Taiwan Mendakwa 10 Tentara Sebagai Mata-mata Cina

Reporter

Tempo.co

Selasa, 28 November 2023 07:00 WIB

Militer Taiwan berlari selama latihan tahunan anti-pendaratan Han Kuang di New Taipei City, Taiwan 27 Juli 2023. REUTERS/Ann Wang

TEMPO.CO, Jakarta - Sepuluh mantan dan perwira militer Taiwan saat ini didakwa pada Senin karena diduga menjadi mata-mata Cina. Jaksa mengatakan dua diantaranya membuat video yang berjanji untuk “menyerah” kepada militer Cina.

Tiga dari terdakwa dituduh merekrut prajurit aktif untuk mengumpulkan informasi militer guna “mengembangkan jaringan untuk Cina,” kata Kantor Kejaksaan Tinggi Taiwan dalam sebuah pernyataan.

Empat perwira yang mereka daftarkan juga didakwa menyerahkan “beberapa item rahasia militer” ke Beijing dengan imbalan uang, katanya tanpa menjelaskan lebih lanjut jenis rahasia tersebut.

Dua orang lainnya – keduanya perwira aktif – diduga merekam video “perang psikologis” untuk Beijing di mana mereka berkata: “Saya bersedia menyerah kepada Tentara Pembebasan Rakyat.”

“Tentara aktif yang berjanji setia kepada Partai Komunis Cina adalah tindakan yang sangat buruk,” kata jaksa.

Advertising
Advertising

Terdakwa terakhir dituduh mencuri rahasia militer dari brankas di tempat kerjanya.

“Semua terdakwa pernah atau sedang menjadi prajurit... namun mereka mengkhianati negara dan rakyatnya hanya karena kepentingan pribadi... sehingga membahayakan keamanan secara serius,” kata jaksa.

“Kami meminta pengadilan untuk menjatuhkan hukuman yang lebih berat sebagai peringatan.”

Dakwaan yang dikeluarkan pada Senin adalah yang terbaru dari serangkaian kasus spionase yang terjadi baru-baru ini di pulau tersebut.

Bulan lalu, seorang pensiunan kolonel angkatan udara dijatuhi hukuman 20 tahun penjara karena menjadi mata-mata Beijing dan menyerahkan informasi rahasia keamanan nasional.

Pada Agustus, pasangan ayah-anak didakwa merekrut dua tentara yang diduga membantu mereka mengumpulkan informasi bagi Tiongkok tentang latihan militer “Han Kuang” terbesar di pulau itu.

Cina mengklaim Taiwan yang memiliki pemerintahan sendiri sebagai wilayahnya dan telah meningkatkan tekanan militer dan politik terhadap pulau tersebut dalam beberapa tahun terakhir.

Kedua belah pihak berpisah pada 1949 setelah perang saudara dan sejak itu saling memata-matai.

Pilihan Editor: Taiwan Tahan Letnan Kolonel Diduga Mata-mata Cina

AL ARABIYA

Berita terkait

Huawei Vs Amerika: Pura 70 Pro Gunakan Komponen Lokal Cina Lebih Banyak

7 jam lalu

Huawei Vs Amerika: Pura 70 Pro Gunakan Komponen Lokal Cina Lebih Banyak

Smartphone Huawei seri Pura 70 dinilai hampir menjadi simbol kemandirian Cina menghadapi tekanan sanksi dari Amerika. Chip masih titik terlemah.

Baca Selengkapnya

Ditangkap di Australia, Mantan Pilot Marinir AS Akui Bekerja dengan Peretas Cina

8 jam lalu

Ditangkap di Australia, Mantan Pilot Marinir AS Akui Bekerja dengan Peretas Cina

Mantan pilot Marinir AS yang menentang ekstradisi dari Australia, tanpa sadar bekerja dengan seorang peretas Tiongkok, kata pengacaranya.

Baca Selengkapnya

Pasukan Penjaga Pantai Filipina Pastikan Jaga Laut Cina Selatan

13 jam lalu

Pasukan Penjaga Pantai Filipina Pastikan Jaga Laut Cina Selatan

Penjaga Pantai Filipina berkomitmen menjaga wilayah Laut Cina Selatan yang dipersengketakan agar Beijing tidak bisa reklamasi.

Baca Selengkapnya

Dugaan Pelecehan Seksual, Perempuan Jepang Kurang Berminat Daftar Tentara

17 jam lalu

Dugaan Pelecehan Seksual, Perempuan Jepang Kurang Berminat Daftar Tentara

Jumlah tentara Jepang hanya 9 persen. Beberapa korban mengatakan budaya pelecehan yang mengakar telah membuat perempuan enggan mendaftar ke militer.

Baca Selengkapnya

Warga Cina Diduga Menambang Emas Secara Ilegal, Ini Modusnya

19 jam lalu

Warga Cina Diduga Menambang Emas Secara Ilegal, Ini Modusnya

Seorang warga Cina berinisial YH diduga menambang bijih emas secara ilegal dan memproduksi emas batangan di bawah tanah di Kabupaten Ketapang

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Perdagangan Indonesia-Israel hingga Dubes Israel Robek Piagam PBB

1 hari lalu

Top 3 Dunia: Perdagangan Indonesia-Israel hingga Dubes Israel Robek Piagam PBB

Berita Top 3 Dunia pada Sabtu 11 Mei 2024 diawali oleh tanggapan Dubes Palestina Zuhair Al-Shun soal perdagangan antara Indonesia-Israel

Baca Selengkapnya

Cina Desak AS Tak Hadang Proses Keanggotaan Penuh Palestina di PBB

2 hari lalu

Cina Desak AS Tak Hadang Proses Keanggotaan Penuh Palestina di PBB

Dubes Cina untuk PBB Fu Cong mendesak Amerika Serikat untuk tidak menghalangi proses keanggotaan penuh Palestina di PBB yang didukung Majelis Umum

Baca Selengkapnya

Ramai Kritik Hilirisasi Nikel Dianggap Lebih Untungkan Cina, Ini Tanggapan Stafsus ESDM

2 hari lalu

Ramai Kritik Hilirisasi Nikel Dianggap Lebih Untungkan Cina, Ini Tanggapan Stafsus ESDM

Pengamat Ekonomi Energi UGM Fahmy Radhi mengatakan keuntungan nilai tambah hilirisasi nikel di Indonesia selama ini lebih banyak tersalur ke Cina.

Baca Selengkapnya

Korps Marinir Indonesia dan Amerika Serikat Latihan Pengintaian

3 hari lalu

Korps Marinir Indonesia dan Amerika Serikat Latihan Pengintaian

RECONEX adalah latihan bilateral yang dipimpin oleh KORMAR dan USMC bertujuan untuk mempromosikan interoperabilitas anggota marinir

Baca Selengkapnya

Gedung Putih Yakin Menyerang Rafah Tak Akan Membuat Kemajuan Apapun

3 hari lalu

Gedung Putih Yakin Menyerang Rafah Tak Akan Membuat Kemajuan Apapun

Joe Biden sangat yakin operasi militer di Rafah oleh tentara Israel tidak akan membuat kemajuan apapun dalam memerangi kelompok Hamas

Baca Selengkapnya