Anwar Ibrahim Ajak Gunakan Dinar untuk Kurangi Ketergantungan pada Dolar

Reporter

Tempo.co

Editor

Yudono Yanuar

Selasa, 17 Oktober 2023 14:00 WIB

Perdana Menteri Malaysia Dato Seri Anwar Ibrahim menyampaikan pandangan saat KTT ke-26 ASEAN-China di Jakarta Convention Center, Jakarta, Rabu 6 September 2023. ANTARA FOTO/MEDIA CENTER KTT ASEAN 2023/M Agung Rajasa

TEMPO.CO, Jakarta - Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim mengatakan pemerintah akan menghidupkan kembali gagasan penggunaan dinar emas sebagai mata uang cadangan. “Jika 5% hingga 6% negara-negara Islam mulai menggunakan dinar emas, ini akan menjadi awal yang positif karena memberikan kekuatan dan mengurangi ketergantungan pada dolar,” katanya dalam sesi tanya jawab Perdana Menteri (PMQT) di Dewan Rakyat, seperti dikutip dari FMT, Selasa, 17 Oktober 2023..

Gagasan penggunaan dinar belum mendapat tanggapan yang berarti sejak tahun 1990an. Namun Anwar mengatakan hal itu akan menjadi salah satu topik diskusi dalam pertemuan mendatang mengenai ekonomi dan keuangan Islam di Kuala Lumpur pada bulan Desember ini.

Anwar menanggapi pertanyaan Ku Abdul Rahman Ku Ismail anggota DPR dari Kubang Pasu, yang menanyakan tentang penggunaan dinar emas sebagai mata uang cadangan dan apakah akan mendapat tentangan dari negara-negara yang saat ini menggunakan dolar AS.

Pertanyaan Rahman muncul di tengah pembicaraan mengenai upaya de-dolarisasi karena ringgit saat ini sedang mengalami depresiasi.

Secara historis, emas berfungsi sebagai pendukung mata uang fiat dan juga berfungsi sebagai mata uang cadangan dunia pada sebagian besar abad ke-20. AS menganut standar emas sampai presiden Richard Nixon menghentikannya pada tahun 1971.

Advertising
Advertising

Mantan perdana menteri Dr Mahathir Mohamad sebelumnya menganjurkan agar dinar emas sebagai mata uang cadangan internasional untuk negara-negara Muslim sebagai pengganti dolar AS karena terkadang tidak stabil.

Namun, usulan ini mendapat reaksi beragam dari para ekonom, beberapa di antaranya mengatakan bahwa Arab Saudi mungkin tidak tertarik dengan gagasan tersebut sementara yang lain lebih memilih “mata uang multi-bilateral” untuk mengurangi ketergantungan pada USD.

Anwar, yang juga menjabat Menteri Keuangan, mengatakan bahwa dinar merupakan alternatif yang layak dibandingkan USD, karena dapat memperkuat kekuatan ekonomi domestik suatu negara.

“Negara-negara Islam khususnya pasti sudah familiar dengan posisi dinar,” ujarnya. “Selain itu, telah terjadi pertumbuhan industri halal melebihi US$1 triliun.”

FMT

Pilihan Editor Agenda Hari Kedua Jokowi di Cina: Bertemu Xi Jinping sampai Presiden Sri Lanka

Berita terkait

Malaysia Sempat Mengutuk Facebook yang Hapus Berita PM Anwar Ibrahim Bertemu Pemimpin Hamas

9 jam lalu

Malaysia Sempat Mengutuk Facebook yang Hapus Berita PM Anwar Ibrahim Bertemu Pemimpin Hamas

Sebelumnya Oktober lalu, Fahmi memperingatkan tindakan tegas terhadap Meta dan Facebook dan medsos jika mereka memblokir kontennya

Baca Selengkapnya

Penyebab Rupiah Melemah, Ini Analisis Direktur Laba Forexindo Berjangka

11 jam lalu

Penyebab Rupiah Melemah, Ini Analisis Direktur Laba Forexindo Berjangka

Direktur Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi memberikan analisis soal nilai tukar rupiah melemah terhadap dolar AS belakangan ini.

Baca Selengkapnya

Bea Cukai Minta Pengusaha Malaysia Kenneth Koh Lunasi Denda Rp11,8 M Bila Mau 9 Mobil Mewahnya Kembali

14 jam lalu

Bea Cukai Minta Pengusaha Malaysia Kenneth Koh Lunasi Denda Rp11,8 M Bila Mau 9 Mobil Mewahnya Kembali

Bea Cukai menyatakan pengusaha asal Malaysia, Kenneth Koh. cukup melunasi denda yang kini mencapai Rp11,8 miliar bila ingin 9 mobil mewahnya kembali.

Baca Selengkapnya

Rupiah Menguat ke Level Rp 15.923 per Dolar AS

16 jam lalu

Rupiah Menguat ke Level Rp 15.923 per Dolar AS

Kurs rupiah hari ini ditutup menguat 104 poin ke level Rp 15.923 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Meta Naikkan Kembali Unggahan Facebook Pertemuan PM Anwar Ibrahim dengan Hamas

18 jam lalu

Meta Naikkan Kembali Unggahan Facebook Pertemuan PM Anwar Ibrahim dengan Hamas

Meta Platforms kembali menaikkan unggahan Facebook dari media Malaysia tentang pertemuan PM Anwar Ibrahim dengan petinggi Hamas.

Baca Selengkapnya

Facebook Hapus Unggahan Pertemuan Anwar Ibrahim dengan Hamas

1 hari lalu

Facebook Hapus Unggahan Pertemuan Anwar Ibrahim dengan Hamas

Anwar Ibrahim melakukan pertemuan dengan para pemimpin Hamas di Qatar. Unggahannya soal pertemuan itu dihapus oleh Facebook.

Baca Selengkapnya

Rupiah Menguat Setelah Rilis Indeks Harga Produsen Amerika Serikat Membaik

1 hari lalu

Rupiah Menguat Setelah Rilis Indeks Harga Produsen Amerika Serikat Membaik

Rupiah terhadap dolar AS pada perdagangan Rabu ditutup menguat setelah rilis data inflasi Indeks Harga Produsen (PPI) Amerika Serikat menguat.

Baca Selengkapnya

Nilai Tukar Rupiah Fluktuatif, Citroen Terapkan Strategi Khusus Jual Produk Anyar

2 hari lalu

Nilai Tukar Rupiah Fluktuatif, Citroen Terapkan Strategi Khusus Jual Produk Anyar

Masih sangat berfluktuasinya nilai tukar rupiah terhadap dolar AS membuat sejumlah produsen mobil menerapkan strategi khusus dalam menjual produknya.

Baca Selengkapnya

Hari Ini Rupiah Makin Terpuruk ke Rp 16.100 per Dolar AS, Pedagang Tunggu Rilis Data Inflasi Terbaru

2 hari lalu

Hari Ini Rupiah Makin Terpuruk ke Rp 16.100 per Dolar AS, Pedagang Tunggu Rilis Data Inflasi Terbaru

Kurs rupiah ditutup melemah 20 poin ke level Rp 16.100 per dolar AS. Pada perdagangan kemarin, kurs rupiah per dolar AS ditutup pada level Rp 16.080

Baca Selengkapnya

Aksi Orangutan di Sabah Malaysia Kepanasan, Mampir ke Kafe Cari Minuman Dingin

2 hari lalu

Aksi Orangutan di Sabah Malaysia Kepanasan, Mampir ke Kafe Cari Minuman Dingin

Orangutan dari Pusat Rehabilitasi Orangutan Sabah juga pernah datang ke kafe itu untuk menghabiskan makanan sisa pengunjung.

Baca Selengkapnya