TEMPO.CO, Jakarta - Sedikitnya 10 orang tewas dan sekitar 50 ribu lainnya mengungsi menyusul banjir besar akibat hujan deras di empat negara bagian di Myanmar.
"Kami telah menyiapkan perahu dan pelampung bagi warga yang terdampak banjir, serta menyediakan tempat berlindung sementara," kata Phyu Lai Lai Htun, Direktur Departemen Bencana Alam, kepada kantor berita DPA, Senin 30 Juli 2018.
Banjir: Banjir Besar di Myanmar Hanyutkan Pagoda
Warga Myanmar tertidur di emperan jalan untuk mendaftarkan diri dalam pemilu di depan kedutaan Myanmar di Singapura, 17 Oktober 2015. Pemilu Myanmar terancam ditunda karena bencana banjir bandang yang melanda sebagian besar wilayah negaranya. REUTERS/Edgar Su
Dia menambahkan, saat ini level air di dua negara bagian stabil. Sedangkan kondisi air di dua negara bagian Mon dan Bago dekat Yangon mulai surut. "Diperkirakan 100 ribu orang kena dampak banjir," katanya kepada Al Jazeera.Warga Bago, Myanmar, mengungsi akibat banjir. [Myo Kyaw Soe/AP Photo]
Sementara itu, kantor berita Cina Xinhua, sebagaimana dikutip situs berita Armen Press melaporkan, setidaknya 23 orang tewas dan empat hilang akibat tanah longsor di utara Myanmar. Menurut tim penyelamat, empat orang yang hilang itu berada di kawasan tambang Hpkakant.
Baca: Ribuan Ekor Tikus Serbu Desa-desa di Myanmar, Pertanda Bencana?
Myanmar pernah dihantam banjir parah pada 2015. Ketika itu, sekitar 100 orang tewas dan lebih dari 330 ribu lainnya terpaksa harus meninggalkan rumahnya.