Jepang Larang Perdagangan Mobil Bekas ke Rusia, Bernilai Rp31,02 Triliun

Reporter

Tempo.co

Senin, 2 Oktober 2023 13:30 WIB

Mobil bekas Toyota yang dijual di dealer di Moskow, Rusia, 8 Juli 2016. REUTERS/Sergei Karpukhin

TEMPO.CO, Jakarta - Jepang melarang sebagian besar penjualan mobil bekas ke Rusia dengan nilai perdagangan yang mendekati US$2 miliar dolar atau sekitar Rp31,02 triliun per tahun.

Takanori Kikuchi, direktur kebijakan perdagangan otomotif di Kementerian Ekonomi, Perdagangan dan Industri Jepang, mengatakan pemerintah sedang mengamati dampak apa yang akan ditimbulkan oleh sanksi baru tersebut.

Perdagangan mobil bekas dari Jepang ke Rusia itu meningkat pesat di tengah sanksi dari negara lain terhadap Rusia akibat invasi ke Ukraina, menurut data perdagangan dan pelaku pasar seperti dilansir Reuters pada Senin 2 Oktober 2023.

Pada awal Agustus, pemerintah Jepang melarang ekspor semua produk kecuali mobil sedan kecil ke Rusia. Hal ini memutus jalur belakang yang menguntungkan dalam perdagangan Toyota, Honda, dan Nissan bekas untuk jaringan pialang dan pelabuhan yang lebih kecil, terutama Fushiki, yang merupakan pusat ekspor di Laut Jepang.

Selain memusnahkan sumber mobil bekas terbesar di Rusia, sanksi tersebut telah menurunkan harga mobil bekas di Jepang dan membuat para pialang berebut mengirim kendaraan ke wilayah lain, terutama pasar mobil bekas di Selandia Baru, Asia Tenggara, dan Afrika.

Advertising
Advertising

Permintaan Rusia terhadap mobil bekas dari Jepang melonjak tajam setelah produsen mobil global, termasuk Toyota, menarik diri dari operasinya menyusul invasi Moskow ke Ukraina.

Pada 2022, dengan pengetatan sanksi di negara lain, Rusia membeli lebih dari seperempat ekspor mobil bekas Jepang dengan harga rata-rata hampir US$8.200 dolar atau sekitar Rp127 juta.

Angka tersebut lebih dari dua kali lipat harga pada 2020, ketika Rusia mengambil sekitar 15 persen ekspor mobil bekas Jepang.

Penjualan tersebut mencapai US$1,9 miliar atau sekitar Rp29,47 triliun sepanjang 2023, sebelum Jepang memberlakukan sanksi yang lebih keras pada Agustus, berdasarkan data perdagangan terbaru.

Lebih dari separuh dari 303.000 mobil bekas yang diimpor Rusia dalam delapan bulan pertama tahun ini berasal dari Jepang, menurut angka dari lembaga analisis Rusia, Autostat.

Angka tersebut dibandingkan dengan penjualan 606.950 mobil baru yang sebagian besar merupakan merek Rusia dan Cina pada periode yang sama, berdasarkan data Autostat.

SV Alliance, perusahaan ekspor mobil yang berbasis di Toyama, telah menjadi bagian dari lonjakan pada masa perang Ukraina yang mengirimkan rata-rata sekitar 6.500 mobil bekas ke Rusia setiap bulan hingga Juli dari Fushiki, Jepang.

Pelabuhan ini berjarak sekitar 800 kilometer dari Vladivostok Rusia, dalam waktu dua hari berlayar dengan kapal kargo.

"Bisnis anjlok sekitar 70 persen dan kami harus memecat beberapa orang karena tidak tersedia cukup pekerjaan," kata Olesya Alekseeva, koordinator logistik di SV Alliance, perusahaan yang telah berusia dua tahun.

Jepang telah menjadi eksportir mobil bekas terkemuka selama beberapa dekade. Sistem inspeksi wajib membuat biaya pemeliharaan mobil bekas menjadi lebih tinggi bagi pelanggan di Jepang.

Sebaliknya, biaya pendanaan di Jepang untuk pembelian mobil baru dinilai rendah.

Hasilnya adalah industri ekspor yang telah mengirimkan ratusan ribu mobil dalam perjalanan dari Malaysia ke Mongolia, dan Pakistan ke Tanzania yang pertama kali dibeli di Jepang.

Jepang awalnya melarang ekspor kendaraan mewah ke Rusia pada April tahun lalu. Ia menambahkan larangan ekspor truk-truk besar pada Juni.

Berdasarkan sanksi baru tersebut, dealer masih diperbolehkan mengekspor mobil kecil, seperti Toyota Yaris atau Honda Fit, ke Rusia.

Pilihan Editor: Guru Besar dari Jepang Ini Sebut Indonesia Tak Tegas soal China dan Rusia

REUTERS

Berita terkait

Uni Eropa Menolak Media asal Rusia, Ketua Parlemen Berang

3 jam lalu

Uni Eropa Menolak Media asal Rusia, Ketua Parlemen Berang

Ketua parlemen Rusia mengecam Uni Eropa yang melarang distribusi empat media Rusia. Hal itu sama dengan menolak menerima sudut pandang alternatif

Baca Selengkapnya

Serial Shogun akan Berlanjut, 2 Musim Tambahan

11 jam lalu

Serial Shogun akan Berlanjut, 2 Musim Tambahan

Serial populer Jepang Shogun akan berlanjut dua musim tambahan

Baca Selengkapnya

Akhir Pekan, Harga Emas Antam Tembus Rp 1.350.000 per Gram

1 hari lalu

Akhir Pekan, Harga Emas Antam Tembus Rp 1.350.000 per Gram

Harga emas PT Aneka Tambang atauharga emas Antam melonjak ke level Rp 1.350.000 per gram dalam perdagangan akhir pekan, Sabtu, 18 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Airlangga Sebut IA-CEPA Dorong Perdagangan RI-Australia Melonjak 90 Persen

1 hari lalu

Airlangga Sebut IA-CEPA Dorong Perdagangan RI-Australia Melonjak 90 Persen

Menteri Airlangga menyatakan IA-CEPA pada tahun 2020 telah berhasil menggenjot nilai perdagangan Indonesia dan Australia melonjak hingga 90 persen.

Baca Selengkapnya

Hari Pertama Menjabat, PM Singapura Lawrence Wong Rapat Kabinet Hingga Telepon Prabowo

1 hari lalu

Hari Pertama Menjabat, PM Singapura Lawrence Wong Rapat Kabinet Hingga Telepon Prabowo

PM Lawrence Wong pada Kamis mulai bekerja, sehari setelah dilantik sebagai perdana menteri keempat Singapura.

Baca Selengkapnya

Tingkatkan Ekspor ke Amerika Selatan, Kemendag Akan Pakai Perjanjian Perdagangan Bilateral dengan Cile

2 hari lalu

Tingkatkan Ekspor ke Amerika Selatan, Kemendag Akan Pakai Perjanjian Perdagangan Bilateral dengan Cile

Kemendag berencana memanfaatkan perjanjian dagang bilateralnya dengan Cile untuk meningkatkan ekspor ke Amerika Selatan.

Baca Selengkapnya

Polisi Tangkap Kawanan Perampok Modus Jual Mobil Bekas Murah di Bogor, Dipasangi GPS dan Kunci Digandakan

2 hari lalu

Polisi Tangkap Kawanan Perampok Modus Jual Mobil Bekas Murah di Bogor, Dipasangi GPS dan Kunci Digandakan

Kawanan perampok menggandakan kunci dan memasang GPS di mobil tersebut agar bisa melacak dan mencuri kembali kendaraan itu.

Baca Selengkapnya

Xi Jinping dan Putin Makin Mesra, Janjikan Hubungan Lebih Erat

2 hari lalu

Xi Jinping dan Putin Makin Mesra, Janjikan Hubungan Lebih Erat

Putin mengunjungi Cina dan bertemu Xi Jinping setelah dilantik kembali sebagai Presiden Rusia.

Baca Selengkapnya

Rupiah Menguat ke Level Rp 15.923 per Dolar AS

2 hari lalu

Rupiah Menguat ke Level Rp 15.923 per Dolar AS

Kurs rupiah hari ini ditutup menguat 104 poin ke level Rp 15.923 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Ingin Israel Dihukum, 5 Negara Ini Kritik Ancaman AS Kepada Mahkamah Pidana Internasional

2 hari lalu

Ingin Israel Dihukum, 5 Negara Ini Kritik Ancaman AS Kepada Mahkamah Pidana Internasional

Sejumlah pihak bereaksi setelah Amerika mengancam hakim ICC jika mengeluarkan surat penangkapan kepada PM Israel, Benjamin Netanyahu.

Baca Selengkapnya