Rusia Klarifikasi Tuduhan Wagner Bantu Hizbullah Lawan Israel

Sabtu, 4 November 2023 08:35 WIB

Pemandangan menunjukkan potret kepala tentara bayaran Rusia Yevgeny Prigozhin dan komandan kelompok Wagner Dmitry Utkin pada peringatan darurat di Moskow, Rusia 24 Agustus 2023. REUTERS/Stringer

TEMPO.CO, Jakarta - Rusia menepis pemberitaan Wall Street Journal yang menyebut kelompok tentara bayaran Wagner berencana memberikan sistem pertahanan udara kepada Hizbullah, yakni kelompok milisi Lebanon yang didukung Iran, untuk melawan Israel. Pada Jumat, 3 November 2023 — hari yang sama saat laporan WSJ dirilis — Rusia mengatakan pembicaraan semacam itu tidak berdasar.


“Kami telah mengatakan secara de facto kelompok seperti itu (Wagner) tidak ada,” kata juru bicara Kremlin Dmitry Peskov ketika ditanya tentang laporan tersebut.


Laporan WSJ mengutip pejabat-pejabat Amerika Serikat yang berbicara secara anonim, yang mengatakan bahwa intelijen Amerika Serikat memperkirakan Wagner merencanakan transfer semacam itu ke Hizbullah.



“Semua pemikiran ini tidak didasarkan pada apa pun dan tidak memiliki fondasi,” sambung Peskov.


Peskov mengatakan militer Rusia dan Amerika Serikat memiliki saluran komunikasi darurat di antara keduanya, dan jika ada kekhawatiran nyata mengenai sesuatu, Amerika Serikat dapat menyampaikannya kepada militer Rusia.

Advertising
Advertising



Dalam pemberitaannya, WSJ mengatakan Wagner berencana memasok sistem Pantsir-S1, yang dikenal oleh NATO sebagai SA-22, yang menggunakan rudal anti-pesawat dan senjata pertahanan udara untuk mencegat pesawat.

Grup Wagner belum menjawab permintaan tanggapan dari Reuters. Sebelumnya, Presiden Rusia Vladimir Putin dan Kremlin telah berulang kali mengatakan bahwa tidak ada dasar hukum bagi Wagner di bawah undang-undang, yang melarang kelompok tentara bayaran berada di Rusia. Meski demikian, Putin pada akhir September terlihat bertemu dengan salah satu mantan komandan paling senior kelompok tersebut.



Sebagaimana dikutip oleh WSJ, seorang pejabat Amerika Serikat yang tidak disebutkan namanya mengatakan Washington belum mengonfirmasi sistem pertahanan udara telah dikirim. Namun, para pejabat Amerika Serikat memantau diskusi yang melibatkan Wagner dan Hizbullah, kata WSJ.


WSJ pun mengungkapkan bahwa sistem Pantsir akan diberikan kepada Hizbullah melalui Suriah, tempat Rusia mendukung Presiden Bashar al-Assad dengan melibatkan diri dalam perang saudara di sana pada 2015. Masa depan Wagner tidak jelas sejak pemberontakan bulan Juni dan kematian Prigozhin dalam kecelakaan pesawat yang misterius pada Agustus lalu.


Peskov pun menepis pertanyaan wartawan tentang laporan Rusia yang yang belum terverifikasi bahwa putra Prigozhin, 25 tahun, Pavel, telah menjadi pemimpin Wagner. “Ini bukan pertanyaan bagi kami - ini bukan topik kami dan kami tidak memiliki informasi apa pun mengenai hal ini,” ujarnya.



REUTERS

Pilihan Editor: Putin Bertemu Komandan Baru Wagner, Pasukan Akan Dikirim Lagi ke Ukraina?

Berita terkait

Tentara Israel dan Hamas Baku Tembak di Jabalia

9 jam lalu

Tentara Israel dan Hamas Baku Tembak di Jabalia

Tentara Israel baku tembak dengan anggota Hamas di gang-gang sempit di Jabalia pada Jumat, 17 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Bantuan Kemanusiaan Mulai Masuk ke Gaza Lewat Dermaga Buatan Amerika Serikat

13 jam lalu

Bantuan Kemanusiaan Mulai Masuk ke Gaza Lewat Dermaga Buatan Amerika Serikat

Amerika Serikat mulai mengirimkan bantuan kemanusiaan melalui dermaga terapung buatannya di lepas pantai Jalur Gaza.

Baca Selengkapnya

OCHA Ingatkan Warga Sudan Terancam Kelaparan dan Wabah Penyakit

18 jam lalu

OCHA Ingatkan Warga Sudan Terancam Kelaparan dan Wabah Penyakit

Dari total sumbangan dana USD2.7 miliar (Rp43 triliun) yang dibutuhkan, baru 12 persen yang diterima OCHA untuk mengatasi kelaparan di Sudan.

Baca Selengkapnya

Joe Biden Tanda Tangani Rancangan Undang-undang Penerbangan

1 hari lalu

Joe Biden Tanda Tangani Rancangan Undang-undang Penerbangan

Rancangan undang-undang penerbangan yang ditanda-tangani Joe Biden diharapkan bisa meningkatkan kualitas di sejumlah sektor.

Baca Selengkapnya

26 Perusahaan Kapas dari Cina Masuk Daftar Hitam Amerika Serikat

1 hari lalu

26 Perusahaan Kapas dari Cina Masuk Daftar Hitam Amerika Serikat

26 perusahaan kapas asal Cina tak bisa melakukam impor ke Amerika Serikat karena diduga melakukan kerja paksa ke minoritas warga Uighur.

Baca Selengkapnya

PBB: Dermaga Bantuan Terapung Buatan AS di Gaza Kurang Layak

1 hari lalu

PBB: Dermaga Bantuan Terapung Buatan AS di Gaza Kurang Layak

PBB menyebut dermaga terapung yang baru saja selesai dibangun di Gaza untuk pengiriman bantuan dinilai kurang layak dibandingkan jalur darat

Baca Selengkapnya

DPR AS Loloskan RUU yang Mendorong Biden Kirim Senjata ke Israel

1 hari lalu

DPR AS Loloskan RUU yang Mendorong Biden Kirim Senjata ke Israel

RUU tersebut diperkirakan tidak akan menjadi undang-undang, tetapi lolosnya beleid itu di DPR AS menunjukkan kesenjangan pada tahun pemilu soal Israel

Baca Selengkapnya

Ini Poin-poin Penting dari 'Era Baru' Kemitraan Strategis Putin dan Xi

2 hari lalu

Ini Poin-poin Penting dari 'Era Baru' Kemitraan Strategis Putin dan Xi

Putin dan Xi Jinping sepakat memperdalam kemitraan strategis mereka sekaligus mengecam Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Anggota Kongres AS Keturunan Palestina Ingin Hari Nakba Diakui

2 hari lalu

Anggota Kongres AS Keturunan Palestina Ingin Hari Nakba Diakui

Seorang anggota Kongres AS mendorong resolusi yang mengakui peristiwa Nakba dan hak pengungsi Palestina.

Baca Selengkapnya

Xi Jinping dan Putin Makin Mesra, Janjikan Hubungan Lebih Erat

2 hari lalu

Xi Jinping dan Putin Makin Mesra, Janjikan Hubungan Lebih Erat

Putin mengunjungi Cina dan bertemu Xi Jinping setelah dilantik kembali sebagai Presiden Rusia.

Baca Selengkapnya