Aksi 300 Ribu Demonstran pro-Palestina di London Bikin PM Sunak Geram

Reporter

Tempo.co

Editor

Yudono Yanuar

Minggu, 12 November 2023 10:56 WIB

Pengunjuk rasa di Jembatan Vauxhall selama protes solidaritas dengan warga Palestina di Gaza, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, di London, Inggris, 11 November 2023. REUTERS/Hollie Adams

TEMPO.CO, Jakarta - Polisi London yang mencoba membubarkan aksi 300 ribu pengunjuk rasa pro-Palestina, menangkap 120 demontran karena dinilai berbuat onar, Sabtu, 11 November 2023.

Bentrokan terjadi antara polisi dan kelompok sayap kanan yang berkumpul pada Hari Gencatan Senjata, hari peringatan berakhirnya Perang Dunia Pertama, ketika Inggris memperingati kematian korban perang.

Perdana Menteri Rishi Sunak mengutuk kekerasan yang terlihat di tugu peringatan perang Cenotaph dan juga menyerang "simpatisan Hamas" yang bergabung dalam demonstrasi yang lebih besar, "menyanyikan nyanyian antisemit dan mengacungkan tanda dan pakaian pro-Hamas pada protes hari ini".

Ketegangan meningkat sebelum unjuk rasa hari Sabtu – yang terbesar dalam serangkaian demonstrasi untuk menunjukkan dukungan bagi Palestina dan menyerukan gencatan senjata di Jalur Gaza – setelah Menteri Dalam Negeri Suella Braverman menyebut unjuk rasa tersebut sebagai “pawai kebencian” yang dipimpin oleh “massa”.

Polisi Metropolitan London menolak permintaan menteri untuk memblokir acara tersebut, dengan mengatakan mereka tidak memiliki indikasi akan terjadi kekerasan serius, sehingga memperburuk hubungan dengan pemerintah.

Advertising
Advertising

Polisi mengatakan dalam sebuah pernyataan pada Sabtu malam bahwa mereka telah menangkap 126 orang sejauh ini, sebagian besar dari mereka adalah pengunjuk rasa sayap kanan yang merupakan bagian dari kelompok yang terdiri dari beberapa ratus orang yang menurut polisi termasuk hooligan sepak bola.

“Kekerasan ekstrim yang dilakukan pengunjuk rasa sayap kanan terhadap polisi hari ini sungguh luar biasa dan sangat memprihatinkan,” kata Asisten Komisaris Matt Twist, seraya menambahkan bahwa sebilah pisau ditemukan dalam penggeledahan.

Perdebatan intens mengenai protes dan kepolisian menjelang unjuk rasa telah meningkatkan ketegangan masyarakat, katanya.

Meskipun unjuk rasa pro-Palestina yang jauh lebih besar tidak terjadi kekerasan fisik, perwira senior tersebut mengatakan bahwa kelompok-kelompok kecil telah memisahkan diri dari unjuk rasa utama, dan sekitar 150 orang yang mengenakan penutup wajah menembakkan kembang api yang mengenai wajah petugas, sehingga berujung pada penangkapan.

Investigasi terhadap sejumlah kecil kejahatan rasial dan dukungan terhadap pelanggaran organisasi terlarang juga sedang berlangsung, katanya.

Sunak meminta polisi mengambil tindakan tegas.

“Semua kriminalitas harus dihadapi dengan kekuatan hukum yang penuh dan cepat,” katanya dalam sebuah pernyataan pada Sabtu malam. “Itulah yang saya sampaikan kepada Komisaris Polisi Met pada hari Rabu, itulah yang menjadi tanggung jawab mereka dan itulah yang saya harapkan.”

Unjuk Rasa di Belgia

Sekitar 21.000 orang mengambil bagian dalam unjuk rasa pro-Palestina di Brussels pada hari Sabtu, kata polisi, banyak yang meneriakkan slogan-slogan seperti "Bebaskan Palestina" dan menuntut gencatan senjata di Jalur Gaza saat mereka melakukan pawai damai melalui kota tersebut.

“Apa yang terjadi saat ini di Gaza sungguh sangat menghancurkan,” kata seorang pengunjuk rasa sambil membawa poster bertuliskan “Gencatan Senjata sekarang!” dalam bahasa Belanda.

Pengunjuk rasa lainnya mengangkat poster bertuliskan "Hentikan Genosida", "Hak Asasi Manusia bagi Palestina" atau menuntut penangkapan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu atas apa yang mereka sebut kejahatan perang.

“Penting untuk membuat suara kami didengar, bahwa kami tidak bisa menerima orang-orang yang dibom dan dibunuh,” kata seorang pengunjuk rasa lainnya.

Sejak serangan kelompok Hamas di Israel selatan pada 7 Oktober 2023, terdapat dukungan dan simpati yang kuat terhadap Israel dari pemerintah Barat dan banyak warga negara.

Namun tanggapan militer Israel juga memicu kemarahan, dengan protes di kota-kota di seluruh dunia yang menuntut gencatan senjata.

REUTERS

Berita terkait

Top 3 Dunia: 9 Negara Tolak Keanggotaan Palestina di PBB hingga Serangan Bom Nuklir ke Gaza

8 menit lalu

Top 3 Dunia: 9 Negara Tolak Keanggotaan Palestina di PBB hingga Serangan Bom Nuklir ke Gaza

Berita Top 3 Dunia pada Selasa 14 Mei 2024 diawali oleh alasan 9 negara menolak Palestina menjadi anggota penuh PBB.

Baca Selengkapnya

Blockout 2024: Aksi blokir Akun Selebritas yang Bungkam soal Gaza

3 jam lalu

Blockout 2024: Aksi blokir Akun Selebritas yang Bungkam soal Gaza

Gerakan "Blockout 2024" mendesak pengguna untuk memblokir akun selebritas yang tetap bungkam mengenai krisis kemanusiaan di Gaza.

Baca Selengkapnya

PBB Rilis Data Korban di Gaza, Apakah Berbeda dari Data Hamas?

8 jam lalu

PBB Rilis Data Korban di Gaza, Apakah Berbeda dari Data Hamas?

Perubahan dalam cara PBB menghitung korban di Gaza telah disebut-sebut sebagai bukti adanya bias.

Baca Selengkapnya

Begini Metode Penyiksaan Israel yang Mengerikan terhadap Tahanan Palestina

8 jam lalu

Begini Metode Penyiksaan Israel yang Mengerikan terhadap Tahanan Palestina

Penyiksaan terhadap para tahanan Palestina dilakukan hanya karena dendam dan tidak dimaksudkan untuk pengumpulan informasi intelijen.

Baca Selengkapnya

HRW: Delapan Serangan Israel Tewaskan dan Lukai 31 Petugas Kemanusiaan di Gaza

9 jam lalu

HRW: Delapan Serangan Israel Tewaskan dan Lukai 31 Petugas Kemanusiaan di Gaza

HRW melaporkan Israel telah membunuh atau melukai sedikitnya 31 pekerja kemanusiaan di Gaza sejak Oktober dalam setidaknya delapan serangan.

Baca Selengkapnya

Palang Merah Buka Rumah Sakit dengan Kapasitas 60 Tempat Tidur di Gaza

9 jam lalu

Palang Merah Buka Rumah Sakit dengan Kapasitas 60 Tempat Tidur di Gaza

Komite Internasional Palang Merah (ICRC) membuka rumah sakit dengan kapasitas 60 tempat tidur di Rafah, Gaza selatan.

Baca Selengkapnya

PBB: Puluhan Ribu Jenazah di Gaza Belum Teridentifikasi

10 jam lalu

PBB: Puluhan Ribu Jenazah di Gaza Belum Teridentifikasi

PBB mengatakan masih ada sekitar 10.000 jenazah di Gaza yang masih harus melalui proses identifikasi.

Baca Selengkapnya

Tujuh Bulan Perang Lenyapkan Hamas, Apakah Israel Gagal?

10 jam lalu

Tujuh Bulan Perang Lenyapkan Hamas, Apakah Israel Gagal?

Netanyahu bersumpah untuk melenyapkan Hamas, namun tujuh bulan berperang, sumpah itu belum juga terwujud.

Baca Selengkapnya

Pemimpin Hizbullah Ancam Penduduk Israel Tak Bisa Pulang jika Serangan di Gaza Berlanjut

11 jam lalu

Pemimpin Hizbullah Ancam Penduduk Israel Tak Bisa Pulang jika Serangan di Gaza Berlanjut

Pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah mengatakan kelompoknya akan terus memerangi Israel selama serangan di Gaza berlanjut.

Baca Selengkapnya

PBB Klarifikasi Data Kematian di Gaza: Lebih dari 35.000 Korban Jiwa, Tapi..

13 jam lalu

PBB Klarifikasi Data Kematian di Gaza: Lebih dari 35.000 Korban Jiwa, Tapi..

PBB menegaskan bahwa jumlah korban tewas di Jalur Gaza akibat serangan Israel masih lebih dari 35.000 warga Palestina.

Baca Selengkapnya