Pengadilan AS Pertimbangkan Pelarangan Pengguna Ganja Medis untuk Miliki Senjata

Jumat, 6 Oktober 2023 15:45 WIB

Orang-orang mengantre untuk membeli persediaan di toko senjata Martin B. Retting, Inc. di Culver City, California, AS, 15 Maret 2020. Penjualan senjata api meningkat di sejumlah negara bagian Amerika Serikat di tengah penyebaran virus corona. REUTERS/Patrick T. Fallon

TEMPO.CO, Jakarta -Hakim pengadilan banding Amerika Serikat pada Kamis berbeda pendapat mengenai apakah pengguna ganja medis dapat dilarang memiliki senjata. Sebab menurut penggugat, hal ini bertentangan dengan Amendemen Kedua Konstitusi AS yang melindungi hak individu untuk memiliki dan membawa senjata.

Kasus ini menantang undang-undang sama yang melarang pengguna obat-obatan terlarang untuk memiliki senjata yang diperkarakan dalam kasus pidana Hunter Biden, putra Presiden Joe Biden.

Hunter diadili karena memiliki senjata secara tidak sah sebagai pengguna narkoba, dan berbohong tentang penggunaan narkoba pada formulir pemeriksaan latar belakang ketika membeli pistol Colt Cobra pada 2018.

Sekelompok penduduk Florida yang menggunakan ganja untuk tujuan medis bersaksi kepada panel beranggotakan tiga hakim di Pengadilan Banding Sirkuit AS ke-11. Mereka menyatakan bahwa larangan federal tersebut inkonstitusional jika diterapkan.

Pengacara penggugat, William Hall, mengatakan undang-undang tersebut melanggar hak kliennya untuk memiliki dan membawa senjata berdasarkan Amendemen Kedua Konstitusi AS.

Dalam argumennya, ia mengutip keputusan penting Mahkamah Agung AS tahun lalu yang memperluas hak kepemilikan senjata, di kasus Asosiasi Senapan & Pistol Negara Bagian New York v. Bruen.

Dalam keputusan tersebut, mayoritas hakim konservatif bersuara 6-3 di pengadilan mengumumkan pengujian baru untuk menilai pembatasan senjata. Majelis mengatakan bahwa pembatasan tersebut harus “konsisten dengan tradisi sejarah peraturan senjata api negara ini”.

Kepemilikan senjata di AS merupakan yang tertinggi di dunia, dan dilindungi secara hukum oleh Amendemen Kedua Konstitusi. Politik senjata cenderung terpolarisasi antara pendukung hak kepemilikan senjata yang sering kali konservatif atau libertarian dan mereka yang mendukung pengendalian senjata yang ketat, sering kali liberal.

Para penggugat berpendapat bahwa melarang pengguna ganja medis untuk memiliki senjata api di negara bagian Florida yang telah mengizinkannya adalah tidak konsisten dengan tradisi sejarah peraturan senjata api. Florida melegalkan ganja medis pada 2016.

Meskipun ganja masih ilegal di tingkat federal, penggugat mencatat bahwa Departemen Kehakiman AS dilarang untuk menggunakan dana dengan tujuan mengganggu program ganja medis negara, termasuk untuk mengadili individu atas penggunaannya.

Argumen mereka didasarkan pada Amandemen Rohrabacher-Farr yang disahkan pada 2014.

Pengacara Departemen Kehakiman, Steven Hazel, menyamakan pelarangan pengguna narkoba memiliki senjata dengan undang-undang yang melarang orang dengan gangguan jiwa dan pecandu alkohol untuk memiliki senjata, peraturan bersejarah yang telah ada sejak berdirinya AS.

Hall mengatakan bahwa meski seandainya penggunaan ganja medis yang diizinkan oleh negara dikriminalisasi, preseden sejarah AS tidak mendukung pelucutan senjata ketika seseorang sedang sadar atau tanpa pengaruh substansi.

Hakim Wilayah AS Robert Luck tampak setuju akan hal itu. Namun, Hakim Wilayah AS Elizabeth Branch menekankan bahwa ganja dapat menyebabkan gejala paranoia dan psikotik dan tetap ilegal di tingkat federal.

“Mungkin itu akan berubah, tetapi ganja adalah obat Golongan I,” katanya.

Advertising
Advertising

Kedua hakim tersebut diangkat oleh mantan presiden Donald Trump.

Jika Pengadilan Banding Sirkuit ke-11 memutuskan melawan penggugat, maka akan berlawanan dengan Pengadilan Banding Sirkuit ke-5 AS yang berbasis di New Orleans, yang pada Agustus memutuskan bahwa undang-undang pelarangan membawa senjata inkonstitusional ketika diterapkan pada pengguna ganja.

Undang-undang yang sama juga dipermasalahkan dalam kasus pidana Delaware terhadap Hunter Biden, seorang mantan pengguna kokain, dan pakar hukum memperkirakan ia bisa menantang undang-undang tersebut.

Pilihan Editor: Hunter Biden Tuntut IRS karena Pengungkapan Pajaknya Melanggar Hukum

REUTERS

Berita terkait

Polri Bongkar Jaringan Narkoba Hydra di Indonesia, Mengingatkan Organisasi Kriminal Musuh Captain America

1 jam lalu

Polri Bongkar Jaringan Narkoba Hydra di Indonesia, Mengingatkan Organisasi Kriminal Musuh Captain America

Polri ungkap jaringan narkoba Hydra belum lama ini. Pecinta komik dan film Captain America pasti teringat organisasi kriminal musuhnya itu.

Baca Selengkapnya

Ini Poin-poin Penting dari 'Era Baru' Kemitraan Strategis Putin dan Xi

11 jam lalu

Ini Poin-poin Penting dari 'Era Baru' Kemitraan Strategis Putin dan Xi

Putin dan Xi Jinping sepakat memperdalam kemitraan strategis mereka sekaligus mengecam Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Polisi Tangkap Empat Tersangka Pengedar Ganja di Merauke

14 jam lalu

Polisi Tangkap Empat Tersangka Pengedar Ganja di Merauke

Polres Merauke menangkap empat tersangka pengedar ganja. Polisi masih menyelidiki jaringan narkoba di wilayah ini.

Baca Selengkapnya

Anggota Kongres AS Keturunan Palestina Ingin Hari Nakba Diakui

15 jam lalu

Anggota Kongres AS Keturunan Palestina Ingin Hari Nakba Diakui

Seorang anggota Kongres AS mendorong resolusi yang mengakui peristiwa Nakba dan hak pengungsi Palestina.

Baca Selengkapnya

Kepolisian Ungkap Jaringan Narkoba Hydra, Berikut Informasi Jaringan Ini dan Kode Pemasarannya

23 jam lalu

Kepolisian Ungkap Jaringan Narkoba Hydra, Berikut Informasi Jaringan Ini dan Kode Pemasarannya

Polisi berhasil mengungkap jaringan narkoba Hydra di Bali. Berikut informasi tentang jaringan tersebut, dan bagaimana cara mereka memasarkannya.

Baca Selengkapnya

20 Dokter AS Terjebak di Gaza, Gedung Putih Klaim Upayakan Evakuasi

1 hari lalu

20 Dokter AS Terjebak di Gaza, Gedung Putih Klaim Upayakan Evakuasi

Gedung putih mengatakan pemerintah AS berupaya mengevakuasi sekelompok dokter AS yang terjebak di Gaza setelah Israel menutup perbatasan Rafah

Baca Selengkapnya

Kasus Pabrik Narkoba di Bali, Polisi Buru 2 WNA asal Ukraina

1 hari lalu

Kasus Pabrik Narkoba di Bali, Polisi Buru 2 WNA asal Ukraina

Bareskrim Polri mengungkap pabrik narkoba yang berada di kompleks vila Sunny Village, Desa Tibubeneng, Kuta Utara, Badung, Bali

Baca Selengkapnya

All 4 One Gelar Konser di Jakarta 23 Juni, Ini Profil Grup Vokal yang Populerkan Lagu I Swear

1 hari lalu

All 4 One Gelar Konser di Jakarta 23 Juni, Ini Profil Grup Vokal yang Populerkan Lagu I Swear

Grup vokal legendaris dari Amerika Serikat, All 4 One menggelar konser bertajuk All 4 One 30 Years Anniversary Tour di Jakarta pada 23 Juni 2024.

Baca Selengkapnya

Putin Tiba di Cina atas Undangan Xi Jinping, Pertama Sejak Terpilih Kembali

1 hari lalu

Putin Tiba di Cina atas Undangan Xi Jinping, Pertama Sejak Terpilih Kembali

Presiden Rusia Vladimir Putin tiba di ibu kota Cina, Beijing, untuk memulai kunjungan resmi selama dua hari atas undangan Xi Jinping

Baca Selengkapnya

Anak Buah Biden Ragu Israel Bisa Menang Lawan Hamas di Gaza

1 hari lalu

Anak Buah Biden Ragu Israel Bisa Menang Lawan Hamas di Gaza

Pejabat AS mengatakan Israel tak bisa menang melawan Hamas karena strateginya meragukan.

Baca Selengkapnya