Kejutan Pemilu Belanda, Partai Anti-Islam Menang Suara Terbanyak

Reporter

Tempo.co

Kamis, 23 November 2023 09:30 WIB

Politisi sayap kanan Belanda dan pemimpin partai PVV Geert Wilders memberikan suara dalam pemilihan parlemen Belanda di Den Haag. Yves Herman/Reuters

TEMPO.CO, Jakarta - Partai anti-Islam yang dipimpin Geert Wilders, tokoh ekstrem kanan yang berjanji untuk menghentikan semua imigrasi ke Belanda, memimpin perolehan suara dalam pemilu Belanada, menurut hasil jajak pendapat pada Rabu.

Jajak pendapat yang diterbitkan oleh lembaga penyiaran nasional NOS memproyeksikan Partai Kebebasan (PVV) yang dipimpin Wilders akan memenangkan 35 dari 150 kursi. Partai ini unggul sembilan kursi dari saingan terdekatnya, Partai Buruh pimpinan Frans Timmermans dan aliansi Kiri Hijau.

Partai yang dipimpin oleh Perdana Menteri Mark Rutte, Partai Rakyat untuk Kebebasan dan Demokrasi (VVD) yang konservatif, berada di posisi ketiga dengan 23 kursi, berdasarkan hasil jajak pendapat.

Jika benar ketika seluruh suara dihitung, kemenangan Wilders akan mengguncang politik Eropa.

Program pemilunya menyerukan referendum keluarnya Belanda dari Uni Eropa, penghentian penerimaan pencari suaka, dan penolakan terhadap migran di perbatasan Belanda. Mereka juga menganjurkan “de-Islamisasi” di Belanda.

Advertising
Advertising

Pemilu ini merupakan pemilu nasional Belanda yang diperebutkan dengan ketat, dimana partai sayap kanan berada di antara tiga pesaing utama.

Pemungutan suara pada Rabu adalah klimaks dari kampanye yang berfokus pada isu-isu termasuk perubahan iklim dan imigrasi. Sebuah jajak pendapat yang dipublikasikan menjelang pemilu menunjukkan bahwa PVV pada dasarnya sama dengan VVD untuk memimpin, disusul oleh kubu Kiri Partai Buruh-Hijau.

Membatasi imigrasi – isu yang memicu runtuhnya pemerintahan Rutte – merupakan isu utama dalam kampanye tersebut.

“Sekarang sudah cukup. Belanda tidak tahan lagi. Kami harus memikirkan rakyat kami sendiri terlebih dahulu sekarang. Perbatasan ditutup. Tidak ada pencari suaka,” kata Wilders dalam debat televisi.

Pemungutan suara dilakukan di tempat pemungutan suara termasuk museum Anne Frank dan Van Gogh di Amsterdam, klub, stasiun kereta api, dan bahkan kebun binatang.

“Bagi saya, pemilu ini sedikit berbeda karena siapa pun bisa menang. Pada akhirnya, hanya ada dua kandidat. Saya melempar koin dan memilih satu,” kata Vincent Spijker, manajer kendali mutu berusia 54 tahun.

Pemilu ini akan membuat Belanda akan memiliki perdana menteri baru pertama dalam 13 tahun setelah Rutte mengakhiri masa jabatannya sebagai pemimpin terlama di negara itu.

Sebuah jajak pendapat pada Selasa menunjukkan partai Wilders sedikit lebih unggul dari VVD pimpinan Rutte dan blok kiri-tengah yang dipimpin oleh Timmermans.

Mencalonkan diri untuk menggantikan Rutte dari VVD adalah Menteri Kehakiman Dilan Yesilgoz, seorang imigran Turki yang menganut pendekatan imigrasi yang membatasi tetapi berusaha membedakan dirinya dari Wilders dan berharap menjadi perdana menteri perempuan pertama di negara itu.

“Mungkin dia bisa memberikan angin baru,” kata Maria Tolman, 67 tahun, yang memilih VVD, kepada kantor berita Reuters.

Dengan Belanda sebagai salah satu pendiri Uni Eropa, para pemimpin Uni Eropa lainnya akan mengkaji hasil ini karena partai-partai sayap kanan telah menyarankan agar mereka mencari pengecualian dari aturan-aturan blok tersebut mengenai pertanian dan imigrasi.

Wilders yang memproklamirkan dirinya sebagai pendukung Perdana Menteri Hongaria Viktor Orban, secara eksplisit anti-UE dan mendesak Belanda untuk mengambil kembali kendali atas perbatasannya.

Dia juga berulang kali mengatakan Belanda harus berhenti memberikan senjata ke Ukraina, dengan mengatakan bahwa mereka membutuhkan senjata tersebut untuk dapat mempertahankan diri. Namun, tidak ada satu pun partai yang berpotensi membentuk pemerintahan yang memiliki gagasan serupa.

Meski begitu, penampilan Wilders yang kuat berpotensi membawa Belanda ke koalisi sayap kanan dengan garis anti-imigrasi yang kuat.

“Saya harap saya tidak bangun besok dan kita memiliki Wilders sebagai perdana menteri. Itu mimpi buruk,” kata warga Amsterdam, Arie van der Neut, kepada Reuters setelah dia memberikan suara untuk partai Volt yang pro-Eropa dan berhaluan kiri-tengah.

Pilihan Editor: Unggah Kebencian Terhadap Islam, Twitter Tangguhkan Akun Geert Wilders

REUTERS | AL JAZEERA

Berita terkait

Respons Mendagri Tito Karnavian Soal Perlunya Sistem Pemilu Dievaluasi

10 jam lalu

Respons Mendagri Tito Karnavian Soal Perlunya Sistem Pemilu Dievaluasi

Mendagri mengatakan perbaikan sistem pemilu melalui RUU jangan sampai bersifat kejar tayang.

Baca Selengkapnya

4 Alasan Komisi II DPR Sebut Sistem Pemilu Harus Dievaluasi

12 jam lalu

4 Alasan Komisi II DPR Sebut Sistem Pemilu Harus Dievaluasi

KPU menyatakan siap memberikan masukan perihal revisi Undang-Undang Pemilu.

Baca Selengkapnya

Ramai-ramai Tolak Usulan Money Politics Dilegalkan Saat Pemilu

14 jam lalu

Ramai-ramai Tolak Usulan Money Politics Dilegalkan Saat Pemilu

ICW menganggap usulan melegalkan money politics saat pemilu tidak pantas dan sangat tidak menunjukkan integritas.

Baca Selengkapnya

DPR Bahas Revisi UU Keimigrasian, Orang dalam Penyelidikan Tak Bisa Dilarang ke Luar Negeri

22 jam lalu

DPR Bahas Revisi UU Keimigrasian, Orang dalam Penyelidikan Tak Bisa Dilarang ke Luar Negeri

Perubahan dalam revisi UU Keimigrasian pada diksi penyelidikan.

Baca Selengkapnya

Ditjen Imigrasi Bentuk 71 Desa Binaan di Kepri untuk Mencegah TPPO

23 jam lalu

Ditjen Imigrasi Bentuk 71 Desa Binaan di Kepri untuk Mencegah TPPO

Direktorat Jenderal Imigrasi membentuk 71 desa binaan di Kepri untuk mencegah tindak pidana perdagangan orang atau TPPO.

Baca Selengkapnya

PKS Tanggapi Usulan Legalkan Money Politics di Pemilu: Justru Harus Diperangi

23 jam lalu

PKS Tanggapi Usulan Legalkan Money Politics di Pemilu: Justru Harus Diperangi

Fraksi PKS menyebut money politics dalam pemilu harusnya diperangi jangan justru dilegalkan

Baca Selengkapnya

Anggota DPR Usul Money Politics Dilegalkan, ICW: Logika Berpikirnya Berbahaya

1 hari lalu

Anggota DPR Usul Money Politics Dilegalkan, ICW: Logika Berpikirnya Berbahaya

Indonesia Corruption Watch menanggapi usulan anggota DPR dari Fraksi PDIP yang meminta money politics dilegalkan saat pemilu.

Baca Selengkapnya

Mengenal Sarekat Hijau Indonesia, Cikal Bakal Partai Hijau Indonesia

1 hari lalu

Mengenal Sarekat Hijau Indonesia, Cikal Bakal Partai Hijau Indonesia

Partai Hijau Indonesia batal mengusung Haris Azhar sebagai cagub Jakarta jalur ndependen. Ini profil Sarekat Hijau Indonesia, cikal bakal Partai Hijau Indonesia.

Baca Selengkapnya

PAN Tolak Usulan Money Politics Dilegalkan saat Pemilu

1 hari lalu

PAN Tolak Usulan Money Politics Dilegalkan saat Pemilu

PAN menentang usulan anggota Komisi II DPR dari Fraksi PDIP, Hugua, yang meminta money politics dilegalkan selama pemilu.

Baca Selengkapnya

Anggota DPR dari PDIP Minta KPU Legalkan Money Politic saat Pemilu

1 hari lalu

Anggota DPR dari PDIP Minta KPU Legalkan Money Politic saat Pemilu

Dia mengklaim bahwa masyarakat tidak akan memilih politikus yang tidak menggunakan menggunakan money politics.

Baca Selengkapnya