PBB Adakan Debat Tahunan tentang Nasib Dewan Keamanan, Dinilai Lumpuh dan Perlu Reformasi

Reporter

Nabiila Azzahra

Editor

Yudono Yanuar

Sabtu, 18 November 2023 07:00 WIB

Suasana pertemuan Dewan Keamanan PBB tentang konflik antara Israel dan Hamas di markas besar PBB di New York, AS, 16 Oktober 2023. REUTERS/Andrew Kelly

TEMPO.CO, Jakarta - Sidang Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengadakan debat tahunan tentang reformasi Dewan Keamanan di tengah meningkatnya konflik dan kekerasan di seluruh dunia.

Membahas isu reformasi yang telah menjadi agenda Majelis Umum selama 44 tahun, para pembicara yang hadir menyerukan Dewan Keamanan menjadi lebih representatif, transparan, dan bertanggung jawab untuk mengatasi ancaman terhadap perdamaian dan keamanan internasional.

Beberapa delegasi menyoroti perlunya keanggotaan yang lebih inklusif serta representatif, dan yang lainnya berpendapat Dewan perlu membatasi penggunaan hak veto.

Presiden Majelis Umum, diplomat Dennis Francis dari Trinidad dan Tobago, mengatakan dalam pidato pembukaannya bahwa permasalahan ini sekarang sangat mendesak, baik secara kontekstual maupun praktis.

“Di tengah meningkatnya kekerasan, PBB nampaknya lumpuh karena perpecahan di dalam Dewan Keamanan, yang gagal menjalankan mandatnya sebagai penjaga utama pemeliharaan perdamaian dan keamanan internasional,” ujarnya, Kamis, 16 November 2023 .

Tanpa reformasi struktural, katanya, kinerja dan legitimasi Dewan Keamanan akan terus menurun dan begitu pula kredibilitas dan relevansi PBB itu sendiri. Ia mendesak negara-negara anggota untuk mengambil langkah-langkah praktis untuk mendukung efektivitas dan inklusivitas.

Perihal keterwakilan yang adil di dewan beranggotakan 15 negara itu, Francis mengungkapkan bahwa Majelis telah memperdebatkannya sejak 1979, namun tidak banyak yang berubah dari Dewan sejak saat itu.

“Tidak mengherankan bahwa, selama beberapa tahun terakhir, terdapat peningkatan yang stabil dalam seruan reformasi yang sudah lama tertunda, dan mencapai puncaknya akhir-akhir ini,” katanya.

Seruan reformasi ini datang di tengah pengeboman yang sedang dilancarkan Israel di Gaza, konflik genting yang belum bertemu ujungnya sementara Dewan Keamanan PBB beberapa kali gagal meloloskan resolusi tentangnya.

Dewan menyetujui sebuah resolusi pada Rabu, 15 November 2023 yang menyerukan jeda kemanusiaan yang “mendesak dan diperpanjang” di Gaza, serta pembebasan sandera Israel dari kelompok Hamas.

Meski akhirnya berhasil, resolusi ini datang setelah empat upaya lainnya gagal untuk mengambil tindakan nyata bulan lalu. Pada Oktober, Rusia gagal dua kali untuk mendapatkan suara minimum yang diperlukan untuk meloloskan resolusi usulannya, AS memveto resolusi yang dirancang oleh Brasil, dan Rusia serta Cina memveto resolusi yang dirancang oleh AS.

REUTERS

Pilihan Editor Warga Gaza Kelaparan, Banyak yang Makan Sekali Sehari atau Menyantap Bawang dan Terong Mentah

Berita terkait

UNRWA: 800.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Sejak Invasi Israel

2 jam lalu

UNRWA: 800.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Sejak Invasi Israel

Hampir separuh dari penduduk Rafah sudah meninggalkan wilayah itu sejak Israel melakukan serangan besar-besaran.

Baca Selengkapnya

PBB Sahkan Resolusi Indonesia soal Penanganan Anak yang Terasosiasi Kelompok Teroris

1 hari lalu

PBB Sahkan Resolusi Indonesia soal Penanganan Anak yang Terasosiasi Kelompok Teroris

PBB melalui UNODC mengesahkan resolusi yang diajukan Indonesia mengenai penanganan anak yang terasosiasi dengan kelompok teroris.

Baca Selengkapnya

OCHA Ingatkan Warga Sudan Terancam Kelaparan dan Wabah Penyakit

1 hari lalu

OCHA Ingatkan Warga Sudan Terancam Kelaparan dan Wabah Penyakit

Dari total sumbangan dana USD2.7 miliar (Rp43 triliun) yang dibutuhkan, baru 12 persen yang diterima OCHA untuk mengatasi kelaparan di Sudan.

Baca Selengkapnya

PBB: Dermaga Bantuan Terapung Buatan AS di Gaza Kurang Layak

1 hari lalu

PBB: Dermaga Bantuan Terapung Buatan AS di Gaza Kurang Layak

PBB menyebut dermaga terapung yang baru saja selesai dibangun di Gaza untuk pengiriman bantuan dinilai kurang layak dibandingkan jalur darat

Baca Selengkapnya

Daftar Negara yang Mendukung Palestina, Ada Indonesia

1 hari lalu

Daftar Negara yang Mendukung Palestina, Ada Indonesia

Mulai dari Indonesia hingga Afrika Selatan, berikut ini adalah negara yang mendukung Palestina melawan agresi Israel

Baca Selengkapnya

Menlu Retno: Ada Upaya Sistematis Hambat Bantuan ke Gaza!

1 hari lalu

Menlu Retno: Ada Upaya Sistematis Hambat Bantuan ke Gaza!

Menlu Retno Marsudi menilai bantuan kemanusiaan ini sangat diperlukan masyarakat Gaza saat ini.

Baca Selengkapnya

Aksi Kamisan ke-815 Peringati 26 Tahun Tragedi Trisakti, Aktivis Tuntut Penuntasan Pelanggaran HAM Berat

2 hari lalu

Aksi Kamisan ke-815 Peringati 26 Tahun Tragedi Trisakti, Aktivis Tuntut Penuntasan Pelanggaran HAM Berat

Aksi Kamisan ke-815 kembali digelar untuk memperingati 26 tahun Tragedi Trisakti dan Reformasi.

Baca Selengkapnya

Bara Reformasi Terus Dihidupkan: Aksi Kamisan Demi Keadilan Mereka Korban Penculikan

2 hari lalu

Bara Reformasi Terus Dihidupkan: Aksi Kamisan Demi Keadilan Mereka Korban Penculikan

Bulan Mei dikenang sebagai penanda lahirnya Reformasi. Namun, bagi sebagian masyarakat, bulan ini dikenang dengan duka mendalam dari kasus penculikan.

Baca Selengkapnya

Secarik Kilas Balik Lengsernya Presiden Soeharto dan Lahirnya Era Reformasi

2 hari lalu

Secarik Kilas Balik Lengsernya Presiden Soeharto dan Lahirnya Era Reformasi

Setelah demonstrasi besar akibat krisis ekonomi dan tuntutan reformasi, Presiden Soeharto akhirnya mengundurkan diri pada 21 Mei 1998.

Baca Selengkapnya

Berakhirnya Kerusuhan Mei 1998, Lengsernya Soeharto Lahirnya Reformasi

3 hari lalu

Berakhirnya Kerusuhan Mei 1998, Lengsernya Soeharto Lahirnya Reformasi

Pada Kamis, 21 Mei 1998, Soeharto mengumumkan pengunduran dirinya dari kursi kepresidenan, menjadi tanda mulainya era reformasi.

Baca Selengkapnya