Dua Bom Molotov Dilempar ke Kedutaan Besar Kuba di Amerika Serikat

Reporter

Tempo.co

Selasa, 26 September 2023 13:15 WIB

Pesan "Cuba Libre" atau 'bebaskan Kuba', terlihat dilukis dengan huruf balok raksasa di jalan tepat di depan kedutaan Kuba dalam bingkai yang diambil dari video yang diambil di Washington, AS, 16 Juli 2021. REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Seorang penyerang menyerang kedutaan besar Kuba di Washington, Amerika Serikat dengan dua bom molotov pada Minggu malam. Hal ini diungkapkan Menteri Luar Negeri Kuba Bruno Rodriguez Parrilla melalui platform pesan X, dan menambahkan bahwa tidak ada yang terluka.

Serangan itu terjadi hanya beberapa jam setelah pemimpin Kuba Miguel Díaz-Canel kembali ke pulau itu, setelah menghadiri Sidang Umum PBB di New York pekan lalu.

Kedutaan dibuka kembali pada 2015 ketika kedua negara memulihkan hubungan diplomatik yang terputus sejak 1961. Rodriguez mengatakan bahwa tembakan juga telah dilepaskan ke gedung tersebut dari senapan dalam serangan sebelumnya pada 2020.

“Kelompok anti-Kuba beralih ke terorisme ketika mereka merasa impunitas, sesuatu yang telah berulang kali diperingatkan oleh Kuba kepada pihak berwenang AS,” kata Rodriguez di akunnya di X, yang sebelumnya dikenal sebagai Twitter.

Penasihat keamanan nasional Gedung Putih Jake Sullivan mengatakan pada Senin bahwa Amerika Serikat mengutuk keras laporan serangan tersebut.

Advertising
Advertising

“Kami berhubungan dengan pejabat kedutaan Kuba dan otoritas penegak hukum untuk memastikan penyelidikan yang tepat dan tepat waktu, serta menawarkan dukungan kami untuk upaya perlindungan di masa depan,” katanya dalam sebuah pernyataan.

Tidak ada kebakaran atau kerusakan signifikan yang terjadi pada gedung tersebut dan tidak ada seorang pun yang ditahan saat penyelidikan berlanjut, kata Dinas Rahasia AS dalam sebuah pernyataan.

Awal bulan ini, para pejabat AS dan Kuba mencapai kemajuan dalam berbagai isu selama pembicaraan tingkat tinggi di Washington.

Kekhawatiran utama Kuba adalah tetap berada dalam daftar negara sponsor terorisme AS dan kelanjutan embargo ekonomi Washington pada era Perang Dingin yang dilakukan pemerintahan Joe Biden.

Pilihan Editor: Banyak Warganya Jadi Tentara Bayaran Rusia, Kuba: Itu Perdagangan Manusia

REUTERS

Berita terkait

Bantuan Kemanusiaan Mulai Masuk ke Gaza Lewat Dermaga Buatan Amerika Serikat

20 jam lalu

Bantuan Kemanusiaan Mulai Masuk ke Gaza Lewat Dermaga Buatan Amerika Serikat

Amerika Serikat mulai mengirimkan bantuan kemanusiaan melalui dermaga terapung buatannya di lepas pantai Jalur Gaza.

Baca Selengkapnya

Joe Biden Tanda Tangani Rancangan Undang-undang Penerbangan

1 hari lalu

Joe Biden Tanda Tangani Rancangan Undang-undang Penerbangan

Rancangan undang-undang penerbangan yang ditanda-tangani Joe Biden diharapkan bisa meningkatkan kualitas di sejumlah sektor.

Baca Selengkapnya

26 Perusahaan Kapas dari Cina Masuk Daftar Hitam Amerika Serikat

1 hari lalu

26 Perusahaan Kapas dari Cina Masuk Daftar Hitam Amerika Serikat

26 perusahaan kapas asal Cina tak bisa melakukam impor ke Amerika Serikat karena diduga melakukan kerja paksa ke minoritas warga Uighur.

Baca Selengkapnya

PBB: Dermaga Bantuan Terapung Buatan AS di Gaza Kurang Layak

1 hari lalu

PBB: Dermaga Bantuan Terapung Buatan AS di Gaza Kurang Layak

PBB menyebut dermaga terapung yang baru saja selesai dibangun di Gaza untuk pengiriman bantuan dinilai kurang layak dibandingkan jalur darat

Baca Selengkapnya

DPR AS Loloskan RUU yang Mendorong Biden Kirim Senjata ke Israel

1 hari lalu

DPR AS Loloskan RUU yang Mendorong Biden Kirim Senjata ke Israel

RUU tersebut diperkirakan tidak akan menjadi undang-undang, tetapi lolosnya beleid itu di DPR AS menunjukkan kesenjangan pada tahun pemilu soal Israel

Baca Selengkapnya

Jokowi dan Gubernur Jenderal Australia Bertemu, Bahas Penguatan Hubungan antar Masyarakat

1 hari lalu

Jokowi dan Gubernur Jenderal Australia Bertemu, Bahas Penguatan Hubungan antar Masyarakat

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, dalam keterangan pers usai pertemuan, menjelaskan, Jokowi dan Hurley misalnya mebahas upaya menggiatkan pengajaran bahasa di masing-masing negara.

Baca Selengkapnya

Ini Poin-poin Penting dari 'Era Baru' Kemitraan Strategis Putin dan Xi

2 hari lalu

Ini Poin-poin Penting dari 'Era Baru' Kemitraan Strategis Putin dan Xi

Putin dan Xi Jinping sepakat memperdalam kemitraan strategis mereka sekaligus mengecam Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Anggota Kongres AS Keturunan Palestina Ingin Hari Nakba Diakui

2 hari lalu

Anggota Kongres AS Keturunan Palestina Ingin Hari Nakba Diakui

Seorang anggota Kongres AS mendorong resolusi yang mengakui peristiwa Nakba dan hak pengungsi Palestina.

Baca Selengkapnya

20 Dokter AS Terjebak di Gaza, Gedung Putih Klaim Upayakan Evakuasi

2 hari lalu

20 Dokter AS Terjebak di Gaza, Gedung Putih Klaim Upayakan Evakuasi

Gedung putih mengatakan pemerintah AS berupaya mengevakuasi sekelompok dokter AS yang terjebak di Gaza setelah Israel menutup perbatasan Rafah

Baca Selengkapnya

All 4 One Gelar Konser di Jakarta 23 Juni, Ini Profil Grup Vokal yang Populerkan Lagu I Swear

3 hari lalu

All 4 One Gelar Konser di Jakarta 23 Juni, Ini Profil Grup Vokal yang Populerkan Lagu I Swear

Grup vokal legendaris dari Amerika Serikat, All 4 One menggelar konser bertajuk All 4 One 30 Years Anniversary Tour di Jakarta pada 23 Juni 2024.

Baca Selengkapnya