Pemanasan Global Akibatkan Everest Kehilangan Sepertiga Es dalam 30 Tahun

Reporter

Tempo.co

Editor

Yudono Yanuar

Selasa, 31 Oktober 2023 16:30 WIB

Gunung Everest, puncak tertinggi di dunia, dan puncak pegunungan Himalaya lainnya terlihat melalui jendela pesawat selama penerbangan gunung dari Kathmandu, Nepal 15 Januari 2020. REUTERS/Monika Deupala

TEMPO.CO, Jakarta - Pegunungan di Nepal yang tertutup salju telah kehilangan hampir sepertiga esnya dalam lebih dari 30 tahun akibat pemanasan global, kata Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres psetelah kunjungan ke daerah dekat Gunung Everest, Senin, 30 Oktober 2023.

Para ilmuwan iklim mengatakan suhu bumi telah meningkat rata-rata 0,74 derajat Celcius selama 100 tahun terakhir, namun pemanasan di Himalaya di Asia Selatan lebih besar daripada rata-rata global.

Gletser di Nepal, yang terjepit di antara dua negara penghasil polusi karbon utama – India dan Cina, mencair 65% lebih cepat dalam satu dekade terakhir dibandingkan dekade sebelumnya, kata Sekjen PBB dalam pesan video setelah mengunjungi wilayah Solukhumbu.

“Saya di sini hari ini untuk berseru dari atap dunia: hentikan kegilaan ini,” katanya, sambil menyerukan diakhirinya “zaman bahan bakar fosil” dengan peringatan bahwa mencairnya gletser akan berarti membengkaknya danau dan sungai serta permukaan laut meningkat dengan kecepatan yang mencapai rekor tertinggi.

Gletser di Hindu-Kush Himalaya bisa kehilangan hingga 75% volumenya pada akhir abad ini akibat pemanasan global, kata para ilmuwan dalam sebuah laporan yang diterbitkan pada bulan Juni 2023i, menyebabkan banjir berbahaya dan kekurangan air bagi 240 juta orang di pegunungan tersebut.

Para pendaki yang kembali dari Everest mengatakan gunung itu kini lebih kering dan kelabu.

“Suhu yang mencapai rekor berarti pencairan gletser yang memecahkan rekor. Nepal telah kehilangan hampir sepertiga esnya hanya dalam waktu 30 tahun,” kata Guterres, yang sedang melakukan kunjungan empat hari ke negara tersebut.

Ia juga mendesak negara-negara untuk membatasi kenaikan suhu global hingga 1,5 derajat Celsius untuk menghindari "kekacauan iklim terburuk".

Advertising
Advertising

REUTERS

Pilihan Editor Salahkan Barat untuk Krisis Gaza, Putin: AS Butuh Kekacauan Timur Tengah

Berita terkait

Para Ilmuwan Gambarkan Situasi Dunia Bila Suhu Global Menembus Batas 1,5 Derajat Celcius

2 hari lalu

Para Ilmuwan Gambarkan Situasi Dunia Bila Suhu Global Menembus Batas 1,5 Derajat Celcius

Survei besutan The Guardian menggambarkan pandangan para ahli mengenai situasi distopia akibat efek pemanasan global. Bencana iklim mendekat.

Baca Selengkapnya

5 Manfaat Energi Terbarukan yang Harus Dilestarikan

5 hari lalu

5 Manfaat Energi Terbarukan yang Harus Dilestarikan

Energi terbarukan perlu dijaga kelestariannya untuk generasi mendatang karena memiliki beberapa manfaat. Simak 5 manfaat energi terbarukan.

Baca Selengkapnya

Sekjen PBB Serukan Dunia Cegah Israel Jalani Operasi Militer di Rafah

10 hari lalu

Sekjen PBB Serukan Dunia Cegah Israel Jalani Operasi Militer di Rafah

Sekjen PBB Antonio Guterres menyeru kepada "mereka yang memiliki pengaruh atas Israel" untuk mencegah jatuhnya korban sipil di Rafah

Baca Selengkapnya

Ketua RT Palugada di Balik Rekor MURI Jalan Gang 8 Malaka Jaya Duret Sawit

13 hari lalu

Ketua RT Palugada di Balik Rekor MURI Jalan Gang 8 Malaka Jaya Duret Sawit

Salah satu Rukun Tetangga (RT) di wilayah Jakarta Timur kini tercatat dalam Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI).

Baca Selengkapnya

800.000 Orang Berisiko Hadapi Bahaya Ekstrem di Sudan

21 hari lalu

800.000 Orang Berisiko Hadapi Bahaya Ekstrem di Sudan

PBB telah memperingatkan bahaya yang akan menimpa setidaknya 800.000 warga Sudan ketika pertempuran semakin intensif dan meluas di Darfur.

Baca Selengkapnya

Banjir di Dubai Bukan Disebabkan Teknologi Hujan Buatan, Ini Penjelasan Peneliti BRIN

24 hari lalu

Banjir di Dubai Bukan Disebabkan Teknologi Hujan Buatan, Ini Penjelasan Peneliti BRIN

Dubai terdampak badai yang langka terjadi di wilayahnya pada Selasa lalu, 16 April 2024.

Baca Selengkapnya

Maret 2024 Jadi Bulan ke-10 Berturut-turut yang Pecahkan Rekor Suhu Udara Terpanas

28 hari lalu

Maret 2024 Jadi Bulan ke-10 Berturut-turut yang Pecahkan Rekor Suhu Udara Terpanas

Maret 2024 melanjutkan rekor iklim untuk suhu udara dan suhu permukaan laut tertinggi dibandingkan bulan-bulan Maret sebelumnya.

Baca Selengkapnya

Komite PBB Gagal Sepakati Usulan Keanggotaan Palestina

29 hari lalu

Komite PBB Gagal Sepakati Usulan Keanggotaan Palestina

Komite Penerimaan Anggota Baru Dewan Keamanan PBB gagal mencapai kesepakatan terkait permohonan keanggotaan penuh Palestina

Baca Selengkapnya

Sekjen PBB Ucapkan Selamat Idulfitri kepada Umat Muslim Dunia

31 hari lalu

Sekjen PBB Ucapkan Selamat Idulfitri kepada Umat Muslim Dunia

Sekjen PBB Antonio Guterres lewat unggahan di Instagram mengucapkan Selamat hari Raya Idulfitri kepada seluruh umat Muslim di dunia.

Baca Selengkapnya

Mantan Menlu Australia Julie Bishop Ditunjuk Sebagai Utusan Khusus PBB untuk Myanmar

34 hari lalu

Mantan Menlu Australia Julie Bishop Ditunjuk Sebagai Utusan Khusus PBB untuk Myanmar

Mantan menlu Australia Julie Bishop ditunjuk sebagai utusan pribadi Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres untuk Myanmar.

Baca Selengkapnya