Hampir Setengah dari Warga Israel Ingin Invasi ke Gaza Ditunda, Kata Jajak Pendapat

Reporter

Nabiila Azzahra

Editor

Ida Rosdalina

Jumat, 27 Oktober 2023 19:47 WIB

Warga Palestina mencari korban di lokasi serangan Israel terhadap rumah-rumah, saat konflik antara Israel dan Hamas di Khan Younis di selatan Jalur Gaza, 26 Oktober 2023. Pemboman Israel di Gaza telah menewaskan 50 sandera yang ditangkap dalam penggerebekan militan Hamas pada 7 Oktober lalu, kata surat kabar Kommersant Rusia. REUTERS/Ibraheem Abu Mustafa

TEMPO.CO, Jakarta - Hampir setengah dari warga Israel ingin menunda invasi dalam jenis apa pun ke Gaza, menurut sebuah jajak pendapat yang dirilis pada Jumat, 27 Oktober 2023 oleh koran harian Israel, Maariv. Hal ini mungkin mengindikasikan dukungan yang landai terhadap rencana serangan selanjutnya kepada kelompok militan Hamas, yang pada 7 Oktober lalu menewaskan setidaknya 1.400 warga Israel dan menyandera 222 lainnya di Israel.

Setelah serangan tersebut, Israel bersumpah untuk memusnahkan Hamas, lantas meningkatkan serangan tank dan infanteri bersamaan dengan penembakan besar-besaran di Jalur Gaza.

Ketika ditanya apakah militer harus segera meningkatkan serangan darat skala besar, 29 persen warga Israel setuju sementara 49 persen berpendapat “akan lebih baik menunggu”, dan 22 persen ragu-ragu.

Harian itu mengatakan hasil tersebut kontras dengan jajak pendapat pada 19 Oktober yang menemukan 65 persen dukungan untuk serangan darat besar-besaran di Gaza.

“Dari rincian jawaban yang ada, terlihat bahwa tidak ada pembagian berdasarkan kubu politik atau demografi,” tulis Maariv. Dalam opininya, surat kabar tersebut mengatakan hampir dapat dipastikan bahwa perihal sandera, yang kini tampak menjadi kekhawatiran utama Israel, mempunyai pengaruh yang besar pada perubahan tersebut.

Hamas telah membebaskan empat sandera selama sepekan terakhir di tengah upaya negara-negara mediator di kawasan Timur Tengah untuk mengatur pembebasan skala besar.

Sekitar 50 sandera tewas dalam serangan Israel di Gaza, kata kelompok tersebut. Seorang mantan sandera mengatakan ia ditahan, bersama dengan setidaknya 24 orang lainnya, di terowongan bawah tanah Hamas dan kompleks bunker yang menjadi fokus serangan Israel.

Maariv menyurvei sampel yang mewakili 522 orang dewasa Israel, dengan margin kesalahan sebesar 4,3 persen.

REUTERS

Pilihan Editor: Gedung Putih: Rusia Eksekusi Prajurit yang Menolak Perintah

Berita terkait

Tentara Israel dan Hamas Baku Tembak di Jabalia

1 jam lalu

Tentara Israel dan Hamas Baku Tembak di Jabalia

Tentara Israel baku tembak dengan anggota Hamas di gang-gang sempit di Jabalia pada Jumat, 17 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Militer Israel Temukan Jenazah 3 Sandera dari Jalur Gaza

9 jam lalu

Militer Israel Temukan Jenazah 3 Sandera dari Jalur Gaza

Kepala juru bicara militer Israel mengatakan mereka menemukan jenazah tiga orang yang disandera Hamas di Jalur Gaza.

Baca Selengkapnya

Malaysia Sempat Mengutuk Facebook yang Hapus Berita PM Anwar Ibrahim Bertemu Pemimpin Hamas

1 hari lalu

Malaysia Sempat Mengutuk Facebook yang Hapus Berita PM Anwar Ibrahim Bertemu Pemimpin Hamas

Sebelumnya Oktober lalu, Fahmi memperingatkan tindakan tegas terhadap Meta dan Facebook dan medsos jika mereka memblokir kontennya

Baca Selengkapnya

Meta Naikkan Kembali Unggahan Facebook Pertemuan PM Anwar Ibrahim dengan Hamas

2 hari lalu

Meta Naikkan Kembali Unggahan Facebook Pertemuan PM Anwar Ibrahim dengan Hamas

Meta Platforms kembali menaikkan unggahan Facebook dari media Malaysia tentang pertemuan PM Anwar Ibrahim dengan petinggi Hamas.

Baca Selengkapnya

20 Dokter AS Terjebak di Gaza, Gedung Putih Klaim Upayakan Evakuasi

2 hari lalu

20 Dokter AS Terjebak di Gaza, Gedung Putih Klaim Upayakan Evakuasi

Gedung putih mengatakan pemerintah AS berupaya mengevakuasi sekelompok dokter AS yang terjebak di Gaza setelah Israel menutup perbatasan Rafah

Baca Selengkapnya

Anak Buah Biden Ragu Israel Bisa Menang Lawan Hamas di Gaza

2 hari lalu

Anak Buah Biden Ragu Israel Bisa Menang Lawan Hamas di Gaza

Pejabat AS mengatakan Israel tak bisa menang melawan Hamas karena strateginya meragukan.

Baca Selengkapnya

Facebook Hapus Unggahan Pertemuan Anwar Ibrahim dengan Hamas

2 hari lalu

Facebook Hapus Unggahan Pertemuan Anwar Ibrahim dengan Hamas

Anwar Ibrahim melakukan pertemuan dengan para pemimpin Hamas di Qatar. Unggahannya soal pertemuan itu dihapus oleh Facebook.

Baca Selengkapnya

ICJ akan Gelar Sidang Serangan Israel ke Rafah Pekan Ini

3 hari lalu

ICJ akan Gelar Sidang Serangan Israel ke Rafah Pekan Ini

Pengadilan tinggi PBB (ICJ) menggelar sidang atas permintaan Afrika Selatan agar Israel dipaksa menghentikan serangan ke Rafah

Baca Selengkapnya

PM Qatar Sebut Negosiasi Gencatan Senjata Buntu setelah Serangan Israel di Rafah

3 hari lalu

PM Qatar Sebut Negosiasi Gencatan Senjata Buntu setelah Serangan Israel di Rafah

Perdana Menteri Qatar mengatakan negaranya akan terus melakukan mediasi antara Hamas dan Israel.

Baca Selengkapnya

PBB: Puluhan Ribu Jenazah di Gaza Belum Teridentifikasi

4 hari lalu

PBB: Puluhan Ribu Jenazah di Gaza Belum Teridentifikasi

PBB mengatakan masih ada sekitar 10.000 jenazah di Gaza yang masih harus melalui proses identifikasi.

Baca Selengkapnya