Pelapor Khusus PBB Serukan Penyelidikan Independen terhadap Kejahatan Israel di Palestina

Selasa, 28 November 2023 17:17 WIB

TEMPO.CO, Jakarta -Dua pelapor khusus Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menyerukan penyelidikan yang cepat, transparan, dan independen terhadap tuduhan kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan yang dilakukan di Israel dan Palestina pada 7 Oktober 2023 dan setelahnya.

Dalam sebuah pernyataan bersama pada Senin, 27 November 2023, Morris Tidball-Binz dan Alice Jill Edwards menyerukan Israel, Otoritas Palestina, dan otoritas de facto di Gaza yaitu Hamas untuk bekerja sama sepenuhnya dalam penyelidikan.

“Penyidik independen harus diberi sumber daya, dukungan, dan akses yang diperlukan untuk melakukan penyelidikan yang cepat, menyeluruh, dan tidak memihak terhadap kejahatan yang diduga dilakukan oleh semua pihak dalam konflik,” kata pernyataan itu.

Tidball-Binz adalah Pelapor Khusus untuk eksekusi di luar hukum, kilat, atau sewenang-wenang. Sementara Edwards adalah Pelapor Khusus untuk Penyiksaan dan Perlakuan atau Hukuman Lain yang Kejam, Tidak Manusiawi, atau Merendahkan Martabat Manusia.

Sebagai pelapor khusus, mereka terlibat dalam Prosedur Khusus Dewan Hak Asasi Manusia PBB.

Kedua pakar mendesak komunitas internasional untuk memastikan bahwa semua orang yang bertanggung jawab atas kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan, serta kejahatan internasional lainnya yang dilakukan dalam konflik tersebut segera diadili, terutama mereka yang memiliki tanggung jawab komando.

“Tidak ada undang-undang yang membatasi kejahatan-kejahatan tersebut, dan kejahatan-kejahatan tersebut berada di bawah yurisdiksi universal,” imbuh mereka.

Hal tersebut berarti pengadilan di negara mana pun dapat menggunakan kewenangannya untuk mengadili pihak yang bertanggung jawab, terlepas dari kewarganegaraan dan tempat kejahatan dilakukan.

Mereka lantas mendorong semua negara untuk memainkan peran proaktif dalam mengidentifikasi tersangka pelaku utama dan membantu memfasilitasi penuntutan melalui prinsip bantuan hukum timbal balik. Prinsip tersebut adalah proses di mana negara mencari dan memberikan informasi yang dapat digunakan sebagai bukti dalam kasus pidana.

Para pelapor pun menyambut baik penyelidikan yang sedang dilakukan oleh Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) dan Komisi Penyelidikan Internasional Independen mengenai Wilayah Pendudukan Palestina, termasuk Yerusalem Timur, dan Israel. Kedua badan tersebut sedang memeriksa dan mendokumentasikan semua bukti kejahatan yang dilakukan hingga saat ini di Israel, Gaza, dan Tepi Barat.

“Kami menekankan bahwa demi tujuan penyembuhan, pemulihan, rekonsiliasi dan keadilan, para korban dan penyintas serta keluarga mereka harus dapat berpartisipasi dalam proses apa pun,” kata para pelapor.

Israel sedang melancarkan kampanye militer besar-besaran di Jalur Gaza, menyusul serangan lintas batas yang dilakukan Hamas pada 7 Oktober lalu. Serangan tersebut menewaskan sekitar 1.200 orang dan menyandera kurang lebih 240 lainnya.

Menurut otoritas kesehatan Gaza, setidaknya lebih dari 15.000 warga Palestina tewas akibat pengeboman Israel sejak kampanye militer besar-besaran di Jalur Gaza menyusul serangan lintas batas oleh Hamas.

Jumlah korban tewas mencakup 6.150 anak dan 4.000 perempuan, ditambah lagi jumlah jasad yang berserakan di jalan-jalan.

Advertising
Advertising

Menurut pernyataan kantor tersebut, ada sekitar 7.000 orang hilang di bawah reruntuhan, termasuk 4.700 anak dan perempuan.

Disebutkan pula bahwa dari jumlah korban tewas, terdapat 207 staf medis, 26 anggota tim penyelamat pertahanan sipil dan 70 jurnalis.

Otoritas Gaza juga menyebutkan bahwa lebih dari 36.000 warga Palestina lainnya juga terluka, dengan 75 persen di antaranya adalah anak-anak dan perempuan.

Sementara itu, hampir 50.000 unit rumah hancur total dan 240.000 unit rumah lainnya rusak parah. Total 88 masjid juga hancur lebur dan 174 lainnya hancur sebagian akibat pemboman Israel di seluruh wilayah Gaza, selain tiga gereja yang menjadi sasaran Israel.

Pilihan Editor: Menlu Australia Menolak Bertemu Pelapor Khusus PBB untuk Palestina, Ada Apa?

REUTERS | ANADOLU

Berita terkait

Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Minta Kongres Evaluasi Bantuan Senjata Rp16 T ke Israel

22 menit lalu

Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Minta Kongres Evaluasi Bantuan Senjata Rp16 T ke Israel

Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat menyerahkan paket bantuan senjata untuk Israel senilai USD1 miliar (Rp16 triliun)

Baca Selengkapnya

ICJ akan Gelar Sidang Serangan Israel ke Rafah Pekan Ini

6 jam lalu

ICJ akan Gelar Sidang Serangan Israel ke Rafah Pekan Ini

Pengadilan tinggi PBB (ICJ) menggelar sidang atas permintaan Afrika Selatan agar Israel dipaksa menghentikan serangan ke Rafah

Baca Selengkapnya

Ungkap Kejahatan Perang Australia di Afghanistan, Tentara Divonis Hampir Enam Tahun Penjara

7 jam lalu

Ungkap Kejahatan Perang Australia di Afghanistan, Tentara Divonis Hampir Enam Tahun Penjara

Pengadilan Australia menjatuhkan hukuman hampir enam tahun penjara kepada eks pengacara militer yang ungkap tuduhan kejahatan perang di Afghanistan

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: 9 Negara Tolak Keanggotaan Palestina di PBB hingga Serangan Bom Nuklir ke Gaza

8 jam lalu

Top 3 Dunia: 9 Negara Tolak Keanggotaan Palestina di PBB hingga Serangan Bom Nuklir ke Gaza

Berita Top 3 Dunia pada Selasa 14 Mei 2024 diawali oleh alasan 9 negara menolak Palestina menjadi anggota penuh PBB.

Baca Selengkapnya

PM Qatar Sebut Negosiasi Gencatan Senjata Buntu setelah Serangan Israel di Rafah

9 jam lalu

PM Qatar Sebut Negosiasi Gencatan Senjata Buntu setelah Serangan Israel di Rafah

Perdana Menteri Qatar mengatakan negaranya akan terus melakukan mediasi antara Hamas dan Israel.

Baca Selengkapnya

Blockout 2024: Aksi blokir Akun Selebritas yang Bungkam soal Gaza

12 jam lalu

Blockout 2024: Aksi blokir Akun Selebritas yang Bungkam soal Gaza

Gerakan "Blockout 2024" mendesak pengguna untuk memblokir akun selebritas yang tetap bungkam mengenai krisis kemanusiaan di Gaza.

Baca Selengkapnya

PBB Rilis Data Korban di Gaza, Apakah Berbeda dari Data Hamas?

16 jam lalu

PBB Rilis Data Korban di Gaza, Apakah Berbeda dari Data Hamas?

Perubahan dalam cara PBB menghitung korban di Gaza telah disebut-sebut sebagai bukti adanya bias.

Baca Selengkapnya

Begini Metode Penyiksaan Israel yang Mengerikan terhadap Tahanan Palestina

17 jam lalu

Begini Metode Penyiksaan Israel yang Mengerikan terhadap Tahanan Palestina

Penyiksaan terhadap para tahanan Palestina dilakukan hanya karena dendam dan tidak dimaksudkan untuk pengumpulan informasi intelijen.

Baca Selengkapnya

HRW: Delapan Serangan Israel Tewaskan dan Lukai 31 Petugas Kemanusiaan di Gaza

17 jam lalu

HRW: Delapan Serangan Israel Tewaskan dan Lukai 31 Petugas Kemanusiaan di Gaza

HRW melaporkan Israel telah membunuh atau melukai sedikitnya 31 pekerja kemanusiaan di Gaza sejak Oktober dalam setidaknya delapan serangan.

Baca Selengkapnya

Palang Merah Buka Rumah Sakit dengan Kapasitas 60 Tempat Tidur di Gaza

17 jam lalu

Palang Merah Buka Rumah Sakit dengan Kapasitas 60 Tempat Tidur di Gaza

Komite Internasional Palang Merah (ICRC) membuka rumah sakit dengan kapasitas 60 tempat tidur di Rafah, Gaza selatan.

Baca Selengkapnya