Amerika Serikat di Ambang Shutdown, Layanan Pemerintah Bakal Lumpuh
Reporter
Tempo.co
Editor
Dewi Rina Cahyani
Sabtu, 30 September 2023 20:42 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Amerika Serikat dalam hitungan jam menuju shutdown atau penutupan. Badan-badan federal sedang membuat persiapan akhir karena pemerintahan di ambang penutupan. Anggota parlemen Kongres berpacu dengan tenggat waktu tengah malam pada Sabtu, 30 Seprember 2023.
Kemungkinan untuk menghindari penutupan pemerintahan nampaknya kecil setelah Ketua DPR dari Partai Republik Kevin McCarthy pada Jumat kembali gagal menemukan kesepakatan di dalam partainya sendiri untuk memperluas pendanaan pemerintah. Hal ini membuat Kongres menemui jalan buntu.
Pertikaian di kalangan anggota DPR dari Partai Republik telah memainkan peran penting dalam membuat Kongres mengalami kebuntuan mengenai anggaran. Masih belum jelas bagaimana pemerintah AS mengatasi masalah ancaman penutupan ini sehingga meningkatkan kekhawatiran di Capitol Hill. Penutupan pemerintahan bakal tak akan mudah untuk diakhiri.
McCarthy juga menghadapi ancaman pemecatan jika ia bekerja sama dengan Partai Demokrat. Ia menghadapi perlawanan dari kelompok konservatif garis keras di partainya sendiri yaitu Partai Republik.
Penutupan layanan pemerintah atau government shutdown ini diperkirakan akan berdampak besar di seluruh negeri. Sejumlah pelayanan akan terhenti mulai dari perjalanan udara hingga air minum bersih. Banyak layanan pemerintah pemerintah lain yang akan terganggu meskipun layanan yang dianggap penting untuk keselamatan publik akan terus berlanjut.
Kedua partai dijadwalkan bersidang pada hari Sabtu, hanya beberapa jam sebelum batas waktu. Senat sedang berupaya untuk memajukan versi RUU penghentian kesenjangan. Partai Republik di DPR akan bertemu secara tertutup pada pukul 9:30 pagi tadi.
Anggota DPR dari Partai Republik sejauh ini menolak usulan bipartisan Senat agar pemerintah tetap mendapat pendanaan hingga 17 November. Mereka gagal menyatukan rencana untuk mencegah penutupan di tengah perlawanan dari blok konservatif garis keras terhadap segala jenis kebijakan perpanjangan pendanaan jangka pendek.
“Setelah pertemuan dengan anggota DPR dari Partai Republik malam ini, jelas bahwa rancangan undang-undang Senat yang salah arah tidak memiliki jalan ke depan dan sudah tidak ada lagi,” tulis McCarthy di X, media sosial yang sebelumnya bernama Twitter. “DPR akan terus bekerja sepanjang waktu untuk menjaga pemerintah tetap terbuka dan memprioritaskan kebutuhan rakyat Amerika.”
Bila terjadi shutdown, maka sebagian besar dari 4 juta lebih pegawai pemerintah tidak akan dibayar. Di Atlanta, perayaan ulang tahun ke-99 mantan presiden Jimmy Carter diundur dari Minggu ke Sabtu untuk menghindari gangguan.
AS sebelumnya terancam gagal bayar utang....
<!--more-->
Kebuntuan ini terjadi hanya beberapa bulan setelah Kongres membawa pemerintah federal ke ambang gagal bayar utangnya sebesar US$ 31,4 triliun. Drama ini telah menimbulkan kekhawatiran di Wall Street, dimana lembaga pemeringkat Moody's telah memperingatkan bahwa drama tersebut dapat merusak kelayakan kredit AS.
Kongres biasanya meloloskan rancangan undang-undang belanja sementara untuk memberi lebih banyak waktu guna menegosiasikan undang-undang terperinci yang mengatur pendanaan untuk program-program federal.
Tahun ini, sekelompok anggota Partai Republik telah memblokir tindakan di DPR karena mereka mendesak untuk memperketat imigrasi serta memangkas pengeluaran di bawah tingkat yang disepakati dalam batas utang pada musim semi lalu.
Pada hari Jumat, 21 anggota Partai Republik bergabung dengan Partai Demokrat untuk menolak undang-undang yang mencerminkan tuntutan tersebut. DPR seharusnya fokus pada pengesahan rancangan anggaran belanja yang terperinci untuk satu tahun fiskal penuh, bahkan jika hal tersebut menyebabkan penutupan dalam waktu dekat.
Hal ini membuat marah anggota Partai Republik lainnya, yang mengatakan mereka telah menyia-nyiakan peluang untuk memajukan kebijakan konservatif. “Ada banyak rasa frustrasi yang tumbuh di antara 21 orang yang memilih untuk memilih tidak pada rencana yang sangat bagus,” kata Perwakilan Partai Republik Nicole Malliotakis dari New York pada hari Jumat.
Ketua DPR Kevin McCarthy mengatakan DPR mungkin akan mencoba mengandalkan Partai Demokrat untuk membantu meloloskan rancangan undang-undang sementara yang akan melanjutkan pendanaan pada tingkat saat ini, meskipun hal itu dapat memicu tantangan dari kelompok garis keras. Dia tidak memberikan rincian lebih lanjut.
Senat akan mengadakan pemungutan suara prosedural pada pukul 13.00 waktu setempat (17.00 GMT) untuk memperpanjang pendanaan pemerintah hingga 17 November. Senat mendapat dukungan luas dari Partai Republik dan Demokrat, namun banyak kendala yang dihadapi dewan tersebut membuat pemungutan suara untuk pengesahan final dapat ditunda hingga Selasa.
Bahkan jika RUU tersebut disahkan, kedua partai harus menyelesaikan perbedaan mereka sebelum mengirimkan rancangan undang-undang apa pun ke meja Presiden AS Joe Biden. Hal ini dapat menimbulkan rintangan lain, karena McCarthy mengatakan dia menentang bantuan Ukraina senilai US$ 6 miliar yang dimasukkan dalam rancangan undang-undang Senat. “Kami terus berusaha mencari jalan keluarnya,” katanya, Jumat.
CNN | REUTERS
Pilihan Editor: Hamil Tanpa Suami, Wanita India Dibakar Hidup-hidup oleh Ibunya