Benjamin Netanyahu Sebut Otoritas Palestina Sekarang Tak Seharusnya Pimpin Gaza

Senin, 13 November 2023 13:30 WIB

PM Israel, Benjamin Netanyahu. REUTERS/Baz Ratner

TEMPO.CO, Jakarta - Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berpendapat Otoritas Palestina (PA) yang ada saat ini tidak seharusnya memerintah Jalur Gaza karena membuat masa depan wilayah kantong pesisir tersebut setelah okupasi Israel, kian samar. Namun, orang nomor satu di Israel tersebut tidak menyebutkan siapa yang harus memerintah wilayah tersebut setelah pertempuran selesai, dan hanya menyatakan bahwa Israel akan menjaga keamanan secara keseluruhan.


Sementara, Amerika Serikat sebagai sekutu Israel menyatakan Israel tidak dapat menduduki wilayah Gaza setelah perang. Menteri Luar Negeri Antony Blinken pada Rabu, 8 November 2023 mengatakan pemerintahan Gaza harus bersatu kembali dengan Tepi Barat, yang sebagian dikelola oleh Otoritas Palestina (PA).


Presiden PA Mahmoud Abbas pada Jumat, 10 November 2023 mengatakan bahwa PA dapat memainkan peran di masa depan dalam mengatur Jalur Gaza, namun Netanyahu mengindikasikan pada Sabtu malam, 11 November 2023 bahwa ia tidak ingin penguasa PA saat ini diberikan kebebasan mengendalikan Gaza.


Dalam konferensi pers, Netanyahu mengutarakan keluhannya mengenai silabus sekolah PA, yang menurutnya memicu kebencian terhadap Israel, dan kebijakan PA dalam memberikan gaji kepada keluarga warga Palestina yang dipenjara di Israel. Organisasi seperti itu seharusnya tidak mengambil alih Gaza, katanya kepada wartawan.


Berbicara kepada NBC News pada Minggu , 12 November 2023, ia bahkan lebih tegas lagi soal pandangannya dengan mengatakan Jalur Gaza membutuhkan pemerintahan yang berbeda. Netanyahu juga sebelumnya berjanji menghancurkan kelompok militan Hamas yang menjadi pemerintah di Jalur Gaza, yang telah melancarkan penyerbuan ke Israel pada 7 Oktober 2023.

Advertising
Advertising


“Kita memerlukan otoritas yang berbeda. Kita memerlukan pemerintahan yang berbeda,” katanya. Ketika ditanya seperti apa bentuk otoritas yang dia harapkan, ia menjawab: “Saya pikir masih terlalu dini untuk mengatakannya.”



Juru bicara Abbas, Nabil Abu Rudeineh, mengatakan Israel berusaha melanggengkan perpecahan antara dua wilayah Palestina yang mencakup Tepi Barat — yang diduduki Israel — dan Gaza.


“Upaya Israel untuk memisahkan Gaza dari Tepi Barat akan gagal, dan hal itu tidak akan diizinkan, apa pun tekanannya,” katanya kepada Reuters.



PA dulunya menguasai Tepi Barat dan Gaza, sebelum digulingkan pada 2007 setelah perang saudara singkat dengan Hamas. Meskipun pemerintah negara-negara Barat ingin melibatkan PA dalam masa depan Gaza, para diplomat mengatakan ada kekhawatiran bahwa Abbas yang kini berusia 87 tahun tidak memiliki wewenang atau dukungan yang cukup dari rakyatnya untuk mengambil alih kekuasaan.


“Saat ini, tidak ada gambaran jelas tentang apa yang mungkin terjadi di Gaza setelah pertempuran berhenti,” kata seorang diplomat yang berbasis di Yerusalem.



REUTERS

Pilihan Editor: Benjamin Netanyahu Minta Negara-negara Barat Jangan Takluk dengan Tekanan

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini

Berita terkait

Serangan Udara Israel Menghantam Rumah Dekat Wisma Relawan MER-C di Gaza

17 menit lalu

Serangan Udara Israel Menghantam Rumah Dekat Wisma Relawan MER-C di Gaza

MER-C mengatakan serangan udara menyasar ke sebuah rumah dekat wisma yang ditempati para relawan WNI di Rafah, Gaza Selatan.

Baca Selengkapnya

Bantuan Kemanusiaan Mulai Masuk ke Gaza Lewat Dermaga Buatan Amerika Serikat

1 jam lalu

Bantuan Kemanusiaan Mulai Masuk ke Gaza Lewat Dermaga Buatan Amerika Serikat

Amerika Serikat mulai mengirimkan bantuan kemanusiaan melalui dermaga terapung buatannya di lepas pantai Jalur Gaza.

Baca Selengkapnya

Militer Israel Temukan Jenazah 3 Sandera dari Jalur Gaza

4 jam lalu

Militer Israel Temukan Jenazah 3 Sandera dari Jalur Gaza

Kepala juru bicara militer Israel mengatakan mereka menemukan jenazah tiga orang yang disandera Hamas di Jalur Gaza.

Baca Selengkapnya

Joe Biden: RUU Penerbangan hingga Tarif Impor dari Cina

5 jam lalu

Joe Biden: RUU Penerbangan hingga Tarif Impor dari Cina

Joe Biden menandatangani rancangan undang-undang penerbangan yang bisa meningkatkan (kualitas) staf pengawas lalu-lintas udara

Baca Selengkapnya

13 Negara Layangkan Surat Pernyataan Bersama untuk Israel soal Risiko Serangan ke Rafah

7 jam lalu

13 Negara Layangkan Surat Pernyataan Bersama untuk Israel soal Risiko Serangan ke Rafah

Sebanyak 13 negara melayangkan surat pernyataan bersama untuk Israel yang berisi peringatan jika nekat menyerang Rafah.

Baca Selengkapnya

Israel Ancam Serang Rafah, Uni Emirat Arab Rasakan Ketegangan Meningkat

8 jam lalu

Israel Ancam Serang Rafah, Uni Emirat Arab Rasakan Ketegangan Meningkat

Menteri Luar Negeri Uni Emirat Arab memperingatkan adanya peningkatan ketegangan di Timur Tengah menyusul meluasnya invasi tentara Israel ke Rafah.

Baca Selengkapnya

Kementerian Luar Negeri dan Mer-C Saling Kontak soal Kondisi WNI di Gaza

19 jam lalu

Kementerian Luar Negeri dan Mer-C Saling Kontak soal Kondisi WNI di Gaza

Kementerian Luar Negeri melakukan kontak setiap hari dengan para relawan Mer-C untuk memonitor kondisi mereka

Baca Selengkapnya

DPR Amerika Serikat Minta Joe Biden Kirim Senjata ke Israel

22 jam lalu

DPR Amerika Serikat Minta Joe Biden Kirim Senjata ke Israel

DPR AS meloloskan RUU yang akan mendesak Joe Biden untuk memulai lagi pengiriman senjata ke Isreal.

Baca Selengkapnya

PBB: Dermaga Bantuan Terapung Buatan AS di Gaza Kurang Layak

23 jam lalu

PBB: Dermaga Bantuan Terapung Buatan AS di Gaza Kurang Layak

PBB menyebut dermaga terapung yang baru saja selesai dibangun di Gaza untuk pengiriman bantuan dinilai kurang layak dibandingkan jalur darat

Baca Selengkapnya

Daftar Negara yang Mendukung Palestina, Ada Indonesia

1 hari lalu

Daftar Negara yang Mendukung Palestina, Ada Indonesia

Mulai dari Indonesia hingga Afrika Selatan, berikut ini adalah negara yang mendukung Palestina melawan agresi Israel

Baca Selengkapnya