Prihatin Minyak Kelapa Sawit Terdampak Regulasi Uni Eropa, KBRI Brussel Gelar Diskusi

Reporter

Tempo.co

Jumat, 27 Oktober 2023 10:30 WIB

Acara diskusi "Palm Oil Global Community Meeting on the Adoption of the EUDR and Consumers' Perception" di premis KBRI Brussel, Belgia pada 24 Oktober 2023. Sumber: dokumen KBRI Brussel

TEMPO.CO, Jakarta - KBRI Brussel bekerja sama dengan think tank asal Italia, Competere, dan Dewan Negara-Negara Produsen Minyak Kelapa Sawit atau CPOPC menyelenggarakan diskusi bertajuk “Palm Oil Global Community Meeting on the Adoption of the EUDR and Consumers’ Perception” di kantor KBRI Brussel, Belgia pada Selasa, 24 Oktober 2023. Diskusi bertujuan mengumpulkan pandangan dari negara produsen, importir, maupun asosiasi bisnis di Eropa yang terkait langsung dengan komoditas minyak sawit yang terdampak oleh Regulasi Deforestasi Uni Eropa atau EUDR.

Rencananya, regulasi EUDR bakal diimplementasikan pada kuartal keempat 2024 dan kuartal pertama 2025. Diskusi itu juga merupakan salah satu rangkaian kegiatan kunjungan kerja CPOPC ke Italia, Belanda, dan Belgia untuk meninjau persiapan implementasi EUDR.

EUDR ditujukan untuk melarang masuknya tujuh produk komoditas yang dituding menyebabkan deforestasi setelah 30 Desember 2020 ke pasar Uni Eropa kecuali lolos berbagai proses uji kelayakan. Produk-produk komoditas yang tercakup dalam regulasi tersebut yakni kelapa sawit, kayu, kopi, kakao, karet, kedelai, dan sapi ternak.

Advertising
Advertising

Sejauh ini, kebijakan EUDR masih belum dilengkapi implementing act yang memungkinkan Uni Eropa bisa secara penuh menerapkan ketentuan-ketentuan bebas deforestasi pada tujuh komoditas pertanian tersebut. Indonesia dan banyak negara produsen ketujuh komoditas lainnya, akan terdampak kebijakan EUDR. Alih-alih memajukan isu lingkungan, beberapa pihak di kalangan bisnis internal Eropa sendiri menilai ketidakjelasan implementasi teknis regulasi deforestasi dapat mendisrupsi perdagangan produk-produk pertanian Indonesia, terutama minyak kelapa sawit berkelanjutan.

Ambisi EUDR untuk membersihkan rantai pasokan Uni Eropa dari komoditas penyebab deforestasi dinilai belum memiliki teknis implementasi yang jelas, sehingga menyebabkan kekhawatiran baik dari negara produsen maupun industri Eropa yang bergantung pada minyak kepala sawit Indonesia.

“Waktu sudah sangat pendek. Regulasi memang berlaku di awal tahun 2025, namun pada pertengahan 2024 produk sawit Indonesia yang akan diekspor ke Uni Eropa sudah harus patuh pada regulasi EUDR karena proses administrasi dapat memakan waktu 5-6 bulan,” tegas Sekretaris Jenderal CPOPC, Rizal Affandi Lukman. Namun sampai berita ini diturunkan, Uni Eropa belum juga memberikan panduan teknis implementasi kepada publik.

Presiden dan Co-Founder Competere, Pietro Paganini, menyampaikan diskusi Palm Oil Global Community berupaya untuk menampung pandangan dan menjembatani diskusi para aktor yang akan terdampak EUDR baik dari di negara produsen maupun di Uni Eropa. Tercatat beberapa asosiasi bisnis sawit dari Belgia, Belanda, Italia, dan negara lainnya turut hadir secara daring maupun luring untuk saling bertukar pandangan. Poin yang mencuat di antaranya harmonisasi pelaksanaan EUDR yang dianggap tidak mudah karena melibatkan 27 negara dan juga mengenai perlunya periode adaptasi guna mengarahkan EUDR agar menjadi regulasi yang solutif dan tidak cenderung punitif.

Duta Besar RI untuk Belgia, Luxembourg dan Uni Eropa, Andri Hadi menilai interaksi yang terus dilakukan antar pihak yang berkepentingan dalam isu EUDR di Brussel sangat strategis, terutama dalam mengantisipasi aturan pelaksanaan EUDR. Negara produsen seperti Indonesia, sangat mengharapkan agar teknis implementasi EUDR dapat mengakomodasi kepentingan negara-negara produsen, yang terdampak banyak oleh regulasi EUDR.

Partisipasi yang cukup luas dan beberapa pandangan maupun kekhawatiran yang cenderung serupa dari berbagai pihak pada acara diskusi Palm Oil Global Community mengirimkan sinyal kuat kepada Uni Eropa untuk segera melakukan langkah tindak lanjut dalam implementasi regulasi EUDR. Ketidakjelasan implementasi EUDR akan semakin berisiko terhadap hubungan dagang antara Uni Eropa dengan negara-negara mitranya, dan yang terburuk dapat berdampak pada terkucilkannya para petani kecil dari rantai pasok global.

Pilihan Editor: Satu-satunya Rumah Sakit Kanker di Gaza Terancam Tutup di Tengah Blokade

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini

Berita terkait

BPS Catat Nilai Ekspor Nikel Naik 45,85 Persen pada April 2024

16 jam lalu

BPS Catat Nilai Ekspor Nikel Naik 45,85 Persen pada April 2024

BPS menyebut nilai ekspor komoditas nikel dan barang daripadanya mengalami kenaikan sebesar US$ 210,6 juta atau 45,85 persen pada April 2024.

Baca Selengkapnya

Uni Eropa, UNODC dan ILO Luncurkan PROTECT untuk Lindungi Hak Perempuan Pekerja Migran

23 jam lalu

Uni Eropa, UNODC dan ILO Luncurkan PROTECT untuk Lindungi Hak Perempuan Pekerja Migran

PROTECT ditujukan untuk memperkuat hak-hak perempuan pekerja migran, anak-anak dan kelompok berisiko di Indonesia

Baca Selengkapnya

Kerja dan Tinggal di Jerman Semakin Mudah dengan Peraturan Baru, Simak Ketentuannya

1 hari lalu

Kerja dan Tinggal di Jerman Semakin Mudah dengan Peraturan Baru, Simak Ketentuannya

Berikut peraturan baru untuk mempermudah proses mencari kerja di Jerman bagi warga negara di luar Uni Eropa.

Baca Selengkapnya

Harga Gula Pasir Kembali Naik, Capai Rp 19 Ribu per Kilogram

1 hari lalu

Harga Gula Pasir Kembali Naik, Capai Rp 19 Ribu per Kilogram

Harga gula pasir terus mengalami kenaikan, hari ini mencapai Rp 19 ribu per kilogram.

Baca Selengkapnya

Di Forum PBB, KLHK Menyampaikan Deforestasi Indonesia Turun Signifikan

5 hari lalu

Di Forum PBB, KLHK Menyampaikan Deforestasi Indonesia Turun Signifikan

Dalam forum PBB di New York, KLHK menyampaikan deforestasi netto Indonesia 2021-2022 sebesar 104 ribu ha, turun dari 113,5 ribu ha pada 2020-2021.

Baca Selengkapnya

Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara: Kita Harus Waspada, Pendapatan Negara Turun

9 hari lalu

Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara: Kita Harus Waspada, Pendapatan Negara Turun

Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara mengatakan bahwa Indonesia harus waspada, karena pendapatan negara pada triwulan I 2024 turun.

Baca Selengkapnya

Wamenkeu Suahasil Nazara Soroti 3 Faktor Penting dalam Ekonomi RI, Suku Bunga hingga Kurs Rupiah

9 hari lalu

Wamenkeu Suahasil Nazara Soroti 3 Faktor Penting dalam Ekonomi RI, Suku Bunga hingga Kurs Rupiah

Wamenkeu Suahasil Nazara menyoroti tiga faktor yang menjadi perhatian dalam perekonomian Indonesia saat ini. Mulai dari suku bunga yang tinggi, harga komoditas, hingga nilai tukar rupiah terhadap dolar AS.

Baca Selengkapnya

Delegasi Indonesia Partisipasi di Festival Hakata Dontaku

10 hari lalu

Delegasi Indonesia Partisipasi di Festival Hakata Dontaku

Festival Hakata Dontaku adalah festival kesenian dan budaya terbesar di Fukuoka Jepang. Indonesia menampilkan angklung, tari Bali, dan tari Saman

Baca Selengkapnya

Terkini: Jokowi Dorong Penghiliran Industri Jagung, Uni Eropa Jajaki Peluang Investasi IKN

12 hari lalu

Terkini: Jokowi Dorong Penghiliran Industri Jagung, Uni Eropa Jajaki Peluang Investasi IKN

Terkini: Presiden Jokowi dorong penghiliran industri jagung, Uni Eropa jajaki peluang investasi di IKN.

Baca Selengkapnya

Delegasi Uni Eropa Kunjungi IKN untuk Jajaki Peluang Investasi

12 hari lalu

Delegasi Uni Eropa Kunjungi IKN untuk Jajaki Peluang Investasi

Delegasi Uni Eropa mengunjungi Ibu Kota Nusantara (IKN) untuk penjajakan peluang investasi.

Baca Selengkapnya