Dilarang Taliban, Produksi Opium Afghanistan Anjlok 95 Persen

Reporter

Tempo.co

Editor

Yudono Yanuar

Minggu, 5 November 2023 16:00 WIB

Arsip- Pria Afghanistan memanen opium di ladang opium di sebuah desa di distrik Golestan, provinsi Farah, 5 Mei 2009. REUTERS/Goran Tomasevic

TEMPO.CO, Jakarta - Produksi opium di Afghanistan, yang sebelumnya merupakan pemasok utama dunia, anjlok sejak pemerintahan Taliban melarang penanaman narkotika itu tahun lalu, menurut laporan PBB pada Minggu, 5 November 2023.

Kantor PBB untuk Narkoba dan Kejahatan (UNODC) mengatakan penanaman opium turun di seluruh negeri menjadi hanya 10.800 hektar pada 2023 dari 233.000 hektar pada tahun sebelumnya, sehingga mengurangi pasokan sebesar 95% menjadi 333 ton.

Hal ini memberikan tekanan pada para petani di negara tersebut, dimana sebagian besar penduduknya bergantung pada pertanian dan nilai ekspor opium terkadang melebihi nilai semua barang ekspor formal, kata UNODC.

Penurunan tajam ini bisa menimbulkan konsekuensi besar bagi perekonomian negara yang dua pertiga penduduknya membutuhkan bantuan kemanusiaan, kata laporan itu.

“Dalam beberapa bulan mendatang Afghanistan sangat membutuhkan investasi besar dalam mata pencaharian berkelanjutan untuk memberikan peluang bagi petani Afghanistan untuk beralih dari opium,” kata Ghada Waly, direktur eksekutif UNODC, dalam sebuah pernyataan.

“Hal ini menghadirkan peluang nyata untuk mencapai hasil jangka panjang dalam melawan pasar opium gelap dan dampak buruk yang ditimbulkannya baik secara lokal maupun global.”

Penyusutan besar dalam pasokan dari Afghanistan – diperkirakan memasok sekitar 80% opium ilegal dunia – pada akhirnya dapat menyebabkan penurunan penggunaan opium secara internasional, namun hal ini juga berisiko meningkatkan penggunaan alternatif global seperti fentanil atau opioid sintetik, kta UNODC.

Pemimpin spiritual tertinggi Taliban melarang penanaman narkotika pada April 2022, dan kementerian dalam negeri menyatakan akan menghancurkan tanaman yang tersisa. Selama pemerintahan mereka sebelumnya, Taliban pada tahun 2000 melarang penanaman opium karena mereka mencari legitimasi internasional tetapi menghadapi reaksi keras dari masyarakat, menurut para ahli.

Advertising
Advertising

Banyak provinsi di mana Taliban secara historis mendapat dukungan tingkat tinggi, seperti Helmand di bagian selatan, memiliki konsentrasi penanaman opium yang besar. UNODC mengatakan banyak petani telah beralih ke menanam gandum tetapi pendapatannya jauh lebih sedikit dibandingkan opium.

REUTERS

Pilihan Editor Demo anti-Netanyahu Digelar, Survei: 75 Persen Responden Tuntut PM Israel Mundur

Berita terkait

Ungkap Kejahatan Perang Australia di Afghanistan, Tentara Divonis Hampir Enam Tahun Penjara

2 hari lalu

Ungkap Kejahatan Perang Australia di Afghanistan, Tentara Divonis Hampir Enam Tahun Penjara

Pengadilan Australia menjatuhkan hukuman hampir enam tahun penjara kepada eks pengacara militer yang ungkap tuduhan kejahatan perang di Afghanistan

Baca Selengkapnya

Perdagangan Satwa Liar Ilegal Masih Masif, UNODC: Tak Berkurang Sejak Dua Dekade Terakhir

2 hari lalu

Perdagangan Satwa Liar Ilegal Masih Masif, UNODC: Tak Berkurang Sejak Dua Dekade Terakhir

Badan PBB UNODC yang menangani narkoba dan tindakan kriminal, mengatakan kasus perdagangan satwa liar belum berkurang sejak dua dekade terakhir.

Baca Selengkapnya

Banjir Musnahkan Desa-desa di Afghanistan, Korban Tewas Jadi 315 Orang

4 hari lalu

Banjir Musnahkan Desa-desa di Afghanistan, Korban Tewas Jadi 315 Orang

Afghanistan dilanda banjir parah yang menyapu desa-desa dan menyebabkan ribuan orang mengungsi.

Baca Selengkapnya

153 Orang Tewas akibat Banjir Bandang di Afghanistan

5 hari lalu

153 Orang Tewas akibat Banjir Bandang di Afghanistan

Korban tewas akibat banjir bandang dahsyat di Afghanistan utara telah meningkat menjadi 153 orang di tiga provinsi

Baca Selengkapnya

Retno Marsudi Soroti Kesenjangan Pembangunan Jadi Tantangan Terbesar OKI

12 hari lalu

Retno Marsudi Soroti Kesenjangan Pembangunan Jadi Tantangan Terbesar OKI

Retno Marsudi menyoroti kesenjangan pembangunan sebagai tantangan besar yang dihadapi negara-negara anggota OKI

Baca Selengkapnya

4 Kota di Afganistan yang Paling Menarik Dikunjungi, Banyak Peninggalan Sejarah

13 hari lalu

4 Kota di Afganistan yang Paling Menarik Dikunjungi, Banyak Peninggalan Sejarah

Afganistan yang terletak di Asia Selatan dan Asia Tengah menawarkan banyak hal untuk dijelajahi, misalnya situs bersejarah dan budaya.

Baca Selengkapnya

Taliban Siapkan Promosi Wisata Afganistan untuk Tingkatkan Perekonomian

13 hari lalu

Taliban Siapkan Promosi Wisata Afganistan untuk Tingkatkan Perekonomian

Dalam beberapa tahun terakhir, pariwisata Afganistan meningkat. Turis asing paling banyak berasal dari Cina.

Baca Selengkapnya

ISIS Cabang Afghanistan Klaim Bertanggung Jawab atas Serangan Moskow, Siapa Mereka?

52 hari lalu

ISIS Cabang Afghanistan Klaim Bertanggung Jawab atas Serangan Moskow, Siapa Mereka?

Serangan mematikan di Moskow yang diklaim oleh afiliasi ISIS menyebabkan 137 orang tewas dan sekitar 100 orang terluka.

Baca Selengkapnya

Indonesia Kirim Bantuan Vaksin Polio ke Afghanistan

8 Maret 2024

Indonesia Kirim Bantuan Vaksin Polio ke Afghanistan

Indonesia bekerja sama di antaranya dengan UNICEF memberikan bantuan vaksin polio bOPV ke Afghanistan

Baca Selengkapnya

Inggris Tangkap 5 Anggota Pasukan Khusus SAS, Diduga Terlibat Kejahatan Perang di Suriah

6 Maret 2024

Inggris Tangkap 5 Anggota Pasukan Khusus SAS, Diduga Terlibat Kejahatan Perang di Suriah

Lima anggota unit pasukan khusus elit SAS Inggris ditangkap karena dicurigai melakukan kejahatan perang di Suriah

Baca Selengkapnya