Biden: Pendudukan Gaza oleh Israel Akan Jadi 'Kesalahan Besar'

Reporter

Editor

Ida Rosdalina

Kamis, 16 November 2023 13:12 WIB

Presiden AS Joe Biden telah menunjukkan dukungan yang teguh terhadap keamanan Israel selama lebih dari setengah abad dalam kehidupan publik. Dalam foto ini, Biden menghadiri pertemuan dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, saat ia mengunjungi Israel di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan Hamas, di Tel Aviv, Israel, 18 Oktober 2023. REUTERS/Evelyn Hockstein

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden AS Joe Biden pada Rabu, 15 November 2023, mengatakan dia telah menjelaskan kepada Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu bahwa solusi dua negara adalah satu-satunya jawaban untuk menyelesaikan konflik Palestina-Israel dan bahwa pendudukan Gaza adalah "kesalahan besar".

Biden mengatakan kepada wartawan bahwa dia melakukan segala dayanya untuk membebaskan sandera yang ditahan oleh kelompok militan Hamas di Gaza, namun hal itu tidak berarti mengirimkan militer AS.

Presiden AS mengatakan kepada wartawan minggu ini bahwa pesannya kepada para sandera adalah "Bertahanlah, kami akan datang," sehingga menimbulkan pertanyaan tentang apa yang ia maksudkan.

Ketika diminta untuk mengklarifikasi komentar tersebut, Biden mengatakan pada konferensi pers: "Yang saya maksud adalah, saya melakukan segala daya saya untuk mengeluarkan Anda. Saya datang untuk membantu Anda, mengeluarkan Anda. Saya tidak bermaksud mengirimkan militer ke sana. ... Saya tidak berbicara tentang militer."

Biden mengatakan dia terus berupaya mengatasi masalah ini, dan tidak akan berhenti sampai para sandera – termasuk seorang anak Amerika berusia tiga tahun – dibebaskan.

Advertising
Advertising

Qatar, tempat Hamas menjalankan kantor politiknya, telah memimpin mediasi antara kelompok militan Islam tersebut dan para pejabat Israel untuk pembebasan lebih dari 240 sandera. Mereka dibawa oleh militan ketika mereka menyerbu Israel pada 7 Oktober. Israel mengatakan 1.200 orang tewas dalam serangan tersebut.

Israel kemudian melancarkan pengeboman tanpa henti terhadap Gaza yang dikuasai Hamas dan akhir bulan lalu memulai invasi ke daerah kantong tersebut, di mana lebih dari 11.000 orang terbunuh, sekitar 40% di antaranya adalah anak-anak dan lebih banyak lagi yang terkubur di bawah reruntuhan, menurut pejabat Palestina.

Biden mengatakan Hamas melakukan kejahatan perang dengan menempatkan markas militernya di bawah rumah sakit, mengulangi pernyataan yang dibuat juru bicara Gedung Putih pada Selasa, dan dia yakin intelijen AS mendukung “fakta” tersebut.

Dia mengatakan Israel telah memasuki rumah sakit terbesar di Gaza, Al Shifa, dengan pasukan bersenjata terbatas, dan tidak melakukan pengeboman di lokasi tersebut.

“Mereka diberitahu… kami membahas perlunya mereka sangat berhati-hati,” kata Biden, seraya menambahkan bahwa Israel mempunyai kewajiban untuk menggunakan kehati-hatian sebanyak mungkin dalam mengejar sasaran.

<!--more-->

Mengulangi Pernyataan Bayi Dipenggal

Namun dia mengatakan “tidak realistis” mengharapkan Israel menghentikan tindakan militernya, mengingat ancaman dari pejabat senior Hamas bahwa mereka bermaksud menyerang Israel lagi dan tindakan “mengerikan” mereka di masa lalu.

“Hamas telah mengatakan secara terbuka bahwa mereka berencana menyerang Israel lagi, seperti yang mereka lakukan sebelumnya, dengan memenggal kepala bayi,” kata Biden, mengulang lagi pernyataan yang dia buat bulan lalu, ketika dia mengatakan dia telah melihat gambar bayi yang dipenggal.

Gedung Putih bulan lalu mengklarifikasi bahwa para pejabat AS belum melihat bukti mengenai hal ini, dan mengatakan Biden merujuk pada laporan berita mengenai tindakan tersebut. Belum jelas apakah ada laporan intelijen baru yang mengonfirmasi bahwa bayi-bayi tersebut dipenggal.

Pada Rabu, Biden mengatakan Israel kini membawa inkubator dan peralatan lain untuk membantu orang-orang, dan tentaranya memberikan kesempatan kepada dokter, perawat, dan staf lainnya untuk “keluar dari bahaya.”

Israel pada Rabu mengatakan pasukannya menemukan senjata dan perlengkapan tempur Hamas di rumah sakit Al Shifa selama penggeledahan pada Rabu. Hamas menolak pengumuman tersebut dan menyebutnya sebagai sebuah kebohongan.

Biden mengatakan dia telah memberi tahu Netanyahu bahwa dia tidak yakin perang akan berakhir sampai solusi dua negara tercapai.

REUTERS

Pilihan Editor: Biden Masih Sebut Xi Jinping Diktator setelah Pembicaraan Tatap Muka

Berita terkait

Kisah Israel Diterima Jadi Anggota PBB 75 Tahun Lalu, Diwarnai Pendudukan dan Pengusiran Paksa Warga Palestina

1 jam lalu

Kisah Israel Diterima Jadi Anggota PBB 75 Tahun Lalu, Diwarnai Pendudukan dan Pengusiran Paksa Warga Palestina

Pemberian mandat negara Israel didasari anggapan warga Yahudi berhak jadi tuan atas nasib sendiri seperti halnya semua bangsa lainnya yang berdaulat.

Baca Selengkapnya

Uni Emirat Arab Tolak Ajakan Netanyahu untuk Jadi Bagian Pemerintahan Gaza

4 jam lalu

Uni Emirat Arab Tolak Ajakan Netanyahu untuk Jadi Bagian Pemerintahan Gaza

Uni Emirat Arab (UEA) mengecam undangan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu untuk berpartisipasi dalam pemerintahan Gaza.

Baca Selengkapnya

Afrika Selatan Minta ICJ Perintahkan Israel Mundur dari Rafah

4 jam lalu

Afrika Selatan Minta ICJ Perintahkan Israel Mundur dari Rafah

Afrika Selatan mengupayakan tindakan darurat baru atas serangan terbaru Israel terhadap Rafah, kota selatan di Gaza.

Baca Selengkapnya

AS Kritik Israel Soal Penggunaan Senjatanya di Gaza, Tapi Tolak Hentikan Pasokan

5 jam lalu

AS Kritik Israel Soal Penggunaan Senjatanya di Gaza, Tapi Tolak Hentikan Pasokan

Pemerintahan Joe Biden mengakui bahwa Israel kemungkinan menggunakan senjata yang disediakan AS tak sesuai hukum kemanusiaan di Gaza

Baca Selengkapnya

Duta Besar Palestina Minta Isu Gaza Tak Hilang dari Pemberitaan

8 jam lalu

Duta Besar Palestina Minta Isu Gaza Tak Hilang dari Pemberitaan

Dubes Palestina untuk Indonesia meminta komunitas internasional berbicara tentang situasi di Gaza ketika Israel mulai menyerang kota Rafah.

Baca Selengkapnya

Duta Besar Palestina Optimis Pemerintahan Prabowo Subianto akan Tetap Dukung Palestina

21 jam lalu

Duta Besar Palestina Optimis Pemerintahan Prabowo Subianto akan Tetap Dukung Palestina

Duta Besar Palestina mengatakan kebijakan Indonesia soal dukungan terhadap Palestina akan tetap sama di bawah pemerintahan Prabowo Subianto.

Baca Selengkapnya

Slovenia Mulai Prosedur untuk Akui Negara Palestina

1 hari lalu

Slovenia Mulai Prosedur untuk Akui Negara Palestina

Pemerintah Slovenia pada Kamis memulai prosedur untuk mengakui Negara Palestina guna membantu mengakhiri kekerasan di Gaza

Baca Selengkapnya

Perundingan Gencatan Senjata Gagal, Israel Lancarkan Serangan ke Rafah Timur

1 hari lalu

Perundingan Gencatan Senjata Gagal, Israel Lancarkan Serangan ke Rafah Timur

Israel menyerang Rafah timur ketika perundingan gencatan senjata dengan Hamas tak kunjung mencapai kesepakatan.

Baca Selengkapnya

Merunut Lini Masa Hubungan Amerika Serikat - Israel

1 hari lalu

Merunut Lini Masa Hubungan Amerika Serikat - Israel

Hubungan AS dan Israel tidak selamanya harmonis, beberapa momen mencerminkan Amerika Serikat kecewa dengan Israel.

Baca Selengkapnya

Biaya Perang Israel di Gaza Tembus Rp258 Triliun, Anggaran Mulai Tergerus

1 hari lalu

Biaya Perang Israel di Gaza Tembus Rp258 Triliun, Anggaran Mulai Tergerus

Israel telah menghabiskan dana sebesar 60 miliar shekel atau sekitar Rp258 triliun setelah tujuh bulan perang di Gaza.

Baca Selengkapnya