Pemakzulan Biden: DPR AS Bakal Adakan Sidang Penyelidikan Pertama

Reporter

Nabiila Azzahra

Editor

Ida Rosdalina

Kamis, 28 September 2023 19:47 WIB

Presiden AS Joe Biden menyampaikan sambutan kepada anggota militer, petugas pertolongan pertama, dan keluarga mereka pada hari peringatan 22 tahun serangan 11 September 2001 terhadap World Trade Center, di Pangkalan Gabungan Elmendorf-Richardson di Anchorage, Alaska, 11 September. 2023. REUTERS/Evelyn Hockstein

TEMPO.CO, Jakarta - Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Amerika Serikat yang dipimpin Partai Republik akan mengadakan sidang pertama penyelidikan pemakzulan terhadap Presiden Partai Demokrat, Joe Biden, pada Kamis, 28 September 2023. Sidang ini diadakan dua hari sebelum batas waktu Kongres AS mencegah shutdown atau penutupan pemerintah.

Sidang yang dilakukan oleh Komite Pengawas DPR kemungkinan besar tidak akan mengungkapkan bukti baru tentang hubungan keuangan Biden dengan putranya, Hunter Biden, yang menjalankan berbagai usaha bisnis internasional sambil berjuang melawan kecanduan narkoba dan alkohol.

Hingga saat ini, Partai Republik belum menemukan bukti yang menunjukkan Biden menerima uang dari usaha bisnis putranya. Mereka berpendapat bahwa penyelidikan pemakzulan ini dapat membantu mendapatkan dokumen yang mereka cari.

Partai Demokrat mengatakan Partai Republik sejauh ini belum menemukan bukti yang dicari karena memang bukti tersebut tidak ada. Mereka menuduh bahwa upaya pemakzulan ini hanyalah untuk mengalihkan dari mantan Presiden Republik Donald Trump dan empat dakwaan yang sedang ia hadapi.

Saksi yang akan dihadirkan Partai Republik dalam sidang ini bukan merupakan fact witness atau saksi yang memiliki pengetahuan langsung tentang kasus. Artinya, mereka tidak tahu apa pun mengenai kesepakatan luar negeri Hunter Biden atau potensi keterlibatan ayahnya. Ketiga saksi tersebut adalah seorang akuntan forensik, mantan pejabat Departemen Kehakiman AS, dan seorang profesor hukum.

Partai Republik menuduh Biden dan keluarganya telah secara pribadi mengambil keuntungan dari kebijakan yang ia ambil sebagai wakil presiden selama pemerintahan mantan Presiden Barack Obama antara tahun 2009 dan 2017. Secara terpisah, mereka juga menuduh Departemen Kehakiman ikut campur dalam penyelidikan pajak terhadap Hunter Biden.

Mereka belum memberikan bukti apa pun atas tuduhan terhadap sang presiden. Gedung Putih mengatakan penyelidikan tersebut tidak berdasar dan didorong oleh politik menjelang pemilihan presiden 2024, ketika Biden kemungkinan akan menghadapi pertandingan ulang dengan Donald Trump.

Tidak jelas apakah anggota DPR dari Partai Republik akan memenangkan suara di akhir penyelidikan untuk mendukung pemakzulan. Namun, bahkan jika pemungutan suara tersebut berhasil, kecil kemungkinannya Senat yang dikuasai Partai Demokrat akan memilih untuk mencopot Biden dari jabatannya.

<!--more-->

Duduk Perkara

Inti dari penyelidikan ini adalah tuduhan bahwa Biden, sebagai wakil presiden saat itu, menekan Ukraina untuk memecat seorang jaksa penuntut utama karena jaksa tersebut sedang menyelidiki Burisma, sebuah perusahaan di mana Hunter Biden menjadi anggota dewan direksinya.

Namun, presiden Ukraina saat itu, Petro Poroshenko, mengatakan kepada Fox News Channel pada Sabtu bahwa hal tersebut tidak benar adanya. Pantang menyerah, anggota DPR dari Partai Republik mengatakan mereka berencana mencari catatan bank pribadi dan bisnis Hunter Biden dan James Biden, adik sang presiden.

Pada Selasa, Komite Pengawas DPR mengatakan mereka telah menerima transfer bank dari warga negara Cina yang dikirim ke Hunter, dan mencantumkan alamat rumah Joe Biden di Delaware sebagai tujuannya, sebelum dia menjadi presiden. Tidak jelas apakah Biden benar menerima uang tersebut.

Menjelang Shutdown Pemerintahan

Sidang penyelidikan ini diselenggarakan ketika anggota DPR dari Partai Republik sedang berselisih dengan Biden dan rekan-rekannya dari Partai Demokrat mengenai pendanaan pemerintah untuk tahun fiskal yang dimulai 1 Oktober. Sebagian besar pemerintahan akan ditutup jika mereka tidak mencapai kesepakatan soal ini.

Penutupan pemerintahan yang berkepanjangan berpotensi memperlambat penyelidikan pemakzulan Biden, karena lebih sedikit pejabat pemerintah akan bekerja untuk menanggapi permintaan informasi.

Juru bicara Gedung Putih, Ian Sams. mengatakan anggota DPR dari Partai Republik lebih memprioritaskan “teori konspirasi” dibandingkan menjaga pemerintahan tetap terbuka.

Mantan Presiden Trump menyambut baik penyelidikan terhadap Biden. Trump dimakzulkan dua kali selama empat tahun masa kepresidenannya dan menghadapi empat dakwaan pidana – pertama kalinya karena diduga menekan Ukraina untuk menyelidiki Biden menjelang pemilu 2020. Trump dibebaskan oleh Senat dua kali.

REUTERS

Advertising
Advertising

Pilihan Editor: Taiwan Sebut Cina Tahu Ancaman Bersenjata akan Gagal Pengaruh Pemilu

Berita terkait

Joe Biden: RUU Penerbangan hingga Tarif Impor dari Cina

17 jam lalu

Joe Biden: RUU Penerbangan hingga Tarif Impor dari Cina

Joe Biden menandatangani rancangan undang-undang penerbangan yang bisa meningkatkan (kualitas) staf pengawas lalu-lintas udara

Baca Selengkapnya

DPR Amerika Serikat Minta Joe Biden Kirim Senjata ke Israel

1 hari lalu

DPR Amerika Serikat Minta Joe Biden Kirim Senjata ke Israel

DPR AS meloloskan RUU yang akan mendesak Joe Biden untuk memulai lagi pengiriman senjata ke Isreal.

Baca Selengkapnya

DPR AS Loloskan RUU yang Mendorong Biden Kirim Senjata ke Israel

1 hari lalu

DPR AS Loloskan RUU yang Mendorong Biden Kirim Senjata ke Israel

RUU tersebut diperkirakan tidak akan menjadi undang-undang, tetapi lolosnya beleid itu di DPR AS menunjukkan kesenjangan pada tahun pemilu soal Israel

Baca Selengkapnya

Posisi Joe Biden Melemah dalam Jajak Pendapat, Apa Sebabnya?

2 hari lalu

Posisi Joe Biden Melemah dalam Jajak Pendapat, Apa Sebabnya?

Cara Biden menangani isu Gaza menjadi penentu penting untuk suara pemilu nanti.

Baca Selengkapnya

Biden dan Trump Sepakati Dua Sesi Debat Calon Presiden AS

2 hari lalu

Biden dan Trump Sepakati Dua Sesi Debat Calon Presiden AS

Biden dan mantan presiden Donald Trump sepakat untuk menggelar dua debat kampanye pada Juni dan September dalam pemilihan presiden AS tahun ini

Baca Selengkapnya

Pertama Kali, Staf Yahudi Biden Mundur Memprotes Dukungan AS terhadap Israel di Gaza

2 hari lalu

Pertama Kali, Staf Yahudi Biden Mundur Memprotes Dukungan AS terhadap Israel di Gaza

Lily Greenberg Call, seorang staf Yahudi di Departemen Dalam Negeri AS, menuduh Biden memberikan dukungan bagi "bencana" serangan Israel di Gaza

Baca Selengkapnya

Putin Tiba di Cina atas Undangan Xi Jinping, Pertama Sejak Terpilih Kembali

2 hari lalu

Putin Tiba di Cina atas Undangan Xi Jinping, Pertama Sejak Terpilih Kembali

Presiden Rusia Vladimir Putin tiba di ibu kota Cina, Beijing, untuk memulai kunjungan resmi selama dua hari atas undangan Xi Jinping

Baca Selengkapnya

Anak Buah Biden Ragu Israel Bisa Menang Lawan Hamas di Gaza

2 hari lalu

Anak Buah Biden Ragu Israel Bisa Menang Lawan Hamas di Gaza

Pejabat AS mengatakan Israel tak bisa menang melawan Hamas karena strateginya meragukan.

Baca Selengkapnya

Biden Siapkan Bantuan Militer Baru buat Israel

3 hari lalu

Biden Siapkan Bantuan Militer Baru buat Israel

AS akan mengirim amunisi tank dan kendaraan taktis untuk Israel meskipun Biden sebelumnya menghentikan penggunaan bom atas serangan Rafah.

Baca Selengkapnya

Kalah dari Cina, Biden Naikkan Tarif Impor Termasuk Mobil Listrik

3 hari lalu

Kalah dari Cina, Biden Naikkan Tarif Impor Termasuk Mobil Listrik

Biden memutuskan menaikkan tarif impor produk Cina termasuk mobil listrik dan baterainya.

Baca Selengkapnya