Profil Geert Wilders Calon Kuat PM Belanda, Politikus Anti-Islam Keturunan Indonesia

Reporter

Tempo.co

Kamis, 23 November 2023 11:11 WIB

Politisi sayap kanan Belanda dan pemimpin partai PVV, Geert Wilders berbicara ketika dia bereaksi terhadap exit poll dan hasil awal pemilihan parlemen Belanda, di Den Haag, Belanda 22 November 2023. REUTERS/Yves Herman

TEMPO.CO, Jakarta - Geert Wilders, tokoh ekstremis sayap kanan Belanda yang kerap menyuarakan pandangan anti-Islam, bisa menjadi pemimpin Belanda berikutnya menyusul kemenangan Partai Kebebasan (PVV) dalam yang dipimpinnya dalam pemilu pada Rabu.

Setelah 25 tahun berkecimpung dalam politik Belanda tanpa memegang jabatan, Wilders dapat memimpin pembicaraan pemerintahan koalisi dan memiliki peluang untuk menjadi perdana menteri Belanda.

Perhitungan cepat pada Rabu malam menunjukkan PVV memimpin, unggul 10 kursi dari rival terdekatnya, kombinasi Partai Buruh/Kiri Hijau yang dipimpin Frans Timmermans.

“Kami harus menemukan cara untuk memenuhi harapan para pemilih kita, untuk mengembalikan Belanda sebagai nomor satu”, kata Wilders dalam tanggapan pertamanya, seraya menambahkan bahwa “Belanda akan dikembalikan ke Belanda, tsunami suaka dan migrasi akan dibatasi."

Politisi ini adalah salah satu tokoh Belanda yang paling dikenal berkat rambut pirangnya yang diwarnai. Namun hanya sedikit yang diketahui tentang kehidupan pribadinya, kecuali bahwa ia menikah dengan Krisztina Marfai, mantan diplomat Hungaria, dan memiliki dua kucing - yang memiliki akun Instagram dan X sendiri.

Advertising
Advertising

Kendati demikian, saudara laki-lakinya Paul Wilders, membongkar rahasia di balik kebencian Geert tergadap imigran. "Akar keluarga dan nama belakang kami berasal dari Jerman. Nenek kami adalah orang Indonesia dan istri Geert adalah orang Hungaria keturunan Turki. Kami semua adalah migran," kata Paul Wilders seperti dilansir Daily Sabah pada 2020.

Bertentangan dengan sikap saudaranya yang sangat anti-migran, Paul Wilders menyambut baik migran dan secara terbuka mengkritik retorika sayap kanan Geert Wilders. Dia memutuskan hubungan dengan saudaranya setelah perselisihan pada tahun 2016.

Informasi bahwa nenek Wilders berasal dari Indonesia juga diungkap antropolog Belanda Lizzy van Leeuwen pada 2009. Ia menyebut Johanna Ording-Meijer, nenek Wilders dari ibunya, merupakan seorang perempuan Indo-Belanda keturunan Yahudi.

Van Leeuwen menyebut kebencian Wilders terhadap imigran dan Muslim kemungkinan dipicu oleh nasib buruk neneknya yang terusir dari Indonesia dan harus pindah ke Belanda.

Van Leeuwen masuk ke arsip nasional dan menemukan kisah sedih kakek Wilders dari pihak ibunya. Johan Ording adalah seorang administrator keuangan daerah di koloni Belanda yang mengalami beberapa kali kebangkrutan dan dipecat saat sedang cuti di Belanda pada 1934.

Ia terpaksa mengemis ketika pemerintah Belanda menolak memberinya uang pensiun, namun kemudian dijadikan sipir penjara. Van Leeuwen menduga kebencian Wilders terhadap Islam dan imigran untuk membalas ketidakadilan yang menimpa kakeknya.

Wilders dihukum karena melakukan diskriminasi terhadap warga Maroko setelah memimpin nyanyian di kampanye pada 2014, ketika dia bertanya kepada massa apakah mereka menginginkan lebih banyak atau lebih sedikit warga Maroko. Setelah pendukungnya meneriakkan "Lebih Sedikit!" dia menjawab: "Kami akan mengurusnya."

Wilders mengatakan pada 2021, ketika Mahkamah Agung menguatkan hukumannya, bahwa dia adalah korban “perburuan penyihir” dan sistem hukum yang rusak.

Setelah melontarkan komentar-komentar yang sangat anti-Uni Eropa di masa lalu, ia melunakkan nada suaranya selama kampanye pemilu saat ia berusaha memasukkan partainya ke dalam pemerintahan. Dia harus bekerja sama dengan partai-partai pro-Uni Eropa untuk membentuk koalisi.

Namun ia tetap berpegang pada pendekatan anti-imigrasinya yang ketat, pendekatan yang mengutamakan Belanda, dan memenangkan PVV-nya dengan dukungan terbesar dalam 17 tahun keberadaannya.

"Sudah cukup sekarang. Belanda tidak tahan lagi. Kita harus memikirkan rakyat kita sendiri terlebih dahulu. Perbatasan ditutup. Tidak ada pencari suaka," kata Wilders dalam debat televisi menjelang pemilu.

"Wilders sejauh ini adalah juru kampanye terbaik. Bahkan lawan politiknya pun akan mengakui hal itu," kata penulis Willem Post dari lembaga pemikir Clingendael Institute di Belanda.

"Dia mirip (mantan Presiden AS Donald) Trump."

Pandangan Wilders yang menghasut terhadap Islam telah memicu ancaman pembunuhan dan dia telah hidup di bawah perlindungan ketat polisi selama bertahun-tahun. Dia menyebut Nabi Muhammad sebagai "pedofil", Islam sebagai "ideologi fasis" dan "agama terbelakang", dan ingin melarang masjid dan Quran, kitab suci umat Islam, di Belanda.

Komentarnya terkadang menimbulkan protes dengan kekerasan di negara-negara dengan populasi Muslim yang besar, termasuk Pakistan, Indonesia dan Mesir. Di Pakistan, seorang pemimpin agama mengeluarkan fatwa yang menentangnya.

Wilders juga berulang kali mengatakan Belanda harus berhenti memberikan senjata ke Ukraina, karena ia mengatakan negara tersebut membutuhkan senjata untuk dapat mempertahankan diri. Namun, tidak ada satu pun partai yang berpotensi membentuk pemerintahan yang memiliki gagasan serupa.

Pilihan Editor: Kejutan Pemilu Belanda, Partai Anti-Islam Menang Suara Terbanyak

REUTERS | DAILY SABAH

Berita terkait

Anggota DPR Usul Money Politics Dilegalkan, ICW: Logika Berpikirnya Berbahaya

49 menit lalu

Anggota DPR Usul Money Politics Dilegalkan, ICW: Logika Berpikirnya Berbahaya

Indonesia Corruption Watch menanggapi usulan anggota DPR dari Fraksi PDIP yang meminta money politics dilegalkan saat pemilu.

Baca Selengkapnya

Mengenal Sarekat Hijau Indonesia, Cikal Bakal Partai Hijau Indonesia

1 jam lalu

Mengenal Sarekat Hijau Indonesia, Cikal Bakal Partai Hijau Indonesia

Partai Hijau Indonesia batal mengusung Haris Azhar sebagai cagub Jakarta jalur ndependen. Ini profil Sarekat Hijau Indonesia, cikal bakal Partai Hijau Indonesia.

Baca Selengkapnya

PAN Tolak Usulan Money Politics Dilegalkan saat Pemilu

2 jam lalu

PAN Tolak Usulan Money Politics Dilegalkan saat Pemilu

PAN menentang usulan anggota Komisi II DPR dari Fraksi PDIP, Hugua, yang meminta money politics dilegalkan selama pemilu.

Baca Selengkapnya

Anggota DPR dari PDIP Minta KPU Legalkan Money Politic saat Pemilu

6 jam lalu

Anggota DPR dari PDIP Minta KPU Legalkan Money Politic saat Pemilu

Dia mengklaim bahwa masyarakat tidak akan memilih politikus yang tidak menggunakan menggunakan money politics.

Baca Selengkapnya

Anggota DPR Ini Usulkan Pencoblosan Pemilu Jangan Hari Rabu

6 jam lalu

Anggota DPR Ini Usulkan Pencoblosan Pemilu Jangan Hari Rabu

Anggota Komisi II DPR RI, Mardani Ali Sera, mengusulkan sudah saatnya pemilu tidak dilakukan setiap hari Rabu.

Baca Selengkapnya

Syarat Calon Independen di Pilkada 2024, Segini Jumlah Dukungan Harus Terpenuhi

12 jam lalu

Syarat Calon Independen di Pilkada 2024, Segini Jumlah Dukungan Harus Terpenuhi

Calon pemimpin daerah yang memilih jalur calon independen wajib memenuhi beberapa persyaratan sebagai berikut.

Baca Selengkapnya

Tingkat Perekonomian Indonesia Turun, Ada Dampak dari Perlambatan di Cina

1 hari lalu

Tingkat Perekonomian Indonesia Turun, Ada Dampak dari Perlambatan di Cina

Perlambatan perekonomian di Cina memberi dampak ke Indonesia. Sebab sasaran pasar terbesar untuk kegiatan ekspor komoditas alam berada di Cina

Baca Selengkapnya

Ketua Partai di Palestina Tewas dalam Serangan Israel di Kota Gaza

2 hari lalu

Ketua Partai di Palestina Tewas dalam Serangan Israel di Kota Gaza

Anggota politbiro Front Demokratik Palestina untuk Pembebasan Palestina (DFLP) dilaporkan tewas dalam serangan udara Israel di Kota Gaza.

Baca Selengkapnya

Partai Negoro Resmi Diluncurkan, Program Terdekat Minta Penegak Hukum Adili Jokowi

2 hari lalu

Partai Negoro Resmi Diluncurkan, Program Terdekat Minta Penegak Hukum Adili Jokowi

Partai Negoro yang didirikan Faizal Assegaf dan kawan-kawan diluncurkan kemarin. Program jangka pendek mereka minta penegak hukum adili Jokowi.

Baca Selengkapnya

Indonesia-Kazakhstan Segera Rampungkan Perjanjian Kerja Sama Promosi dan Perlindungan Investasi

2 hari lalu

Indonesia-Kazakhstan Segera Rampungkan Perjanjian Kerja Sama Promosi dan Perlindungan Investasi

Pemerintah Indonesia dan Kazakhstan merencanakan kelanjutan proses negoisasi terkait promosi dan investasi pada Juni 2024.

Baca Selengkapnya