang dalam dan luar negeri. Ia menangguk lebih dari US$ 43 miliar pinjaman dari SCB. Sepertiga dari jumlah ini diselewengkan ke perusahaan fiktif yang didirikan oleh Truong, keluarga dan rekannya.

Skandal ini telah mengungkap kelemahan dalam sistem perbankan. Pemerintah menegaskan perlunya untuk meningkatkan pelatihan profesional, peraturan yang lebih ketat, dan meningkatkan mekanisme inspeksi untuk mencegah penyalahgunaan lebih lanjut.

Partai Komunis Vietnam yang berkuasa telah melakukan kampanye anti-korupsi sejak 2016, yang berujung pada dipecatnya sejumlah pejabat tinggi. Dalam skandal terbaru ini, 85 orang telah dijerat kasus korupsi, termasuk pejabat pemerintah dan rekanan Van Thinh Phat Group dan SCB.

Advertising
Advertising

Komite Urusan Dalam Negeri Partai Komunis menyerukan penyelidikan terhadap 23 pejabat negara, termasuk 12 dari bank pelat merah Vietnam. Sekretaris Jenderal Partai Komunis Tiongkok Nguyen Phu Trong menekankan pentingnya otoritas komunis untuk mempercepat dan meningkatkan upaya pemberantasan korupsi. “Kami tidak akan berhenti di sini, namun akan terus berlanjut dalam jangka panjang.”

Gerakan antikorupsi dikritik karena berkembang menjadi alat untuk mempertahankan legitimasi partai tersebut dalam politik Vietnam.

Skandal yang terjadi saat ini dilaporkan merupakan kasus korupsi terbesar dalam sejarah Asia Tenggara, melampaui skandal 1MDB di Malaysia yang melibatkan pencurian dana kekayaan negara sebesar $4,4 miliar. Diperkirakan ada banyak orang yang akan ditangkap termasuk mantan ketua partai di Kota Ho Chi Minh, Le Thanh Hai. Ia dipandang oleh banyak orang di Vietnam sebagai simbol korupsi.

Namun ada kekhawatiran bahwa proses antikorupsi mungkin mempengaruhi stabilitas ekonomi. Menurut laporan, pejabat pemerintah daerah dan pegawai negeri menjadi ragu-ragu untuk menyetujui kesepakatan investasi infrastruktur karena kekhawatiran akan tuduhan korupsi.

NEXT SHARK

Pilihan editor: Survei: 44 Persen Warga Ukraina Ingin Kyev Negosiasi dengan Moskow

Berita terkait

3 Poin Kesaksian Jusuf Kalla Saat Jadi Saksi Meringankan Eks Dirut Pertamina Karen Agustiawan

4 menit lalu

3 Poin Kesaksian Jusuf Kalla Saat Jadi Saksi Meringankan Eks Dirut Pertamina Karen Agustiawan

Jusuf Kalla atau JK menjadi saksi meringankan dalam sidang eks Dirut Pertamina Karen Agustiawan. Ini tiga poin pembelaannya.

Baca Selengkapnya

Jusuf Kalla Jadi Saksi Meringankan dalam Kasus Eks Dirut Pertamina, Begini Aturan Hukumnya

34 menit lalu

Jusuf Kalla Jadi Saksi Meringankan dalam Kasus Eks Dirut Pertamina, Begini Aturan Hukumnya

Jusuf Kalla alias JK menjadi saksi meringankan dalam sidang kasus dugaan korupsi terdakwa Eks Direktur Utama Pertamina Karen Agustiawan.

Baca Selengkapnya

Abdul Gani Kasuba Pakai 27 Rekening untuk Tampung Uang Gratifikasi Rp109 Milyar

1 hari lalu

Abdul Gani Kasuba Pakai 27 Rekening untuk Tampung Uang Gratifikasi Rp109 Milyar

Mantan Gubenur Maluku Utara, Abdul Gani Kasuba, didakwa menerima gratifikasi dari Kepala OPD dan PNS di lingkungan Pemprov Maluku Utara

Baca Selengkapnya

Eks Gubernur Maluku Utara Tampung Uang Suap dan Gratifikasi Rp 100 Miliar Lebih di 27 Rekening

2 hari lalu

Eks Gubernur Maluku Utara Tampung Uang Suap dan Gratifikasi Rp 100 Miliar Lebih di 27 Rekening

Eks Gubernur Maluku Utara Abdul Gani Kasuba menjalani sidang dakwaan di PN Ternate. Puluhan rekening penampung dipegang ajudan.

Baca Selengkapnya

Sandra Dewi Penuhi Panggilan Kejaksaan Agung, Disebut Datang Lewat Basement

2 hari lalu

Sandra Dewi Penuhi Panggilan Kejaksaan Agung, Disebut Datang Lewat Basement

Sandra Dewi disebut disebut datang ke ruang pemeriksaan Jaksa Agung Muda Bidang Pidana Khsusus lewat basement Gedung Kartika.

Baca Selengkapnya

KPK Periksa Tersangka Sekjen DPR Indra Iskandar dalam Kasus Korupsi Rumah Jabatan

2 hari lalu

KPK Periksa Tersangka Sekjen DPR Indra Iskandar dalam Kasus Korupsi Rumah Jabatan

KPK memeriksa Sekretaris Jenderal DPR Indra Iskandar dalam penyidikan kasus dugaan korupsi pengadaan barang dan jasa rumah jabatan.

Baca Selengkapnya

Helena Lim Susul Sandra Dewi Diperiksa Kejaksaan Agung soal Korupsi Timah Hari Ini

2 hari lalu

Helena Lim Susul Sandra Dewi Diperiksa Kejaksaan Agung soal Korupsi Timah Hari Ini

Crazy Rich PIK Helena Lim diperiksa sebagai tersangka dalam kasus dugaan korupsi timah. Menyusul Sandra Dewi yang tiba sejak pagi.

Baca Selengkapnya

Sandra Dewi Diperiksa Kejaksaan Agung Mengenakan Pakaian Serba Hitam

2 hari lalu

Sandra Dewi Diperiksa Kejaksaan Agung Mengenakan Pakaian Serba Hitam

Dalam sebuah foto yang dibagikan Kejaksaan Agung, Sandra Dewi tampak menjalani pemeriksaan dengan mengenakan pakaian serba hitam.

Baca Selengkapnya

Kejaksaan Agung Kembali Panggil Sandra Dewi sebagai Saksi Korupsi Timah Hari Ini

2 hari lalu

Kejaksaan Agung Kembali Panggil Sandra Dewi sebagai Saksi Korupsi Timah Hari Ini

Penyidik Jampidsus Kejaksaan Agung kembali menjadwalkan pemeriksaan Sandra Dewi, istri dari Harvey Moeis, tersangka korupsi tata niaga Timah hari ini.

Baca Selengkapnya

Kolega Achsanul Qosasi Mengaku Tak Tahu Soal Sandi Garuda dalam Korupsi BTS Kominfo

2 hari lalu

Kolega Achsanul Qosasi Mengaku Tak Tahu Soal Sandi Garuda dalam Korupsi BTS Kominfo

Sadikin Rusli mengaku tidak mengetahui kode 'Garuda' digunakan untuk Mantan Direktur PT Multimedia Berdikari Sejahtera dalam korupsi BTS Kominfo.

Baca Selengkapnya