Banjir di Myanmar Memaksa Lebih dari 27.000 Orang Mengungsi

Reporter

Rabu, 11 Oktober 2023 17:28 WIB

Lebih dari 18 ribu orang di Myanmar meninggalkan rumah mereka dan setidaknya satu kampung di rendam banjir hingga membuat warga kocar-kacir. Sumber: elevenmyanmar.com

TEMPO.CO, Jakarta -Total 27.302 orang di Bago, Myanmar selatan, mengungsi di 47 kamp bantuan pada Selasa malam akibat banjir yang disebabkan meluapnya Sungai Bago, demikian menurut laporan saluran televisi milik pemerintah Myanmar, MRTV.

Menurut Departemen Meteorologi dan Hidrologi Myanmar, ketinggian air Sungai Bago di Bago telah melewati ambang batas aman sejak Minggu.

Ketinggian air Sungai Bago di Kota Bago pada Selasa terpantau sekitar 121 sentimeter di atas ambang batas amannya, menurut biro cuaca itu. Meski begitu, lembaga itu menambahkan bahwa ketinggian air diperkirakan akan surut sekitar 15 cm dalam satu hari.

Perjalanan kereta yang melewati Wilayah Bago juga telah ditangguhkan sejak Minggu, menurut seorang pejabat perkeretaapian.

"Ini merupakan banjir terbesar yang pernah saya alami selama 35 tahun hidup saya. Tidak ada air minum dan tidak ada air bersih yang bisa dimasak. Semuanya terendam," kata Aye Aye Aung, seorang warga Bago, kepada Xinhua.

Advertising
Advertising

Operasi penyelamatan hingga saat ini masih berlangsung. Hujan lebat diperkirakan akan turun di Bago pada Rabu 11 Oktober 2023 dan Kamis.

Seorang relawan setempat mengatakan sisi barat Kota Bago masih terendam, tetapi air banjir telah surut dari wilayah perkotaan lainnya.

“Meski banjir sudah surut, kami tidak membiarkan masyarakat kembali ke rumah. Rumah mereka perlu dibersihkan sebelum mereka kembali,” kata seorang relawan kepada The Irrawaddy.

Wilayah Bago mengalami banjir musiman, tetapi krisis yang terjadi saat ini adalah yang terburuk dalam 60 tahun terakhir. Banjr menenggelamkan 80 persen Kota Bago dan menyebabkan setidaknya satu penduduk tewas, menurut penduduk setempat.

“Kami harus melakukan perjalanan dengan perahu di beberapa tempat. Orang-orang tidak bisa berjalan di beberapa daerah meskipun tingkat banjir sudah turun,” kata U Tun Myat Nyunt, kepala yayasan penyelamatan Wonyan Hmue.

Ia mengatakan sekitar 20.000 orang di tiga kelurahan yang belum pernah terkena banjir sebelumnya – Mhaw Kan, Ponnar Su, dan Socialist – masih membutuhkan bantuan.

“Kami mengirimkan air minum dan makanan. Saat ini, sumber air minum sangat langka,” kata U Tun Myat Nyunt kepada The Irrawaddy.

Di sebelah barat daya, korban banjir di Kotapraja Hlegu di pinggiran Wilayah Yangon masih berada di kamp bantuan sambil menunggu banjir surut, menurut relawan kamp.

“Persediaan makanan dan obat-obatan sangat dibutuhkan bagi masyarakat di Bago dan Hlegu yang terkena dampak banjir,” kata Palang Merah Myanmar.

Pilihan Editor: Banjir di Myanmar, 10 Orang Tewas dan Ribuan Lainnya Mengungsi

THE IRRAWADY | XINHUA

Berita terkait

Hujan Lebat Picu Banjir Lahar Hujan di Sumbar, BMKG: Berpotensi Sepekan ke Depan

1 hari lalu

Hujan Lebat Picu Banjir Lahar Hujan di Sumbar, BMKG: Berpotensi Sepekan ke Depan

Hujan dengan intensitas sedang hingga lebat berpotensi bakal terjadi hingga tanggal 22 Mei 2024 atau selama sepekan ke depan.

Baca Selengkapnya

Banjir dan Tanah Longsor Melanda Aceh Selatan, Sebanyak 8.142 Jiwa Terdampak

1 hari lalu

Banjir dan Tanah Longsor Melanda Aceh Selatan, Sebanyak 8.142 Jiwa Terdampak

Banjir mengakibatkan rusaknya beberapa fasilitas umum serta tanah longsor menutupi badan jalan lintas nasional.

Baca Selengkapnya

Masuk Musim Kemarau, Ini Daerah di Yogyakarta yang Diprediksi Masih Tetap Diguyur Hujan

1 hari lalu

Masuk Musim Kemarau, Ini Daerah di Yogyakarta yang Diprediksi Masih Tetap Diguyur Hujan

BMKG Yogyakarta memperkirakan cuaca di sebagian wilayah DIY periode 12 - 14 Mei 2024 akan diguyur hujan, meski Mei ini masuk musim kemarau.

Baca Selengkapnya

Adu Tembak Aparat dan TPNPB di Pogapa: Polda Papua Sebut Warga Berlindung di Hutan, Bukan Mengungsi

2 hari lalu

Adu Tembak Aparat dan TPNPB di Pogapa: Polda Papua Sebut Warga Berlindung di Hutan, Bukan Mengungsi

Polda Papua membantah warga di Kampung Pogapa mengungsi akibat kontak senjata antara TNI-Polri dan TPNPB.

Baca Selengkapnya

BMKG Prakirakan Hujan Ringan Guyur Sebagian Besar Wilayah Indonesia, Waspadai Gelombang Tinggi

2 hari lalu

BMKG Prakirakan Hujan Ringan Guyur Sebagian Besar Wilayah Indonesia, Waspadai Gelombang Tinggi

BMKG memperingatkan masyarakat agar waspada hujan disertai petir pada siang hari ini di wilayah Banda Aceh, Pontianak, Banjarmasin, dan Palembang.

Baca Selengkapnya

Prediksi Cuaca Dasarian Medio Mei BMKG, Curah Hujan Mayoritas Jawa Barat Rendah

2 hari lalu

Prediksi Cuaca Dasarian Medio Mei BMKG, Curah Hujan Mayoritas Jawa Barat Rendah

Seluas 77 persen wilayah Jawa Barat pada dasarian kedua Mei 2024 diprediksi masuk kriteria hujan rendah.

Baca Selengkapnya

729 Rumah Terendam Banjir Konawe Utara, Ratusan Hektare Lahan Pertanian Terdampak

2 hari lalu

729 Rumah Terendam Banjir Konawe Utara, Ratusan Hektare Lahan Pertanian Terdampak

Kerugian material yang berhasil dihimpun sekitar 729 rumah dan 327,2 hektare lahan pertanian terendam banjir.

Baca Selengkapnya

Polda Papua Bilang Warga Distrik Borme Mengungsi Setelah KKB Teror Jemaat Gereja

2 hari lalu

Polda Papua Bilang Warga Distrik Borme Mengungsi Setelah KKB Teror Jemaat Gereja

Kelompok bersenjata dilaporkan melakukan penyerangan dan dan perampasan barang milik jemaat gereja di Distrik Borme, Papua.

Baca Selengkapnya

Top 3 Tekno: Prakiraan Cuaca BMKG, Penyakit Ngorok Mematikan, Sekolah Bisnis Terbaik

5 hari lalu

Top 3 Tekno: Prakiraan Cuaca BMKG, Penyakit Ngorok Mematikan, Sekolah Bisnis Terbaik

Top 3 Tekno Berita Terkini pada Kamis pagi ini, 9 Mei 2024, dimulai dari artikel prakiraan cuaca BMKG kemarin.

Baca Selengkapnya

Prediksi Cuaca Jabodetabek Hari Ini, Hujan Berpotensi Kembali Hadir di Jakarta

5 hari lalu

Prediksi Cuaca Jabodetabek Hari Ini, Hujan Berpotensi Kembali Hadir di Jakarta

Setelah absen beberapa lama, peringatan dini cuaca kembali diberikan BMKG untuk Jakarta pada hari ini, Kamis 9 Mei 2024.

Baca Selengkapnya