Film tentang Kudeta Erdogan Kena Sensor, Festival Film Bergengsi Turki Dibatalkan

Reporter

Tempo.co

Minggu, 1 Oktober 2023 10:27 WIB

Cuplikan dari film 'Kanun Hukmu' alias 'Decree'. Foto: Instagram

TEMPO.CO, Jakarta - Festival Film Oranye Emas Antalya di Turki, acara film internasional terkemuka di Turki, telah dibatalkan karena tekanan politik. Hal ini menyusul kontroversi yang dipicu oleh kehadiran film dokumenter tentang nasib para pegawai negeri yang dipecat menyusul upaya kudeta yang gagal terhadap Presiden Recep Tayyip Erdogan pada 2016.

"Saya dengan menyesal mengumumkan kepada para penonton film bahwa kami membatalkan Festival Film Oranye Emas Antalya tahun ini yang dijadwalkan pada 7-14 Oktober, karena kejadian di luar kendali kami," kata Wali Kota Antalya Muhittin Bocek dalam sebuah unggahan di X, yang dulu disebut Twitter pada Jumat petang.

Festival berusia 60 tahun yang disebut-sebut paling bergengsi di Turki itu pada pekan lalu menghapus film dokumenter "Kanun Hukmu" atau "Dekrit" dari daftar tayang.

Film itu bercerita tentang seorang dokter dan guru yang dipecat dari pekerjaannya sebagai pegawai pemerintah, saat negara itu dalam keadaan darurat setelah upaya kudeta yang gagal pada 2016.

Pada Kamis, panitia festival membatalkan keputusan itu setelah banyak sutradara menarik filmnya dan anggota juri mengundurkan diri sebagai protes terhadap sensor dan ancaman pada ekspresi artistik.

Advertising
Advertising

Namun, Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata Turki juga menarik dukungannya pada festival itu pada hari yang sama seraya menuding penyelenggara membiarkan "propaganda teror".

Panitia festival kemudian menghapus film itu lagi dan pemerintah kota pada Jumat membatalkan seluruh festival.

Nejla Demirci, sutradara film dokumenter tersebut, menolak tuduhan pemerintah soal propaganda. Dia mengatakan bahwa tidak seorang pun tokoh yang ditampilkan dalam dokumenter itu dihukum atas kejahatan.

Setelah kudeta yang gagal, pemerintah memecat lebih dari 125.000 pegawai negeri yang dianggap terlibat dengan upaya kudeta. Pemerintah membela tindakan tersebut atas alasan keamanan nasional.

Saat itu, itu sekelompok tentara Turki dengan menggunakan tank, pesawat tempur, dan helikopter melancarkan komplotan untuk menggulingkan Erdogan.

Erdogan segera menyalahkan mantan sekutunya, ulama Muslim yang tinggal di AS, Fethullah Gulen, yang berada di pengasingan di AS dan membantah tuduhan tersebut. Selanjutnya, lebih dari 130.000 orang yang diduga pendukung Gulen di Turki dipecat dari pekerjaan mereka berdasarkan pembersihan darurat setelah pemberontakan militer.

Para kritikus mengatakan pemerintah Turki menggunakan kudeta yang gagal sebagai alasan untuk meredam perbedaan pendapat.

Pilihan Editor: Turki Vonis Penjara Seumur Hidup Ratusan Orang Terkait Kudeta 2016

REUTERS

Berita terkait

Divonis 8 Tahun Penjara, Sutradara Mohammad Rasoulof Kabur dari Iran

18 jam lalu

Divonis 8 Tahun Penjara, Sutradara Mohammad Rasoulof Kabur dari Iran

Sutradara film Iran Mohammad Rasoulof mengatakan telah meninggalkan Iran setelah dijatuhi hukuman penjara atas tuduhan keamanan nasional

Baca Selengkapnya

Erdogan: 1.000 Anggota Hamas Dirawat di RS Turki

21 jam lalu

Erdogan: 1.000 Anggota Hamas Dirawat di RS Turki

Erdogan mengatakan lebih dari 1.000 anggota Hamas dirawat di rumah sakit di Turki.

Baca Selengkapnya

Percobaan Pembunuhan Paus Yohanes Paulus II 43 Tahun Lalu, Misteri Motif Mehmet Ali Agca

1 hari lalu

Percobaan Pembunuhan Paus Yohanes Paulus II 43 Tahun Lalu, Misteri Motif Mehmet Ali Agca

Pada 13 Mei 1981, Mehmet Ali Agca menembak Paus Yohanes Paulus II di Lapangan Santo Petrus, Vatikan. Kilas balik peristiwanya.

Baca Selengkapnya

Profil Chora, Sebuah Gereja Kuno yang Diubah Erdogan Menjadi Masjid

2 hari lalu

Profil Chora, Sebuah Gereja Kuno yang Diubah Erdogan Menjadi Masjid

Presiden Erdogan mengubah gereja kuno Chora menjadi masjid, sebuah langkah yang dikritik oleh dunia internasional.

Baca Selengkapnya

Setelah Hagia Sophia, Erdogan Kembali Ubah Bekas Gereja Menjadi Masjid

8 hari lalu

Setelah Hagia Sophia, Erdogan Kembali Ubah Bekas Gereja Menjadi Masjid

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan pada Senin meresmikan masjid yang diubah dari gereja Ortodoks Yunani kuno di Istanbul

Baca Selengkapnya

Huawei Luncurkan Seri Ponsel Pura 70 di Malaysia, Ini Spesifikasinya

10 hari lalu

Huawei Luncurkan Seri Ponsel Pura 70 di Malaysia, Ini Spesifikasinya

Pura 70 Ultra dan Pro dilengkapi panel LTPO OLED 6,8 inci dengan refresh rate 120Hz dan kecerahan puncak 2.500 nits.

Baca Selengkapnya

Anak Pemimpin Sudan Tewas dalam Kecelakaan di Turki

10 hari lalu

Anak Pemimpin Sudan Tewas dalam Kecelakaan di Turki

Anak panglima militer dan pemimpin de facto Sudan meninggal di rumah sakit setelah kecelakaan lalu lintas di Turki.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Turki Hentikan Ekspor Impor ke Israel

11 hari lalu

Top 3 Dunia: Turki Hentikan Ekspor Impor ke Israel

Berita Top 3 Dunia pada Jumat 3 Mei 2024 diawali oleh Turki menghentikan semua ekspor impor dari dan ke Israel.

Baca Selengkapnya

Kian Panas, Turki Putuskan Hubungan Dagang dengan Israel

12 hari lalu

Kian Panas, Turki Putuskan Hubungan Dagang dengan Israel

Turki memutuskan hubungan dagang dengan Israel seiring memburuknya situasi kemanusiaan di Palestina.

Baca Selengkapnya

Retno Marsudi Bahas Langkah Perlindungan WNI di Tengah Krisis Timur Tengah

12 hari lalu

Retno Marsudi Bahas Langkah Perlindungan WNI di Tengah Krisis Timur Tengah

Retno Marsudi menilai situasi Timur Tengah telah mendesak Indonesia untuk mempersiapkan diri jika situasi semakin memburuk, termasuk pelindungan WNI

Baca Selengkapnya