IMF Minta Ukraina Cari Cara untuk Bisa Danai Diri Sendiri

Reporter

Tempo.co

Kamis, 12 Oktober 2023 17:30 WIB

Logo IMF. wikipedia.org

TEMPO.CO, Jakarta - Badan Moneter Internasional (IMF) memperingatkan Ukraina agar mencari cara untuk bisa mendanai diri sendiri karena bantuan asing ke Ukraina akan berkurang. Gavin Gray Kepal IMF dalam sebuah wawancara dengan NV Business pada Senin, 9 Oktober 2023, juga menyarankan Ukraina agar fokus mengumpulkan lebih banyak pajak.

“Setiap orang menyadari kalau dari waktu ke waktu bantuan internasional untuk Ukraina akan berkurang sehingga Ukraina perlu mengembangkan sumber-sumber pemasukan dari dalam negeri untuk mendanai diri sendiri. Otoritas – otoritas yang ada di Ukraina diminta fokus memperkuat kapasitas dalam pengumpulan revenue, baik dari pajak dan cukai,” kata Gray

Gray menekankan Ukraina akan membutuhkan lebih banyak uang dari sumber pajak untuk mendanai sektor-sektor sosial setelah perang Ukraina berakhir. Sebelumnya pada Maret 2023, IMF sudah menyetujui sebuah program selama empat tahun untuk menggelontorkan pinjaman sebesar USD15.6 miliar (Rp244 triliun) ke Kyev. Uang pinjaman tersebut, akan dikucurkan dalam dua tahap, di mana USD3.5 miliar (Rp54 triliun) sudah diberikan ke Ukraina.

Advertising
Advertising

Menurut Gray, Kyev perlu menerapkan serangkaian reformasi pajak agar bisa memenuhi serangkaian syarat yang diminta agar dana yang hendak dipinjam ke IMF cair. Contohnya, mengaudit pajak usaha dan mengubahnya menjadi undang-undang agar bisa memberantas pencucian uang dan pendanaan terorisme.

Dukungan kepada Ukraina semakin terkikis meskipun jajak pendapat publik menunjukkan sebagian besar warga negara Amerika Serikat masih mendukung bantuan untuk negara tersebut. Sekelompok kecil anggota Partai Republik di Amerika Serikat yang vokal telah mengkritik bantuan kepada Ukraina sejak awal, dan menuduh pemerintah di Kyiv gagal memberantas korupsi secara memadai, tuduhan itu dibantah oleh pejabat Ukraina dan Amerika Serikat.

Para penentang juga berpendapat ketika Amerika Serikat menghadapi defisit anggaran yang besar, maka pemerintah federal harus membelanjakan uangnya di dalam negeri atau meningkatkan kemampuannya untuk bersaing dengan Cina.

Sumber: RT.com

Pilihan Editor: Utang Amerika Serikat Naik Lebih dari Rp 7 Ribu T dalam 20 Hari

Berita terkait

BRI Peduli Salurkan Bantuan Bencana Bagi Warga Terdampak Banjir di Sumatera Barat

5 jam lalu

BRI Peduli Salurkan Bantuan Bencana Bagi Warga Terdampak Banjir di Sumatera Barat

Bencana banjir lahar dingin yang melanda enam kabupaten dan kota di Sumatera Barat (Sumbar) tidak hanya menimbulkan kerugian material yang signifikan, tetapi juga membawa duka mendalam dengan adanya korban jiwa.

Baca Selengkapnya

Lanjut Bangun Jalur MRT, Indonesia Dapat Kucuran Pinjaman Jepang Rp 14,5 Trilliun

5 jam lalu

Lanjut Bangun Jalur MRT, Indonesia Dapat Kucuran Pinjaman Jepang Rp 14,5 Trilliun

Pinjaman ini digunakan untuk proyek pembangunan MRT Jakarta jalur Timur-Barat fase satu tahap satu yang meliputi Tomang-Medan Satria

Baca Selengkapnya

Panduan Menghitung Bea Masuk Barang Bawaan dari Luar Negeri, Pelancong Harus Tahu

7 jam lalu

Panduan Menghitung Bea Masuk Barang Bawaan dari Luar Negeri, Pelancong Harus Tahu

Jumlah barang bawaan penumpang tidak dibatasi, hanya saja harus membayar bea masuk jika nilainya melebihi batas keringanan USD500.

Baca Selengkapnya

Sri Lanka Akui 16 Warganya Tewas Saat Berperang dalam Konflik Rusia-Ukraina

10 jam lalu

Sri Lanka Akui 16 Warganya Tewas Saat Berperang dalam Konflik Rusia-Ukraina

Setidaknya 16 tentara bayaran Sri Lanka tewas dalam perang antara Rusia dan Ukraina, kata wakil menteri pertahanan pulau itu pada Rabu.

Baca Selengkapnya

Bobby Nasution Segel Mal Centre Point Karena Menunggak Pajak Rp 250 Miliar

23 jam lalu

Bobby Nasution Segel Mal Centre Point Karena Menunggak Pajak Rp 250 Miliar

Wali Kota Medan Bobby Nasution menyegel Mal Centre Point karena menunggak pajak Rp 250 Miliar sejak 2011 lalu.

Baca Selengkapnya

Vladimir Putin Akui Dapat Dukungan Beijing untuk Akhiri Perang Ukraina dengan Damai

1 hari lalu

Vladimir Putin Akui Dapat Dukungan Beijing untuk Akhiri Perang Ukraina dengan Damai

Vladimir Putin mendapat dukungan dari Beijing agar bisa menyelesaikan krisis Ukraina dengan damai.

Baca Selengkapnya

Mengenang Banjir Yangtze 1931, Banjir Bandang di China yang Menewaskan 3,6 Juta Jiwa

1 hari lalu

Mengenang Banjir Yangtze 1931, Banjir Bandang di China yang Menewaskan 3,6 Juta Jiwa

Banjir bandang di Sungai Yangtze pada 1931 merupakan salah satu bencana alam terburuk dalam sejarah China, bahkan di dunia.

Baca Selengkapnya

Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Minta Kongres Evaluasi Bantuan Senjata Rp16 T ke Israel

1 hari lalu

Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Minta Kongres Evaluasi Bantuan Senjata Rp16 T ke Israel

Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat menyerahkan paket bantuan senjata untuk Israel senilai USD1 miliar (Rp16 triliun)

Baca Selengkapnya

Terkini: Jokowi Sebut Bantuan Beras Patut Disyukuri, Besaran Iuran BPJS Kesehatan Terbaru Setelah Diganti KRIS

1 hari lalu

Terkini: Jokowi Sebut Bantuan Beras Patut Disyukuri, Besaran Iuran BPJS Kesehatan Terbaru Setelah Diganti KRIS

Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebut bantuan beras merupakan langkah konkret untuk meringankan beban masyarakat.

Baca Selengkapnya

Proyek MRT Jakarta Jalur Tomang-Medan Satria Dapat Kucuran Pinjaman Jepang Rp 14,5 Trilun

1 hari lalu

Proyek MRT Jakarta Jalur Tomang-Medan Satria Dapat Kucuran Pinjaman Jepang Rp 14,5 Trilun

Jepang berikan pinjaman 140,699 miliar Yen atau sekitar Rp 14,5 triliun untuk pembanguan MRT di Jakarta. Rencana pembangunan mulai Agustus 2024.

Baca Selengkapnya