TEMPO.CO, Jakarta - Tiga astronot asal Cina pada Rabu, 30 November 2022, tiba di stasiun luar angkasa Cina. Mereka melakukan rotasi awak orbit pertama dalam sejarah luar angkasa Cina dan meluncurkan operasi pos terdepan kedua yang dihuni orbit rendah Bumi setelah International Space yang dipimpin NASA.
Menurut televisi Pemerintah Cina, pesawat ruang angkasa Shenzhou-15, atau "Divine Vessel", dan tiga penumpangnya lepas landas di atas roket Long March-2F dari Pusat Peluncuran Satelit Jiuquan pada pukul 23:08 waktu setempat, Selasa, 29 November 2022. Mereka mengudara dalam suhu di bawah titik beku di Gurun Gobi, barat laut Cina.
Shenzhou-15 merupakan misi terakhir dari 11 rangkaian, termasuk tiga operasi berawak sebelumnya, yang diperlukan untuk merakit "Celestial Palace", sebutan stasiun multi-modul dalam bahasa Cina. Misi pertama diluncurkan pada April 2021.
Top 3 Dunia : Tentara Bayaran Asal Amerika Tewas di Perang Ukraina
Pesawat luar angkasa berlabuh ke dok stasiun lebih dari enam jam setelah peluncuran dan tiga astronot Shenzhou-15 disambut dengan pelukan hangat dari awak Shenzhou sebelumnya yang mereka ambil alih.
Tiga awak Shenzhou-14, yang tiba pada awal Juni 2022, akan kembali ke Bumi satu pekan setelah serah terima. Kemampuan stasiun yang dapat mempertahahankan sementara enam astronot merupakan satu pencapaian lain bagi bidang luar angkasa Cina.
Misi Shenzhou-15 memberikan momen langka bagi masyarakat Cina, pada saat protes yang meluas atas kebijakan nol kasus Covid-19. Saat yang sama, ekonomi Cina juga sedang mendingin di tengah ketidakpastian di dalam dan luar negeri.
"Hidup ibu pertiwi!," tulis banyak netizen Cina menulis di media sosial.
"Celestial Palace" adalah puncak dari hampir dua dekade misi berawak Cina ke luar angkasa. Penerbangan luar angkasa berawak Cina dimulai pada 2003 ketika seorang mantan pilot pesawat tempur, Yang Liwei, dikirim ke orbit dalam kapsul kecil berwarna perunggu, Shenzhou-5. Dia menjadi manusia pertama dari Cina yang terbang ke luar angkasa dan seketika menjadi pahlawan yang dipuja oleh warga.
Stasiun luar angkasa juga merupakan lambang kekuatan dan kepercayaan Cina yang tumbuh. Beijing ingin menunjukkan ambisi luar angkasanya sebagai penantang Amerika Serikat dalam domain tersebut, setelah diisolasi dari ISS pimpinan NASA.
Cina juga dilarang oleh undang-undang Amerika Serikat berkolaborasi dalam bentuk apa pun, secara langsung atau tidak langsung, termasuk dengan badan antariksa Amerika Serikat.
REUTERS
Sidang ACT Digelar Virtual, Ahyudin Dengarkan Dakwaan dari Ruang di Bareskrim
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini