Tangis PM Palestina Mohammad Shtayyeh Saat Ceritakan Kondisi Anak-anak di Gaza, Berikut Profilnya

Rabu, 8 November 2023 10:35 WIB

PM Palestina Mohammad Shtayyeh menangis saat rapat kabinet. FOTO/video/REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Perdana Menteri Palestina, Mohammad Shtayyeh menangis saat rapat kabinet. Ia menangis karena melihat kondisi masyarakat Gaza yang menyedihkan dalam perang Israel-Palestina. Dalam video yang beredar, terlihat Shtayyeh menangis karena bercerita soal ibu dan anak yang terkubur di Gaza. Berikut profil Shtayyeh.

Dilansir dari middleeasteye.net, Mohammad Ibarahim Shtayyeh lahir di Nablus, Palestina pada 1958. Ia menetap di Nablus sebelum meneruskan kuliah di Birzeit University di Ramallah. Di sana, ia belajar bisnis dan ekonomi. Berpuluh tahun berselang, ia terbang ke Brighton, Inggris untuk mengejar gelar doktor dalam ekonomi pembangunan pada 1989.

Setelah itu, pada awal 90-an, ia sempat bekerja sebagai jurnalis di koran lokal bernama al-Shaab. Mengutip france24.com, Mohammad Shtayyeh adalah bagian dari negosiasi yang dimediasi oleh AS dengan Israel pada tahun 1991.

Pada 1994, ia mulai menarik perhatian dalam dunia politik Palestina dengan mendirikan Dewan Ekonomi Palestina untuk Pembangunan dan Rekonstruksi (PECDAR). PECDAR adalah sebuah lembaga yang berperan dalam merumuskan dan mendorong kebijakan pembangunan untuk Otoritas Palestina.

Di bawah kepemimpinan pemimpin Palestina terdahulu, Yasser Arafat, Shtayyeh mengambil peran penting dalam mengelola aspek administratif dan keuangan di PECDAR, dan akhirnya ia menjadi presiden dari lembaga tersebut.

Advertising
Advertising

Selain itu, dia juga mendirikan Institut Nasional Teknologi Informasi sebagai upaya untuk membantu meningkatkan keterampilan masyarakat Palestina serta memenuhi kebutuhan pembangunan Palestina. Selain itu, ia mendirikan Institut Nasional Manajemen, yang bertujuan untuk melatih kader-kader Otoritas Palestina.

Mengutip ecfr.eu, Dalam tingkat politik Palestina, Shtayyeh terpilih sebagai anggota Komite Pusat Fatah pada tahun 2009, dan pada tahun 2010 memainkan peran penting dalam negosiasi dengan Israel di Washington.

Sebelum itu, sebagai sekretaris jenderal Komisi Pemilihan Palestina, ia melakukan negosiasi dengan Israel dalam persiapan untuk pemilihan presiden dan legislatif tahun 1996, yang merupakan pemilihan pertama sejak Perjanjian Oslo pada 1993.

Dikutip dari middleeasteye.net, Dia juga menjadi kepala delegasi Palestina dalam negosiasi multilateral mengenai kerja sama ekonomi regional (REDWG), yang mencakup perdagangan, keuangan, infrastruktur, dan pariwisata di Timur Tengah.

Sejak 1993 hingga 2004, Shtayyeh juga menjadi anggota Komite Pemimpinan Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) dari Komite Teknis di Yerusalem. Shtayyeh juga seorang penulis yang produktif. Ia telah menulis 30 buku dalam bahasa Arab dan bahasa Inggris. Pada 10 Maret 2019, Mohammad Shtayyeh ditunjuk sebagai PM Palestina menggantikan Rami Hamdallah.


Pilihan Editor: Sebanyak 4.000 Lebih Anak-anak Gaza Tewas Akibat Serangan Israel

Berita terkait

Jokowi Minta PBB Berbuat Lebih untuk Selesaikan Masalah Palestina

4 jam lalu

Jokowi Minta PBB Berbuat Lebih untuk Selesaikan Masalah Palestina

Presiden Jokowi menilai PBB perlu bertindak lebih menyelesaikan akar persoalan konflik, yakni pendudukan ilegal Israel atas tanah Palestina.

Baca Selengkapnya

Ebrahim Raisi, Sang Pilar Pembela dan Pelindung Rakyat Palestina

4 jam lalu

Ebrahim Raisi, Sang Pilar Pembela dan Pelindung Rakyat Palestina

Sejak awal perang Gaza, Ebrahim Raisi tidak pernah mengendurkan dukungannya terhadap rakyat Palestina dan faksi perlawanan Hamas.

Baca Selengkapnya

Jaksa ICC Sedang Upayakan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu dan Pemimpin Hamas

5 jam lalu

Jaksa ICC Sedang Upayakan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu dan Pemimpin Hamas

Jaksa ICC sedang meminta surat perintah penangkapan bagi pemimpin Hamas Yahya Sinwar dan PM Israel Benyamin Netanyahu

Baca Selengkapnya

Israel Bantah Terlibat dalam Kecelakaan Helikopter Presiden Iran Ebrahim Raisi

6 jam lalu

Israel Bantah Terlibat dalam Kecelakaan Helikopter Presiden Iran Ebrahim Raisi

Israel dilaporkan membantah terlibat dalam kematian Presiden Iran Ebrahim Raisi, yang tewas akibat kecelakaan helikopter pada Minggu

Baca Selengkapnya

Saat Israel Curigai Hamas Eksploitasi Starlink di Gaza

10 jam lalu

Saat Israel Curigai Hamas Eksploitasi Starlink di Gaza

Saat Elon Musk sumbangkan Starlink untuk misi kemanusiaan di Gaza, Menteri Komunikasi Israel, Shlomo Karhi curiga hal itu bakal dieksploitasi Hamas.

Baca Selengkapnya

Retno Marsudi: Resolusi Saja untuk Palestina Tidak Cukup

14 jam lalu

Retno Marsudi: Resolusi Saja untuk Palestina Tidak Cukup

Retno Marsudi mengatakan resolusi Majelis Umum PBB saja tidak cukup, melainkan perlu ada upaya mewujudkan keanggotaan penuh Palestina di PBB.

Baca Selengkapnya

Apa Alasan Negara-negara di Pasifik Menolak Palestina sebagai Anggota Penuh PBB?

15 jam lalu

Apa Alasan Negara-negara di Pasifik Menolak Palestina sebagai Anggota Penuh PBB?

Berikut alasan negara-negara di Pasifik menolak status anggota penuh Palestina di PBB.

Baca Selengkapnya

Jalur Gaza Sudah Dipenuhi Tentara Israel

15 jam lalu

Jalur Gaza Sudah Dipenuhi Tentara Israel

Warga menceritakan seluruh wilayah Jalur Gaza sudah dimasuki tentara Israel, termasuk Rafah.

Baca Selengkapnya

Aksi Solidaritas Palestina di Semarang Suarakan Boikot Produk Terafiliasi Israel

16 jam lalu

Aksi Solidaritas Palestina di Semarang Suarakan Boikot Produk Terafiliasi Israel

"Memasifkan gerakan boikot dan menarik investasi dalam bentuk apapun terhadap produk yang mendukung dan berafiliasi dengan zionis Israel," ujar perwakilan aksi, Fikri Arif Pradita, diikuti para peserta

Baca Selengkapnya

Menteri Israel Benny Gantz Ancam Mundur dari Kabinet Perang Netanyahu

1 hari lalu

Menteri Israel Benny Gantz Ancam Mundur dari Kabinet Perang Netanyahu

Kabinet perang Israel diambang perpecahan. Menteri Benny Gantz yang merupakan tokoh oposisi mengancam akan menarik dukungan dari pemerintahan.

Baca Selengkapnya