WHO Sebut Wabah Penyakit di Gaza Bisa Lebih Mematikan daripada Bom

Rabu, 29 November 2023 07:00 WIB

Warga Palestina yang terluka dalam serangan Israel terbaring di lantai saat mereka dibantu di rumah sakit Indonesia setelah rumah sakit Al Shifa tidak berfungsi di tengah serangan darat Israel, di utara Jalur Gaza 16 November 2023. REUTERS/Fadi Alwhidi

TEMPO.CO, Jakarta -Penyakit dapat menjadi penyebab utama orang-orang meninggal di Jalur Gaza dibandingkan akibat pengeboman Israel, jika sistem kesehatan tidak diperbaiki, kata juru bicara Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada Selasa.

“Pada akhirnya kita akan melihat lebih banyak orang meninggal karena penyakit dibandingkan dengan yang kita lihat akibat pengeboman jika kita tidak mampu memperbaiki sistem kesehatan ini,” kata juru bicara WHO Margaret Harris pada sebuah pengarahan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di Jenewa, Swiss.

Otoritas kesehatan Gaza mengatakan lebih dari 15 ribu orang telah dipastikan tewas dalam pengeboman Israel di Gaza, sekitar 40 persen dari mereka adalah anak-anak, dan banyak lagi jasad dikhawatirkan masih berada di bawah reruntuhan.

Selain membombardir Gaza, Israel juga menerapkan blokade yang ketat di wilayah kantong tersebut, membuat warga Gaza mengalami krisis kebutuhan dasar seperti makanan, bahan bakar, dan air bersih.

Harris kerap mengulangi kekhawatirannya mengenai peningkatan wabah penyakit menular, terutama penyakit diare.

Mengutip laporan PBB mengenai kondisi kehidupan para pengungsi di Gaza utara, dia berkata, “(Tidak ada) obat-obatan, tidak ada kegiatan vaksinasi, tidak ada akses terhadap air bersih dan kebersihan serta tidak ada makanan. Kami melihat jumlah kasus diare yang sangat tinggi pada balita.”

Dia menyebut runtuhnya Rumah Sakit Al Shifa — rumah sakit pusat terbesar di Jalur Gaza, yang terletak di Gaza utara — sebagai sebuah tragedi dan menyuarakan keprihatinan tentang penahanan beberapa staf medisnya oleh pasukan Israel selama konvoi evakuasi WHO.

Juru bicara Badan Anak-Anak PBB di Gaza, James Elder, mengatakan kepada wartawan melalui tautan video bahwa rumah sakit di Gaza dipenuhi anak-anak yang menderita luka perang dan gastroenteritis karena meminum air kotor.

“Saya bertemu banyak orang tua… Mereka tahu persis apa yang dibutuhkan anak-anak mereka. Mereka tidak memiliki akses terhadap air bersih dan ini melumpuhkan mereka,” katanya.

Elder menggambarkan melihat seorang anak dengan sebagian kakinya hilang tergeletak di lantai rumah sakit selama beberapa jam, tanpa mendapat perawatan karena kurangnya tenaga medis.

Sebelumnya, badan PBB untuk pengungsi Palestina (UNRWA) juga sempat mengatakan bahwa blokade yang diterapkan Israel di Gaza dapat menjadi alasan utama orang-orang terbunuh di sana.

Pilihan Editor: WHO Hilang Kontak dengan Staf di Gaza

REUTERS

Berita terkait

Pertama Kali, Staf Yahudi Biden Mundur Memprotes Dukungan AS terhadap Israel di Gaza

53 menit lalu

Pertama Kali, Staf Yahudi Biden Mundur Memprotes Dukungan AS terhadap Israel di Gaza

Lily Greenberg Call, seorang staf Yahudi di Departemen Dalam Negeri AS, menuduh Biden memberikan dukungan bagi "bencana" serangan Israel di Gaza

Baca Selengkapnya

9 WNI Relawan MER-C Tertahan Keluar dari Jalur Gaza

1 jam lalu

9 WNI Relawan MER-C Tertahan Keluar dari Jalur Gaza

Sembilan orang relawan medis MER-C tertahan ketika berupaya keluar dari Jalur Gaza lewat perbatasan Rafah.

Baca Selengkapnya

20 Dokter AS Terjebak di Gaza, Gedung Putih Klaim Upayakan Evakuasi

1 jam lalu

20 Dokter AS Terjebak di Gaza, Gedung Putih Klaim Upayakan Evakuasi

Gedung putih mengatakan pemerintah AS berupaya mengevakuasi sekelompok dokter AS yang terjebak di Gaza setelah Israel menutup perbatasan Rafah

Baca Selengkapnya

Indonesia Kutuk Blokade Bantuan Kemanusiaan Gaza oleh Warga Israel

2 jam lalu

Indonesia Kutuk Blokade Bantuan Kemanusiaan Gaza oleh Warga Israel

Indonesia mengecam perintangan pengantaran bantuan kemanusiaan dari masyarakat internasional untuk masyarakat Palestina di Gaza oleh warga Israel

Baca Selengkapnya

Anak Buah Biden Ragu Israel Bisa Menang Lawan Hamas di Gaza

5 jam lalu

Anak Buah Biden Ragu Israel Bisa Menang Lawan Hamas di Gaza

Pejabat AS mengatakan Israel tak bisa menang melawan Hamas karena strateginya meragukan.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: ICC Didesak Tangkap Netanyahu, Marak Aksi Blockout 2024

6 jam lalu

Top 3 Dunia: ICC Didesak Tangkap Netanyahu, Marak Aksi Blockout 2024

Top 3 dunia adalah ICC didesak tiga negara tangkap Netanyahu, Kemlu AS minta kongres evaluasi bantuan ke Israel hingga aksi blockout selebritas.

Baca Selengkapnya

11 Makanan Khas Inggris yang Paling Populer, Wajib Dicoba

15 jam lalu

11 Makanan Khas Inggris yang Paling Populer, Wajib Dicoba

Setiap negara memiliki makanan khas, termasuk Inggris. Berikut terdapat 11 makanan khas Inggris yang paling populer untuk referensi Anda.

Baca Selengkapnya

Peringati Hari Nakba ke-76, Duta Besar Al-Shun Teringat Penderitaan Rakyat Palestina

15 jam lalu

Peringati Hari Nakba ke-76, Duta Besar Al-Shun Teringat Penderitaan Rakyat Palestina

Dubes Palestina untuk Indonesia mengecam tindakan Israel di Palestina dalam peringatan 76 tahun Hari Nakba.

Baca Selengkapnya

Komandan Hizbullah Tewas dalam Serangan Drone Israel di Lebanon

15 jam lalu

Komandan Hizbullah Tewas dalam Serangan Drone Israel di Lebanon

Serangan drone Israel ke Lebanon menewaskan komandan Hizbullah.

Baca Selengkapnya

Facebook Hapus Unggahan Pertemuan Anwar Ibrahim dengan Hamas

16 jam lalu

Facebook Hapus Unggahan Pertemuan Anwar Ibrahim dengan Hamas

Anwar Ibrahim melakukan pertemuan dengan para pemimpin Hamas di Qatar. Unggahannya soal pertemuan itu dihapus oleh Facebook.

Baca Selengkapnya