Pelaut Amerika Serikat Mengaku Bersalah menjadi Mata-mata Cina

Reporter

Tempo.co

Rabu, 11 Oktober 2023 14:30 WIB

USS Portland adalah bagian dari Essex Amphibious Ready Group yang mencakup kapal serbu amfibi USS Essex (LHD 2), kapal pendarat dermaga USS Pearl Harbor (LSD 52) dan Marinir yang berangkat dari Unit Ekspedisi Marinir ke-11. Foto : Twitter

TEMPO.CO, Jakarta - Seorang perwira Angkatan Laut Amerika Serikat pada Selasa mengaku bersalah karena memberikan informasi militer sensitif kepada perwira intelijen Cina, kata Departemen Kehakiman AS. Wenheng Zhao, 26 tahun, dan pelaut AS lainnya, Jinchao Wei, ditangkap pada Agustus karena dicurigai menjadi mata-mata Cina.

Zhao mengaku bersalah di pengadilan federal di California atas tuduhan berkonspirasi dengan petugas intelijen asing dan menerima suap, kata Departemen Kehakiman dalam sebuah pernyataan.

Dia terancam hukuman lima tahun penjara karena konspirasi dan maksimal 15 tahun penjara karena suap. Hukuman ditetapkan pada 8 Januari 2024.

Menurut para pejabat AS, Zhao, yang ditempatkan di pangkalan angkatan laut di utara Los Angeles, menerima hampir US$15.000 atau sekitar Rp235 juta dari perwira intelijen Cina tersebut antara Agustus 2021 dan Mei 2023.

Sebagai imbalannya, ia menyerahkan informasi sensitif mengenai keamanan operasional Angkatan Laut AS, latihan dan infrastruktur penting.

Advertising
Advertising

Zhao secara khusus memberikan informasi tentang latihan maritim skala besar di Pasifik dan diagram kelistrikan serta cetak biru untuk sistem radar yang berlokasi di Okinawa, Jepang.

“Badan intelijen Republik Rakyat Cina secara aktif menargetkan pemegang izin (keamanan) di kalangan militer, berusaha membujuk mereka dengan uang untuk memberikan informasi sensitif pemerintah,” kata Asisten Jaksa Agung Matthew Olsen.

“Ketika dihubungi oleh rekan konspiratornya, daripada melaporkannya ke Angkatan Laut, terdakwa memilih keserakahan daripada melindungi keamanan nasional Amerika Serikat.”

Wei, yang bertugas di kapal serbu amfibi USS Essex, dituduh menyerahkan lusinan dokumen, foto, dan video yang merinci pengoperasian kapal dan sistemnya kepada Cina.

Pekan lalu, seorang mantan sersan Angkatan Darat AS ditangkap karena berupaya memberikan informasi rahasia kepada Cina.

Joseph Schmidt, 29 tahun, yang bertugas di unit intelijen militer dari 2015 hingga 2020, didakwa menyimpan informasi pertahanan nasional dan berusaha mengirimkannya ke Cina.

Pilihan Editor: Diduga jadi Mata-mata Cina, Dua Personel Angkatan Laut Amerika Serikat Ditangkap

CHANNEL NEWSASIA

Berita terkait

Cina Desak AS Tak Hadang Proses Keanggotaan Penuh Palestina di PBB

29 menit lalu

Cina Desak AS Tak Hadang Proses Keanggotaan Penuh Palestina di PBB

Dubes Cina untuk PBB Fu Cong mendesak Amerika Serikat untuk tidak menghalangi proses keanggotaan penuh Palestina di PBB yang didukung Majelis Umum

Baca Selengkapnya

Jaksa AS Tuntut Hukuman 40 Tahun Penjara bagi Penyerang Suami Nancy Pelosi

1 jam lalu

Jaksa AS Tuntut Hukuman 40 Tahun Penjara bagi Penyerang Suami Nancy Pelosi

Jaksa menuntut pria yang masuk ke rumah mantan Ketua DPR AS Nancy Pelosi dan menyerang suaminya dengan palu harus menjalani hukuman 40 tahun penjara.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Tahan Pengiriman Amunisi ke Israel, Cegah Tragedi Rafah atau Sekadar Peninjauan?

2 jam lalu

Amerika Serikat Tahan Pengiriman Amunisi ke Israel, Cegah Tragedi Rafah atau Sekadar Peninjauan?

Menhan Amerika Serikat Lloyd Austin mengatakan pada hari Rabu, bahwa terkait Rafah, AS meninjau beberapa pengiriman senjata jangka pendek ke Israel.

Baca Selengkapnya

Tantrum, Dubes Israel untuk PBB Hancurkan Piagam PBB dalam Sidang Majelis Umum

3 jam lalu

Tantrum, Dubes Israel untuk PBB Hancurkan Piagam PBB dalam Sidang Majelis Umum

Duta Besar Israel untuk PBB Gilad Erdan merobek salinan Piagam PBB untuk memprotes pemungutan suara yang mendukung keanggotaan penuh Palestina

Baca Selengkapnya

AS Kritik Israel Soal Penggunaan Senjatanya di Gaza, Tapi Tolak Hentikan Pasokan

4 jam lalu

AS Kritik Israel Soal Penggunaan Senjatanya di Gaza, Tapi Tolak Hentikan Pasokan

Pemerintahan Joe Biden mengakui bahwa Israel kemungkinan menggunakan senjata yang disediakan AS tak sesuai hukum kemanusiaan di Gaza

Baca Selengkapnya

143 Negara Dukung Resolusi Keanggotaan Penuh Palestina di PBB

5 jam lalu

143 Negara Dukung Resolusi Keanggotaan Penuh Palestina di PBB

143 negara memberikan suara setuju untuk keanggotaan penuh Palestina di PBB, sembilan negara menolak, termasuk AS, Israel, dan 25 negara abstain.

Baca Selengkapnya

Korps Marinir Indonesia dan Amerika Serikat Latihan Pengintaian

18 jam lalu

Korps Marinir Indonesia dan Amerika Serikat Latihan Pengintaian

RECONEX adalah latihan bilateral yang dipimpin oleh KORMAR dan USMC bertujuan untuk mempromosikan interoperabilitas anggota marinir

Baca Selengkapnya

Duta Besar Zuhair Al-Shun Berharap Amerika Serikat Tak Lagi Halangi Palestina Jadi Anggota PBB

18 jam lalu

Duta Besar Zuhair Al-Shun Berharap Amerika Serikat Tak Lagi Halangi Palestina Jadi Anggota PBB

Duta Besar Palestina berharap Amerika Serikat tak lagi menghalangi upaya Palestina untuk menjadi anggota penuh di PBB.

Baca Selengkapnya

Sekolah di Texas Dilaporkan ke Kementerian Pendidikan karena Diduga Diskriminasi Gender

20 jam lalu

Sekolah di Texas Dilaporkan ke Kementerian Pendidikan karena Diduga Diskriminasi Gender

Kementerian Pendidikan Amerika Serikat melakukan sebuah investigasi hak-hak sipil ke sebuah sekolah di setalah Texas

Baca Selengkapnya

Perundingan Gencatan Senjata Gagal, Israel Lancarkan Serangan ke Rafah Timur

1 hari lalu

Perundingan Gencatan Senjata Gagal, Israel Lancarkan Serangan ke Rafah Timur

Israel menyerang Rafah timur ketika perundingan gencatan senjata dengan Hamas tak kunjung mencapai kesepakatan.

Baca Selengkapnya