Emmanuel Macron Umumkan Menarik Militer dan Diplomat Prancis di Niger

Reporter

Senin, 25 September 2023 10:30 WIB

Presiden Prancis Emmanuel Macron mengadakan konferensi pers di akhir KTT para pemimpin Uni Eropa, di Brussel, Belgia, 11 Desember 2020. [Olivier Hoslet / Pool via REUTERS]

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Prancis Emmanuel Macron pada Minggu, 24 September 2023, mengumumkan pihaknya akan menarik militer dan diplomat Prancis yang ada di Niger. Langkah itu diambil setelah ada gerakan penolakan atau anti-militer Prancis di Niger

Lewat keputusan itu, maka 1.500 tentara Prancis akan meninggalkan Niger per akhir 2023. Presiden Niger yang pro-Prancis Mohamed Bazoum, sudah dikudeta militer pada Juli 2023.

“Prancis telah memutuskan untuk menarik duta besarnya. Dalam beberapa jam, duta besar kami dan sejumlah diplomat akan pulang ke Prancis. Kerja sama militer kami pun dengan otoritas Niger akan berakhir pada akhir tahun ini atau beberapa bulan ke depan,” kata Macron yang disiarkan stasiun televisi France 2, Minggu 24 September 2023.

Advertising
Advertising

Niger adalah negara bekas jajahan Prancis. Selama satu dekade, rasa ketidak puasan dan kritik terhadap operasi militer Prancis di Niger, meluas. Dengan kudeta militer yang terjadi, sejumlah pemimpin yang berkuasa saat ini segera menghentikan sementara kesepakatan kerja sama dengan Pemerintah Prancis dan menuntut agar Prancis angkat kaki dari Niger.

Pada Agustus 2023 lalu, sejumlah pemimpin militer di Niger sudah meminta agar Duta Besar Prancis untuk Niger Sylvain Itte meninggalkan negara itu dan mencabut kekebalan diplomatiknya, namun permintaan tersebut ditolak Prancis. Pada akhir pekan lalu, Macron mengklaim kalau militer Niger menyandera Itte dengan menghalangi makanan-makanan yang dikirimkan ke kantor Kedutaan Besar Prancis.

Saat ini ada sekitar 1.500 tentara Prancis yang ditempatkan di Niger setelah Prancis menghentikan sementara operasi militernya di Mali dan Burkina Faso yang juga sama-sama mengalami kudeta militer. Salah satu pangkalan militer Prancis di Niger yang terbesar berada di kawasan Sahel dan saat dilakukan penarikan pasukan, maka wilayah itu hanya menyisakan beberapa puluh tantara Prancis saja yang akan bertugas di Chad.

Dengan berkurangnya pengaruh Prancis, pada akhir pekan lalu Niger, Mali dan Burkina Faso mengumumkan membentuk sebuah aliansi militer. Mali dan Burkina Faso secara tak resmi sama-sama berkomitmen akan mendukung Niger jika ada invasi dari ECOWAS.

Sumber: RT.com

Pilihan Editor: Kena Sanksi ECOWAS, Niger Krisis Obat-obatan

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.

Berita terkait

Ungkap Kejahatan Perang Australia di Afghanistan, Tentara Divonis Hampir Enam Tahun Penjara

7 jam lalu

Ungkap Kejahatan Perang Australia di Afghanistan, Tentara Divonis Hampir Enam Tahun Penjara

Pengadilan Australia menjatuhkan hukuman hampir enam tahun penjara kepada eks pengacara militer yang ungkap tuduhan kejahatan perang di Afghanistan

Baca Selengkapnya

Perwira Angkatan Darat AS Mundur, Protes Dukungan terhadap Israel untuk Serang Gaza

22 jam lalu

Perwira Angkatan Darat AS Mundur, Protes Dukungan terhadap Israel untuk Serang Gaza

Harrison Mann, perwira Angkatan Darat Amerika Serikat mengumumkan mundur sebagai protes atas dukungan Washington terhadap perang Israel di Gaza.

Baca Selengkapnya

8 Hal Menarik di Cannes Prancis selain Festival Film

1 hari lalu

8 Hal Menarik di Cannes Prancis selain Festival Film

Dari pantai, tempat belanja, hingga kuliner, ketahui hal lain yang menarik di Cannes selain festival film tahunan.

Baca Selengkapnya

Dugaan Pelecehan Seksual, Perempuan Jepang Kurang Berminat Daftar Tentara

2 hari lalu

Dugaan Pelecehan Seksual, Perempuan Jepang Kurang Berminat Daftar Tentara

Jumlah tentara Jepang hanya 9 persen. Beberapa korban mengatakan budaya pelecehan yang mengakar telah membuat perempuan enggan mendaftar ke militer.

Baca Selengkapnya

Korps Marinir Indonesia dan Amerika Serikat Latihan Pengintaian

4 hari lalu

Korps Marinir Indonesia dan Amerika Serikat Latihan Pengintaian

RECONEX adalah latihan bilateral yang dipimpin oleh KORMAR dan USMC bertujuan untuk mempromosikan interoperabilitas anggota marinir

Baca Selengkapnya

Gedung Putih Yakin Menyerang Rafah Tak Akan Membuat Kemajuan Apapun

4 hari lalu

Gedung Putih Yakin Menyerang Rafah Tak Akan Membuat Kemajuan Apapun

Joe Biden sangat yakin operasi militer di Rafah oleh tentara Israel tidak akan membuat kemajuan apapun dalam memerangi kelompok Hamas

Baca Selengkapnya

Bisa Produksi Dalam Negeri, Militer India Siap Hentikan Impor Amunisi

5 hari lalu

Bisa Produksi Dalam Negeri, Militer India Siap Hentikan Impor Amunisi

Angkatan Bersenjata India berencana menghentikan impor amunisi pada tahun depan karena industri dalam negeri sudah mampu memenuhi kebutuhan domestik.

Baca Selengkapnya

Menjelang Pelantikan Presiden, Kapal Perang Amerika Serikat Berlayar Melintasi Selat Taiwan

5 hari lalu

Menjelang Pelantikan Presiden, Kapal Perang Amerika Serikat Berlayar Melintasi Selat Taiwan

Kapal perang Amerika Serikat berlayar melintasi Selat Taiwan pada Rabu, 8 Mei 2024, atau kurang dari dua pekan sebelum presiden Taiwan yang baru

Baca Selengkapnya

Rusia Ancam Prancis Akan Buru Tentaranya Jika Dikirim ke Ukraina

6 hari lalu

Rusia Ancam Prancis Akan Buru Tentaranya Jika Dikirim ke Ukraina

Rusia menemukan banyak warga negara Prancis yang tewas di Ukraina.

Baca Selengkapnya

Jika Lolos Olimpiade Paris 2024, Timnas Indonesia Satu Grup dengan Prancis, AS, dan Selandia Baru

7 hari lalu

Jika Lolos Olimpiade Paris 2024, Timnas Indonesia Satu Grup dengan Prancis, AS, dan Selandia Baru

Timnas Indonesia akan satu grup dengan tuan rumah Prancis, Amerika Serikat, dan Selandia Baru bila lolos Olimpiade Paris 2024.

Baca Selengkapnya