Cina Akan Memperluas Stasiun Luar Angkasa

Kamis, 5 Oktober 2023 18:00 WIB

Roket Long March-5B Y2, membawa modul inti stasiun luar angkasa Cina Tianhe, lepas landas dari Pusat Peluncuran Luar Angkasa Wenchang di provinsi Hainan, China 29 April 2021. [China Daily via REUTERS]

TEMPO.CO, Jakarta - Cina berencana memperluas ukuran stasiun luar angkasanya agar bisa menawarkannya sebagai platform alternatif bagi astronot dari negara lain yang melakukan misi dekat Bumi mengingat Stasiun Antariksa Internasional (ISS) milik Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat (NASA) sudah mau habis masa operasionalnya.

Dalam beberapa tahun mendatang, Cina akan memperluas stasiun tersebut menjadi enam modul, dari yang sebelumnya tiga modul. Akademi Teknologi Luar Angkasa Cina (CAST) mengungkap pada Kongres Astronautika Internasional ke-74 di Baku, Azerbaijan, pada Rabu, 4 Oktober 2023, masa operasional stasiun luar angkasa Cina itu akan melebihi 15 tahun.


Jangka waktu tersebut akan melebihi jangka waktu 10 tahun yang diumumkan sebelumnya. Stasiun luar angkasa yang dibangun sendiri oleh Cina atau yang juga dikenal dengan nama Tiangong, atau Istana Surgawi dalam bahasa Cina, telah beroperasi penuh sejak akhir 2022. Stasiun luar angkasa itu, menampung maksimal tiga astronot pada ketinggian orbit hingga 450 km.



Dengan berat 180 metrik ton setelah diperluas menjadi enam modul, Tiangong masih hanya 40 persen dari massa ISS, yang dapat menampung tujuh astronot. Namun ISS, yang telah mengorbit selama lebih dari dua dekade, diperkirakan akan dinonaktifkan setelah 2030, saat Cina bercita-cita akan menjadi kekuatan luar angkasa yang besar.



Ketika Tiangong mulai beroperasi penuh tahun lalu, media pemerintah Cina mewartakan Beijing tidak akan bungkuk ketika ISS akan segera pensiun, bahkan mengklaim sudah ada beberapa negara telah meminta untuk mengirim astronot mereka ke stasiun Cina.


Akan tetapi, Badan Antariksa Eropa (ESA) mengatakan tahun ini mereka tidak memiliki anggaran atau lampu hijau politik untuk berpartisipasi di Tiangong, sehingga menunda kunjungan astronot Eropa yang sudah direncanakan bertahun-tahun. Hal ini menjadi pukulan terhadap aspirasi Cina dalam bidang diplomasi luar angkasa.

Advertising
Advertising



“Menghentikan kerja sama dengan Cina dalam bidang antariksa berawak jelas merupakan tindakan yang tidak bijaksana, yang menunjukkan bahwa konfrontasi yang dipimpin Amerika Serikat telah menyebabkan perlombaan antariksa baru,” demikian diwartakan Global Times pada saat itu, yakni sebuah tabloid nasionalis Cina.


Tiangong telah menjadi lambang tumbuhnya pengaruh dan kepercayaan diri Cina terhadap upaya luar angkasanya, serta menjadi penantang Amerika Serikat setelah negara tersebut diisolasi dari ISS. Tiangong dilarang oleh undang-undang Amerika Serikat untuk melakukan kolaborasi apa pun, baik langsung maupun tidak langsung dengan NASA.


Rusia, salah satu peserta ISS, memiliki rencana diplomasi luar angkasa yang serupa, yang menyarankan agar mitra Moskow dalam kelompok BRICS yaitu Brasil, India, Cina, dan Afrika Selatan dapat membangun modul untuk stasiun luar angkasanya. Roscosmos, badan antariksa Rusia, mengatakan tahun lalu pihaknya berencana membangun stasiun luar angkasa yang terdiri dari enam modul dengan kapasitas hingga empat kosmonaut.

REUTERS

Pilihan Editor: 3 Astronot Cina Tiba di Stasiun Luar Angkasa

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini

Berita terkait

Bantuan Kemanusiaan Mulai Masuk ke Gaza Lewat Dermaga Buatan Amerika Serikat

32 menit lalu

Bantuan Kemanusiaan Mulai Masuk ke Gaza Lewat Dermaga Buatan Amerika Serikat

Amerika Serikat mulai mengirimkan bantuan kemanusiaan melalui dermaga terapung buatannya di lepas pantai Jalur Gaza.

Baca Selengkapnya

Joe Biden Tanda Tangani Rancangan Undang-undang Penerbangan

17 jam lalu

Joe Biden Tanda Tangani Rancangan Undang-undang Penerbangan

Rancangan undang-undang penerbangan yang ditanda-tangani Joe Biden diharapkan bisa meningkatkan kualitas di sejumlah sektor.

Baca Selengkapnya

26 Perusahaan Kapas dari Cina Masuk Daftar Hitam Amerika Serikat

19 jam lalu

26 Perusahaan Kapas dari Cina Masuk Daftar Hitam Amerika Serikat

26 perusahaan kapas asal Cina tak bisa melakukam impor ke Amerika Serikat karena diduga melakukan kerja paksa ke minoritas warga Uighur.

Baca Selengkapnya

PBB: Dermaga Bantuan Terapung Buatan AS di Gaza Kurang Layak

22 jam lalu

PBB: Dermaga Bantuan Terapung Buatan AS di Gaza Kurang Layak

PBB menyebut dermaga terapung yang baru saja selesai dibangun di Gaza untuk pengiriman bantuan dinilai kurang layak dibandingkan jalur darat

Baca Selengkapnya

DPR AS Loloskan RUU yang Mendorong Biden Kirim Senjata ke Israel

1 hari lalu

DPR AS Loloskan RUU yang Mendorong Biden Kirim Senjata ke Israel

RUU tersebut diperkirakan tidak akan menjadi undang-undang, tetapi lolosnya beleid itu di DPR AS menunjukkan kesenjangan pada tahun pemilu soal Israel

Baca Selengkapnya

Ini Poin-poin Penting dari 'Era Baru' Kemitraan Strategis Putin dan Xi

1 hari lalu

Ini Poin-poin Penting dari 'Era Baru' Kemitraan Strategis Putin dan Xi

Putin dan Xi Jinping sepakat memperdalam kemitraan strategis mereka sekaligus mengecam Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Anggota Kongres AS Keturunan Palestina Ingin Hari Nakba Diakui

1 hari lalu

Anggota Kongres AS Keturunan Palestina Ingin Hari Nakba Diakui

Seorang anggota Kongres AS mendorong resolusi yang mengakui peristiwa Nakba dan hak pengungsi Palestina.

Baca Selengkapnya

Xi Jinping dan Putin Makin Mesra, Janjikan Hubungan Lebih Erat

1 hari lalu

Xi Jinping dan Putin Makin Mesra, Janjikan Hubungan Lebih Erat

Putin mengunjungi Cina dan bertemu Xi Jinping setelah dilantik kembali sebagai Presiden Rusia.

Baca Selengkapnya

20 Dokter AS Terjebak di Gaza, Gedung Putih Klaim Upayakan Evakuasi

2 hari lalu

20 Dokter AS Terjebak di Gaza, Gedung Putih Klaim Upayakan Evakuasi

Gedung putih mengatakan pemerintah AS berupaya mengevakuasi sekelompok dokter AS yang terjebak di Gaza setelah Israel menutup perbatasan Rafah

Baca Selengkapnya

All 4 One Gelar Konser di Jakarta 23 Juni, Ini Profil Grup Vokal yang Populerkan Lagu I Swear

2 hari lalu

All 4 One Gelar Konser di Jakarta 23 Juni, Ini Profil Grup Vokal yang Populerkan Lagu I Swear

Grup vokal legendaris dari Amerika Serikat, All 4 One menggelar konser bertajuk All 4 One 30 Years Anniversary Tour di Jakarta pada 23 Juni 2024.

Baca Selengkapnya