Gletser Mencair, Himalaya Banjir Bandang hingga Sebabkan 14 Tewas

Reporter

Tempo.co

Kamis, 5 Oktober 2023 15:22 WIB

Gunung Nanda Devi yang tertutup salju terlihat dari kota Auli, di negara bagian Himalaya utara Uttarakhand, India 25 Februari 2014. REUTERS/Stringer

TEMPO.CO, Jakarta - Sedikitnya 14 orang tewas dan 102 orang hilang setelah hujan lebat menyebabkan danau glasial Himalaya di timur laut India meluap. Penyelamatan oleh tim terhambat akibat jembatan yang rusak dan sungai yang berarus deras, kata pejabat pada hari Kamis, 5 Oktober 2023.

Danau Lhonak di negara bagian Sikkim meluap pada hari Rabu dan menyebabkan banjir besar. Menurut pihak berwenang, banjir telah berdampak terhadap kehidupan 22.000 orang. Banjir bandang ini adalah peristiwa cuaca mematikan terbaru di pegunungan Asia Selatan yang diduga disebabkan oleh perubahan iklim.

“Operasi pencarian dilakukan dalam kondisi hujan yang terus-menerus, air yang mengalir deras di sungai Teesta, jalan dan jembatan tersapu di banyak tempat,” kata juru bicara pertahanan.

Hingga Kamis pagi, badan penanggulangan bencana mengatakan 26 orang terluka dan 102 orang hilang. Sebanyak 22 orang korban di antaranya adalah personel militer. Sebelas jembatan hanyut.

Rekaman video dari kantor berita ANI menunjukkan banjir menyebabkan sejumlah rumah runtuh, pangkalan militer dan fasilitas lainnya rusak serta kendaraan terendam.

Citra satelit menunjukkan bahwa hampir dua pertiga danau tersebut tampaknya telah dikeringkan.

Departemen cuaca memperingatkan akan terjadinya tanah longsor dan gangguan penerbangan. Dalam dua hari mendatang, hujan deras diperkirakan tetap mengguyur beberapa bagian Sikkim dan negara bagian di sekitarnya. Sikkim terputus dari Siliguri di Benggala Barat karena jalan raya utama runtuh.

GT Dhungel, anggota Dewan Legislatif Sikkim mengatakan bahwa bensin dan solar sudah langka di ibu kota negara bagian, Gangtok, namun makanan mudah didapat.

Hujan deras memicu banjir bandang di lembah Teesta, sekitar 150 kilometer, utara Gangtok dekat perbatasan dengan Cina.

Laporan 2020 yang dikeluarkan oleh Badan Penanggulangan Bencana Nasional India mengatakan danau glasial terus bertambah, yang menimbulkan potensi risiko besar terhadap infrastruktur hilir dan kehidupan karena gletser di Himalaya berada dalam fase penyusutan akibat perubahan iklim.

“Sedihnya, ini adalah yang terbaru dari serangkaian banjir bandang mematikan yang melanda wilayah Hindu Kush-Himalaya pada musim hujan ini, menjadikan realitas kerentanan ekstrim wilayah ini terhadap perubahan iklim semakin nyata,” kata Pema Gyamtsho, direktur jenderal Pusat Internasional untuk Pengembangan Pegunungan Terpadu yang berbasis di Nepal.

Daerah pegunungan lainnya di India, serta wilayah tetangga Pakistan dan Nepal telah dilanda hujan lebat, banjir serta tanah longsor dalam beberapa bulan terakhir. Banjir menyebabkan banyak korban tewas.

REUTERS

Pilihan Editor: Joe Biden Khawatir Kekacauan di Kongres AS Akan Berdampak ke Bantuan Ukraina

Berita terkait

Korban Tewas Akibat Banjir Bandang di Brasil Bertambah Jadi 90 Orang dan Ribuan Kehilangan Rumah

15 jam lalu

Korban Tewas Akibat Banjir Bandang di Brasil Bertambah Jadi 90 Orang dan Ribuan Kehilangan Rumah

Setidaknya 90 orang tewas dan ribuan orang terpaksa kehilangan tempat tinggal dalam banjir bandang di negara bagian Rio Grande do Sul, Brasil.

Baca Selengkapnya

Turis India ke Maladewa Turun 42 Persen gegara Aksi Boikot

21 jam lalu

Turis India ke Maladewa Turun 42 Persen gegara Aksi Boikot

India adalah pangsa pasar pariwisata terbesar Maladewa pada 2023, dengan lebih dari 11 persen dari 1,8 juta kunjungan wisatawan

Baca Selengkapnya

Jokowi Kesal Indonesia Banjir Impor Perangkat Teknologi: Kenapa Kita Diam?

1 hari lalu

Jokowi Kesal Indonesia Banjir Impor Perangkat Teknologi: Kenapa Kita Diam?

Jokowi mengatakan CEO dari perusahaan teknologi global, yakni Tim Cook dari Apple dan Satya Nadela dari Microsoft telah bertemu dengan dia di Jakarta.

Baca Selengkapnya

BNPB Salurkan Dana Siap Pakai Rp 2,5 Miliar untuk Banjir di Sulawesi Selatan

1 hari lalu

BNPB Salurkan Dana Siap Pakai Rp 2,5 Miliar untuk Banjir di Sulawesi Selatan

BNPB menyalurkan dana siap pakai sebesar Rp 2,15 miliar kepada Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan untuk penanganan darurat banjir dan tanah

Baca Selengkapnya

BNPB Kirim Helikopter dan Pesawat Caravan untuk Bantu Korban Banjir di Sulawesi Selatan

1 hari lalu

BNPB Kirim Helikopter dan Pesawat Caravan untuk Bantu Korban Banjir di Sulawesi Selatan

BNPB minta masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi curah hujan, khususnya pada wilayah yang masih terdampak banjir dan tanah longsor.

Baca Selengkapnya

BNPB: Banjir Wajo Renggut Satu Warga

1 hari lalu

BNPB: Banjir Wajo Renggut Satu Warga

Lebih dari 3.800 unit rumah terdampak banjir di Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan.

Baca Selengkapnya

4 Heboh Pernyataan Xenophobia Joe Biden ke Cina, Jepang, dan India

1 hari lalu

4 Heboh Pernyataan Xenophobia Joe Biden ke Cina, Jepang, dan India

Joe Biden menyebut xenophobia menjadi faktor penghambat pertumbuhan ekonomi di tiga negara ekonomi terbesar di Asia tersebut.

Baca Selengkapnya

India Sangkal Pernyataan Xenophobia Joe Biden, Ini Sebabnya

2 hari lalu

India Sangkal Pernyataan Xenophobia Joe Biden, Ini Sebabnya

Joe Biden mengatakan xenophobia di Cina, Jepang dan India menghambat pertumbuhan di masing-masing negara, sementara migrasi berefek baik bagi ekonomi.

Baca Selengkapnya

10 Negara dengan Jumah Penduduk Terbanyak di Dunia

2 hari lalu

10 Negara dengan Jumah Penduduk Terbanyak di Dunia

Dilansir dari World Population by Country, ada 10 negara dengan jumlah penduduk terbanyak di dunia. Indonesia termasuk ke dalam 5 besar.

Baca Selengkapnya

Dua Dusun Sempat Terisolir Banjir di Kabupaten Enrekang, BNPB Ingatkan Risiko Longsor Susulan

2 hari lalu

Dua Dusun Sempat Terisolir Banjir di Kabupaten Enrekang, BNPB Ingatkan Risiko Longsor Susulan

Banjir dan longsor melanda Kabupaten Enrekang, Sulawesi Selatan, sejak Jumat dinihari lalu. Diipicu hujan intensitas tinggi pada 04.00 WITA.

Baca Selengkapnya