Berdiri sejak 1987, Apa Tujuan Perjuangan Hamas?

Rabu, 11 Oktober 2023 12:30 WIB

Pejuang Palestina dari sayap bersenjata Hamas ambil bagian dalam parade militer untuk memperingati perang 2014 dengan Israel, di dekat perbatasan di Jalur Gaza tengah, 19 Juli 2023. REUTERS/Ibraheem Abu Mustafa

TEMPO.CO, Jakarta - Konflik Palestina dengan Israel kembali meletus. Konflik kali ini bermula ketika Hamas menyerang Israel dan menewaskan 700 warga Israel dan menculik puluhan lainnya pada Sabtu, 7 Oktober 2023. Serangan itu menjadi yang mematikan sejak serangan Mesir dan Suriah dalam perang Yom Kippur 50 tahun lalu.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengungkapkan bahwa Israel akan melakukan balas dendam besar-besaran. Israel kemudian membalas serangan pasukan Hamas pada Minggu, 8 Oktober 2023. Setidaknya lebih dari 400 orang, termasuk 20 anak-anak, dibunuh Israel dalam serangan balasan itu.

Hamas adalah singkatan dari Harakat Al-Muqawamah Al-Islamiyyah yang berarti “Gerakan Perlawanan Islam”. Ini adalah sebuah gerakan nasionalis dan militan Islam yang aktif di Tepi Barat dan Jalur Gaza dan memiliki tujuan mendirikan negara Islam yang merdeka di Palestina.

Dilansir dari Britanica, Hamas didirikan pada 1987 sebagai upaya untuk menentang Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) dalam konteks konflik Israel-Palestina dan menentang usaha untuk menyerahkan sebagian wilayah Palestina kepada Israel.

Sebelum berdirinya Hamas, sejak 1970-an banyak aktivis Ikhwanul Muslimin mendirikan jaringan amal, klinik, dan sekolah di Jalur Gaza dan Tepi Barat yang diduduki oleh Israel setelah Perang Enam Hari pada 1967.

Advertising
Advertising

Kegiatan Ikhwanul Muslimin di dua wilayah ini pada awalnya berjalan tanpa kekerasan. Namun, beberapa kelompok kemudian mulai mendesak untuk jihad melawan Israel. Puncaknya terjadi pada Desember 1987, saat terjadi pemberontakan melawan pendudukan Israel, yang menjadi awal berdirinya Hamas. Ini merupakan awal dari apa yang kemudian dikenal sebagai Intifadah Palestina pertama.

Dikutip dari Encyclopedia of the Palestinians (2005) yang ditulis Phillip Mattar, salah satu pendiri Hamas, Sheikh Ahmed Yassin, dalam Piagam Hamas 1988 menyatakan bahwa tujuan Hamas adalah untuk membebaskan Palestina dari pendudukan Israel dan mendeklarasikan bahwa Palestina adalah tanah Islam yang tidak boleh diserahkan kepada non-Muslim.

Sejumlah serangan yang dilakukan Hamas menyebabkan Israel menangkap beberapa pemimpin, termasuk Sheikh Ahmed Yassin pada 1989. Selama beberapa tahun berikutnya, Hamas mengalami reorganisasi untuk memperkuat struktur komandonya dan menjaga pemimpin-pemimpin utamanya di luar jangkauan Israel.

Hamas kemudian mengecam perjanjian perdamaian 1993 antara Israel dan PLO. Hamas sering meningkatkan kampanye serangan bom bunuh diri. Ketua PLO, Yasser Arafat, berusaha untuk mengintegrasikan Hamas dalam proses politik dan menunjuk beberapa anggotanya ke posisi kepemimpinan di Otoritas Palestina.

Runtuhnya rencana damai antara Israel dan Palestina pada September 2000 menyebabkan peningkatan kekerasan. Konflik kekerasan yang meningkat pada awal 2000-an dikenal sebagai Intifadah Al-Aqsa (Intifadah Kedua), yang ditandai dengan tingkat kekerasan yang belum pernah terjadi sebelumnya sejak Intifadah Pertama. Aktivis Hamas semakin intensif dalam serangan terhadap warga Israel dan terlibat dalam serangkaian serangan bom bunuh diri.

Setelah Infadah Kedua, Hamas mulai mengoreksi dan memoderasi sikapnya tentang perdamaian. Pada 2006, Hamas ikut pemilihan legislatif. Sejak itu, para pemimpin senior Hamas telah berkali-kali menyatakan kesediaan mereka mendukung solusi dua negara berdasarkan perbatasan pra-1967. Kesediaan ini dituangkan dalam Dokumen Prinsip dan Kebijakan Umum 2017.

Namun, protes kembali terjadi di perbatasan Gaza pada 2018, dengan demonstran yang mencoba melintasi perbatasan ke Israel dan mengirimkan layang-layang serta balon pembakar ke wilayah Israel. Israel merespons dengan tindakan keras, yang mengakibatkan kematian 60 orang dan luka-luka pada 2.700 demonstran Palestina. Pada 2021, terjadi serangkaian konflik bersenjata antara Israel dan Hamas, yang merupakan yang terbesar sejak 2014.

NIA HEPPY | SYAHDI MUHARRAM

Pilihan Editor: Perang Israel Vs Hamas, 1.100 Orang Warga Sipil Tewas Jadi Korban

Berita terkait

Kementerian Luar Negeri dan Mer-C Saling Kontak soal Kondisi WNI di Gaza

10 jam lalu

Kementerian Luar Negeri dan Mer-C Saling Kontak soal Kondisi WNI di Gaza

Kementerian Luar Negeri melakukan kontak setiap hari dengan para relawan Mer-C untuk memonitor kondisi mereka

Baca Selengkapnya

DPR Amerika Serikat Minta Joe Biden Kirim Senjata ke Israel

12 jam lalu

DPR Amerika Serikat Minta Joe Biden Kirim Senjata ke Israel

DPR AS meloloskan RUU yang akan mendesak Joe Biden untuk memulai lagi pengiriman senjata ke Isreal.

Baca Selengkapnya

PBB: Dermaga Bantuan Terapung Buatan AS di Gaza Kurang Layak

14 jam lalu

PBB: Dermaga Bantuan Terapung Buatan AS di Gaza Kurang Layak

PBB menyebut dermaga terapung yang baru saja selesai dibangun di Gaza untuk pengiriman bantuan dinilai kurang layak dibandingkan jalur darat

Baca Selengkapnya

Daftar Negara yang Mendukung Palestina, Ada Indonesia

15 jam lalu

Daftar Negara yang Mendukung Palestina, Ada Indonesia

Mulai dari Indonesia hingga Afrika Selatan, berikut ini adalah negara yang mendukung Palestina melawan agresi Israel

Baca Selengkapnya

DPR AS Loloskan RUU yang Mendorong Biden Kirim Senjata ke Israel

16 jam lalu

DPR AS Loloskan RUU yang Mendorong Biden Kirim Senjata ke Israel

RUU tersebut diperkirakan tidak akan menjadi undang-undang, tetapi lolosnya beleid itu di DPR AS menunjukkan kesenjangan pada tahun pemilu soal Israel

Baca Selengkapnya

Menlu Retno: Ada Upaya Sistematis Hambat Bantuan ke Gaza!

16 jam lalu

Menlu Retno: Ada Upaya Sistematis Hambat Bantuan ke Gaza!

Menlu Retno Marsudi menilai bantuan kemanusiaan ini sangat diperlukan masyarakat Gaza saat ini.

Baca Selengkapnya

Deklarasi Manama: Dukungan Negara-negara Arab untuk Warga Palestina yang Tertindas

18 jam lalu

Deklarasi Manama: Dukungan Negara-negara Arab untuk Warga Palestina yang Tertindas

Liga Arab menyerukan "perlindungan pasukan penjaga perdamaian PBB di wilayah Palestina yang diduduki" hingga solusi dua negara diimplementasikan.

Baca Selengkapnya

Sidang Kedua di ICJ, Afrika Selatan: Serangan Israel di Rafah Harus Dihentikan!

19 jam lalu

Sidang Kedua di ICJ, Afrika Selatan: Serangan Israel di Rafah Harus Dihentikan!

Afrika Selatan meminta ICJ untuk mendesak Israel agar segera menarik pasukannya dan menghentikan serangan militer mereka di Kota Rafah, Gaza

Baca Selengkapnya

Setelah Perang Gaza Usai, Apa Sebenarnya Rencana Netanyahu?

20 jam lalu

Setelah Perang Gaza Usai, Apa Sebenarnya Rencana Netanyahu?

Ketika Israel terus mengebom Gaza, banyak pertanyaan tentang kapan Israel akan berhenti dan apa yang akan dilakukan Netanyahu selanjutnya.

Baca Selengkapnya

AFC Dukung Usulan Palestina untuk Menangguhkan Keanggotaan Israel di FIFA

20 jam lalu

AFC Dukung Usulan Palestina untuk Menangguhkan Keanggotaan Israel di FIFA

AFC memberikan dukungannya terhadap usulan Palestina untuk menangguhkan keanggotaan Israel dari FIFA menyusul konflik yang sedang berlangsung di Gaza.

Baca Selengkapnya