44 Tahun Lalu Bunda Teresa Raih Nobel Perdamaian, Kisah Ibu Bagi Orang-orang Miskin

Selasa, 17 Oktober 2023 10:10 WIB

Bunda Teresa. shawncarney.org

TEMPO.CO, Jakarta - Hari ini, 17 Oktober 44 tahun lalu atau pada 1979, Bunda Teresa dihadiahi Nobel Perdamaian. Dilansir dari nobelprize, Bunda Teresa dihadiahi Nobel Perdamaian atas “karyanya dalam memberikan bantuan kepada umat manusia yang menderita”. Selain menjadi seorang biarawati, dirinya memang dikenal sebagai seseorang yang membantu orang-orang miskin.

Bunda Maria Teresa memiliki nama lahir Anjezë Gonxhe Bojaxhiu. Dia lahir pada 26 Agustus 1910 di Üsküb (Skopje), Makedonia Utara. Sedari kecil, dirinya telah terpesona dengan kisah kehidupan misionaris di Benggala, India.

Lalu, pada umur 12 tahun ia berkomitmen untuk menjalani kehidupan beragama dan ingin melayani masyarakat miskin. Pada umur 18 tahun, ia kemudian meninggalkan rumah dan bergabung dengan Kesusteran Loreto di Irlandia sebagai misionaris.

Bunda Teresa mengambil sumpah pertama sebagai seorang biarawati pada 1931. Ia memilih diberi nama Thérése de Lisieux, santo pelindung misionaris, tetapi kemudian nama tersebut telah dipakai dan ia kemudian memilih nama Teresa.

Pada 1948, Bunda Teresa memulai pekerjaan misionarisnya bersama orang miskin dengan mengawalinya di sebuah sekolah di Motijhil (Kalkuta). Setahun berikutnya, dia bergabung dengan sekelompok perempuan muda dalam usahanya dan bersama-sama mereka mendirikan sebuah komunitas baru dengan tujuan membantu mereka yang paling membutuhkan di antara kaum miskin. Inisiatif ini dengan cepat menarik perhatian pejabat India, termasuk perdana menteri.

Advertising
Advertising

Pada 1950, Bunda Teresa memulai kongregasi keuskupan yang bernama Misionaris Charitas (Missionaries of Charity). Awalnya, kongregasi itu terdiri dari 13 anggota tetapi kemudian berkembang menjadi 4.000 lebih suster. Pada 1952, Bunda Teresa mendirikan Home for the Dying di Kalighat sebagai rumah sakit gratis bagi orang miskin.

Pada 1955, dia juga mendirikan Nirmala Shisu Bhavan sebagai tempat perlindungan yatim piatu dan remaja tunawisma. Kongregasi tersebut kemudian semakin berkembang ke berbagai belahan dunia, termasuk Amerika Serikat pada 1965.

Berkat berbagai kongregasi yang didirikan Bunda Teresa dan perjuangan untuk mengadvokasi orang-orang miskin itulah Bunda Teresa meraih Nobel Perdamaian pada 17 Oktober 1979. Selama 47 tahun Bunda Teresa mengabdi, setidaknya dia telah menjalankan 610 misi kemanusiaan di 123 negara.

Pada 1983, Bunda Teresa menderita serangan jantung dan pneumonia. Meskipun berhasil sembuh dari pneumonia, serangan jantung yang dideritanya terus memburuk. Lalu pada 1996, Bunda Teresa didiagnosa mengalami gagal jantung di ventrikel kiri dan menjalani operasi jantung. Namun, Bunda Teresa meninggal pada 5 September 1997.

Setelah kematiannya, jenazahnya disemayamkan di Gereja St. Thomas, Kolkata selama satu minggu sebelum pemakamannya pada September 1997. Pemerintah India memberikan pemakaman kenegaraan sebagai penghormatan atas jasanya kepada orang-orang miskin dari berbagai agama di India.

Pada 4 September 2016, Bunda Teresa secara resmi dinyatakan sebagai santa atau orang suci dalam gereja Katolik. Perayaan misa kanonisasi Bunda Teresa sebagai santa dipimpin oleh Paus Fransiskus di Vatikan.

ANANDA BINTANG I RACHEL FARAHDINA REGAR l ARKHELAUS W. l MARIA RITA HASUGIAN

Pilihan Editor: Nobel Perdamaian Bunda Teresa 43 Tahun Lalu, Jalankan 610 Misi Kemanusiaan di 123 Negara

Berita terkait

Maskapai India Ini Batalkan 85 Penerbangan Gara-gara Awak Kabin Cuti Massal

4 jam lalu

Maskapai India Ini Batalkan 85 Penerbangan Gara-gara Awak Kabin Cuti Massal

Maskapai penerbangan Air India membatalkan sejumlah penerbangan karena awak kabin ramai-ramai sakit.

Baca Selengkapnya

Bisa Produksi Dalam Negeri, Militer India Siap Hentikan Impor Amunisi

5 jam lalu

Bisa Produksi Dalam Negeri, Militer India Siap Hentikan Impor Amunisi

Angkatan Bersenjata India berencana menghentikan impor amunisi pada tahun depan karena industri dalam negeri sudah mampu memenuhi kebutuhan domestik.

Baca Selengkapnya

Ramai-ramai Pramugari Cuti Sakit, Air India Express Batalkan 40 Penerbangan Setiap Hari sampai 13 Mei

5 jam lalu

Ramai-ramai Pramugari Cuti Sakit, Air India Express Batalkan 40 Penerbangan Setiap Hari sampai 13 Mei

Sekitar 13.000 penumpang terkena dampak pembatalan penerbangan Air India Express.

Baca Selengkapnya

Turis India ke Maladewa Turun 42 Persen gegara Aksi Boikot

1 hari lalu

Turis India ke Maladewa Turun 42 Persen gegara Aksi Boikot

India adalah pangsa pasar pariwisata terbesar Maladewa pada 2023, dengan lebih dari 11 persen dari 1,8 juta kunjungan wisatawan

Baca Selengkapnya

4 Heboh Pernyataan Xenophobia Joe Biden ke Cina, Jepang, dan India

2 hari lalu

4 Heboh Pernyataan Xenophobia Joe Biden ke Cina, Jepang, dan India

Joe Biden menyebut xenophobia menjadi faktor penghambat pertumbuhan ekonomi di tiga negara ekonomi terbesar di Asia tersebut.

Baca Selengkapnya

India Sangkal Pernyataan Xenophobia Joe Biden, Ini Sebabnya

3 hari lalu

India Sangkal Pernyataan Xenophobia Joe Biden, Ini Sebabnya

Joe Biden mengatakan xenophobia di Cina, Jepang dan India menghambat pertumbuhan di masing-masing negara, sementara migrasi berefek baik bagi ekonomi.

Baca Selengkapnya

10 Negara dengan Jumah Penduduk Terbanyak di Dunia

3 hari lalu

10 Negara dengan Jumah Penduduk Terbanyak di Dunia

Dilansir dari World Population by Country, ada 10 negara dengan jumlah penduduk terbanyak di dunia. Indonesia termasuk ke dalam 5 besar.

Baca Selengkapnya

6 Tips Solo Traveling ke India, Keselamatan jadi Prioritas

4 hari lalu

6 Tips Solo Traveling ke India, Keselamatan jadi Prioritas

Pemberitaan tentang tingkat kriminalitas di India membuat banyak pelancong yang berpikir ulang untuk melakukan solo traveling ke sana.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: India Tak Terima Tuduhan Xenofobia Biden Hingga Gencatan Senjata Gaza

4 hari lalu

Top 3 Dunia: India Tak Terima Tuduhan Xenofobia Biden Hingga Gencatan Senjata Gaza

Berita Top 3 Dunia pada Sabtu 4 Mei 2024 diawali penolakan India soal tudingan xenofobia oleh Presiden AS Joe Biden

Baca Selengkapnya

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

5 hari lalu

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Pemerintah Jepang menanggapi komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor penghambat pertumbuhan ekonomi di Cina, India dan Jepang.

Baca Selengkapnya