Situasi Terkini di Gaza, Mesir: Perpanjangan Gencatan Senjata Hampir Disepakati

Reporter

Tempo.co

Senin, 27 November 2023 22:07 WIB

Seorang tahanan Palestina yang dibebaskan mencium tahanan lain saat dia meninggalkan penjara militer Israel, Ofer, 24 November 2023. REUTERS/Ammar Awad

TEMPO.CO, Jakarta - Para perunding Mesir, Qatar dan Amerika Serikat sepakat untuk memperpanjang gencatan senjata selama empat hari di Gaza yang akan berakhir pada Senin 27 November 2023, kata sumber keamanan Mesir seperti dilansir Reuters. Namun, hal ini harus disepakati Israel dan Hamas.

Kabar baik ini di tengah meningkatnya tekanan internasional agar kesepakatan, yang menghentikan serangan Israel ke Gaza selama tujuh pekan terakhir, dapat diperpanjang.

Kelompok perlawanan Palestina Hamas menginginkan perpanjangan empat hari hingga Jumat pekan ini. Sementara Israel menginginkan perpanjangan hari demi hari, dengan negosiasi yang terus berlanjut mengenai pembebasan tahanan Palestina, kata sumber tersebut.

Seorang pejabat Israel sebelumnya menegaskan kembali posisi negara Zionis itu bahwa mereka akan menyetujui satu hari gencatan senjata tambahan untuk setiap tambahan 10 sandera yang dibebaskan. Mereka berjanji akan membebaskan tiga kali lipat jumlah warga Palestina setiap kalinya. “Jumlah hari tambahan dibatasi hingga lima hari,” pejabat itu menambahkan.

Sementara seorang pejabat Palestina, yang mengetahui perundingan gencatan senjata, mengatakan baik Hamas dan Israel telah menunjukkan sikap positif terhadap permintaan untuk memperpanjang jeda pertempuran. Namun, ia menambahkan bahwa “keputusan akhir belum tercapai”.

Advertising
Advertising

Beberapa jam sebelumnya, Israel dan Hamas, menyuarakan kekhawatirannya mengenai daftar sandera Israel dan tahanan Palestina yang akan dibebaskan pada Senin, hari terakhir dari jeda kemanusiaan empat hari yang disepakati dalam pertempuran tersebut.

Menurut seorang pejabat yang mengetahui masalah tersebut dan berbicara dalam kondisi anonim kepada Reuters, mediator Qatar bekerja sama dengan Israel dan Hamas untuk menyelesaikan masalah tersebut dan menghindari penundaan.

"Ada sedikit masalah dengan daftar hari ini. Qatar bekerja sama dengan kedua belah pihak untuk menyelesaikannya dan menghindari penundaan," kata pejabat tersebut.

Israel sebelumnya mengatakan bahwa pihaknya telah menerima dalam semalam daftar terakhir sandera yang akan dibebaskan. Daftar tersebut sedang ditinjau, menurut kantor Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, dan menambahkan bahwa pihaknya akan memberikan informasi lebih lanjut jika memungkinkan.

Seorang juru bicara Pemerintah Israel mengatakan pada Senin bahwa jumlah sandera yang masih ditahan di Gaza kini berjumlah 184 orang, termasuk 14 orang asing dan 80 warga Israel dengan kewarganegaraan ganda.

Qatar, Mesir, Amerika Serikat, Uni Eropa dan Spanyol semuanya berupaya untuk memperpanjang gencatan senjata, kata Menteri Luar Negeri Otoritas Palestina, Riyad al-Maliki, dalam konferensi di Barcelona yang membahas krisis tersebut.

Seorang pejabat Israel mengatakan kepada Reuters bahwa Hamas bertanggung jawab untuk membuat daftar baru berisi 10 sandera yang dapat dibebaskan pada Selasa dengan imbalan hari gencatan senjata tambahan. Proses itu akan berlanjut selama maksimal lima hari tambahan setelah gencatan senjata saat ini, kata pejabat itu menambahkan.

Juru bicara Hamas Osama Hamdan, berbicara kepada lembaga penyiaran LBC Lebanon, mengatakan kelompok itu akan berusaha mencari lebih banyak sandera untuk dibebaskan dan dengan demikian memperpanjang gencatan senjata.

Hamas sebelumnya mengatakan pihaknya tidak menyandera semua orang yang dibawa ke Gaza.

Orang-orang yang diserahkan oleh Hamas pada Minggu termasuk 13 warga Israel, tiga warga Thailand dan seorang warga negara Rusia, dan Komite Palang Merah Internasional mengonfirmasi bahwa mereka telah berhasil memindahkan mereka dari Gaza.

Gencatan senjata yang disepakati pekan lalu adalah penghentian pertama pertempuran dalam tujuh pekan sejak Hamas menyerang Israel, menewaskan 1.200 orang dan menyandera sekitar 240 orang kembali ke Gaza.

Menanggapi serangan itu, Israel telah membombardir daerah kantong tersebut dan melancarkan serangan darat di utara. Sekitar 14.800 warga Palestina telah terbunuh, kata otoritas kesehatan Gaza, dan ratusan ribu lainnya mengungsi.

Pilihan Editor: Netanyahu Tawarkan Perpanjangan Gencatan Senjata di Gaza, Ini Syaratnya

REUTERS

Berita terkait

Serangan Udara Israel Menghantam Rumah Dekat Wisma Relawan MER-C di Gaza

1 jam lalu

Serangan Udara Israel Menghantam Rumah Dekat Wisma Relawan MER-C di Gaza

MER-C mengatakan serangan udara menyasar ke sebuah rumah dekat wisma yang ditempati para relawan WNI di Rafah, Gaza Selatan.

Baca Selengkapnya

Bantuan Kemanusiaan Mulai Masuk ke Gaza Lewat Dermaga Buatan Amerika Serikat

3 jam lalu

Bantuan Kemanusiaan Mulai Masuk ke Gaza Lewat Dermaga Buatan Amerika Serikat

Amerika Serikat mulai mengirimkan bantuan kemanusiaan melalui dermaga terapung buatannya di lepas pantai Jalur Gaza.

Baca Selengkapnya

Militer Israel Temukan Jenazah 3 Sandera dari Jalur Gaza

6 jam lalu

Militer Israel Temukan Jenazah 3 Sandera dari Jalur Gaza

Kepala juru bicara militer Israel mengatakan mereka menemukan jenazah tiga orang yang disandera Hamas di Jalur Gaza.

Baca Selengkapnya

Joe Biden: RUU Penerbangan hingga Tarif Impor dari Cina

7 jam lalu

Joe Biden: RUU Penerbangan hingga Tarif Impor dari Cina

Joe Biden menandatangani rancangan undang-undang penerbangan yang bisa meningkatkan (kualitas) staf pengawas lalu-lintas udara

Baca Selengkapnya

13 Negara Layangkan Surat Pernyataan Bersama untuk Israel soal Risiko Serangan ke Rafah

8 jam lalu

13 Negara Layangkan Surat Pernyataan Bersama untuk Israel soal Risiko Serangan ke Rafah

Sebanyak 13 negara melayangkan surat pernyataan bersama untuk Israel yang berisi peringatan jika nekat menyerang Rafah.

Baca Selengkapnya

Israel Ancam Serang Rafah, Uni Emirat Arab Rasakan Ketegangan Meningkat

9 jam lalu

Israel Ancam Serang Rafah, Uni Emirat Arab Rasakan Ketegangan Meningkat

Menteri Luar Negeri Uni Emirat Arab memperingatkan adanya peningkatan ketegangan di Timur Tengah menyusul meluasnya invasi tentara Israel ke Rafah.

Baca Selengkapnya

Universitas Al Azhar Mesir Buka Pendaftaran Beasiswa 2024, Cek Syarat dan Jadwal Tes Kompetensinya

10 jam lalu

Universitas Al Azhar Mesir Buka Pendaftaran Beasiswa 2024, Cek Syarat dan Jadwal Tes Kompetensinya

Kemenag buka pendaftaran uji kompetensi masuk Universitas Al Azhar Mesir pada 14-24 Mei 2024, cek syaratnya.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia; Kaledonia Baru Rusuh dan Kisah Laki-laki Aljazair yang Ditemukan setelah Diculik 20 Tahun

10 jam lalu

Top 3 Dunia; Kaledonia Baru Rusuh dan Kisah Laki-laki Aljazair yang Ditemukan setelah Diculik 20 Tahun

Top 3 dunia, di urutan pertama berita tentang Kaledonia Baru yang berstatus darurat nasional setelah reformasi pemilu diprotes dan berujung ricuh.

Baca Selengkapnya

Joe Biden Tanda Tangani Rancangan Undang-undang Penerbangan

19 jam lalu

Joe Biden Tanda Tangani Rancangan Undang-undang Penerbangan

Rancangan undang-undang penerbangan yang ditanda-tangani Joe Biden diharapkan bisa meningkatkan kualitas di sejumlah sektor.

Baca Selengkapnya

Kementerian Luar Negeri dan Mer-C Saling Kontak soal Kondisi WNI di Gaza

21 jam lalu

Kementerian Luar Negeri dan Mer-C Saling Kontak soal Kondisi WNI di Gaza

Kementerian Luar Negeri melakukan kontak setiap hari dengan para relawan Mer-C untuk memonitor kondisi mereka

Baca Selengkapnya