Konglomerat Bekas Pendukung Zelensky Ditahan, Uang Jaminannya Fantastis

Reporter

Tempo.co

Editor

Ida Rosdalina

Sabtu, 16 September 2023 12:57 WIB

Taipan bisnis Ukraina dan salah satu miliarder paling terkemuka di Ukraina Ihor Kolomoisky muncul di sidang pengadilan tentang tindakan pencegahan terhadapnya, di tengah serangan Rusia terhadap Ukraina, di Kyiv 2 September 2023. REUTERS/Vladyslav Musiienko

TEMPO.CO, Jakarta - Tokoh bisnis Ukraina Ihor Kolomoisky telah menerima pemberitahuan mengenai serangkaian tuduhan ketiga menyusul penahanannya atas dugaan penipuan dan pencucian uang, kata Dinas Keamanan Ukraina (SBU) pada Jumat, 15 September 2023.

Sidang pengadilan baru mengenai kasus ini di Kyiv pada Jumat juga secara signifikan meningkatkan jaminan yang diminta dari Kolomoisky, yang pertama kali hadir di pengadilan awal bulan ini.

Laporan berita dari pengadilan mengatakan hakim setuju untuk menaikkan uang jaminan yang akan dibayarkan sebesar US$105 juta (sekitar Rp 1,6 triliun – dibandingkan dengan jumlah awal yang setara dengan hampir US$14 juta (sekitar Rp 215 miliar).

Pengacara Kolomoisky sebelumnya mengatakan mereka akan mengajukan banding atas penahanannya dan tidak akan memberikan jaminan.

Tuduhan-tuduhan baru terhadap salah satu orang terkaya di Ukraina itu pertama kali dilaporkan, Kamis, oleh Serhiy Leshchenko, mantan jurnalis investigasi dan anggota parlemen yang sekarang bekerja sebagai penasihat di kantor Presiden Volodymyr Zelensky.

Advertising
Advertising

SBU, yang bekerja sama dengan Biro Keamanan Ekonomi Ukraina dan kantor kejaksaan agung, mengatakan Kolomoisky diduga menerima 5,8 miliar hryvnia dari dugaan skema penggelapan dana dari PrivatBank, yang ia dirikan dan menjadi pemegang sahamnya.

Jumlah tersebut, yang saat ini bernilai $157 juta, setara dengan lebih dari $700 juta pada saat itu, kata SBU.

Kolomoisky diduga membentuk kelompok terorganisir pegawai bank untuk mendapatkan dana tersebut dari 2013 hingga 2014, katanya.

Reuters tidak dapat segera menghubungi Kolomoisky atau pengacaranya untuk memberikan komentar mengenai tuduhan baru tersebut. Kolomoisky sebelumnya membantah melakukan kesalahan.

Kolomoisky adalah salah satu konglomerat yang membangun kekayaan mereka dari sisa-sisa Uni Soviet dan mengumpulkan kekuatan politik di negara demokrasi Ukraina yang rapuh. Dia berada di bawah sanksi AS dan pernah menjadi pendukung Zelensky, yang pemilihannya dia dukung pada 2019.

Kolomoisky adalah mantan pemilik PrivatBank, yang dinasionalisasi pada akhir 2016 sebagai bagian dari pembersihan sistem perbankan Ukraina.

Dia pertama kali menerima pemberitahuan dugaan penipuan dan pencucian uang bulan ini dan diperintahkan untuk ditahan hingga akhir Oktober.

Dalam beberapa hari, Kolomoisky diidentifikasi oleh Biro Anti-Korupsi Nasional Ukraina (NABU) sebagai satu dari enam orang yang dicurigai menggelapkan 9,2 miliar hryvnia ($250 juta) dari PrivatBank.

Zelensky berupaya memberantas korupsi dan membatasi pengaruh tokoh-tokoh bisnis seiring upaya Ukraina untuk menjadi anggota Uni Eropa.

REUTERS

Pilihan Editor: Tentang Taiwan, PBB: Tak Ada yang Boleh Dikecualikan dalam Pembangunan Global

Berita terkait

Polres Metro Bekasi Selidiki Kasus Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina

2 jam lalu

Polres Metro Bekasi Selidiki Kasus Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina

Polres Metro Bekasi menelusuri kasus dugaan penipuan beasiswa S3 ke Filipina yang diduga dilakukan oleh Bambang Tri Cahyono.

Baca Selengkapnya

Cerita Korban Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Lapor Polisi, Alami Kerugian Rp 30 Juta

9 jam lalu

Cerita Korban Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Lapor Polisi, Alami Kerugian Rp 30 Juta

Program pendidikan yang dia ikuti itu akan dilaksanakan di Philippine Women's University pada 2024 di Manila dengan skema beasiswa parsial doktoral.

Baca Selengkapnya

OJK Ungkap Sejumlah Modus Penipuan Baru

1 hari lalu

OJK Ungkap Sejumlah Modus Penipuan Baru

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) ungkap sejumlah modus penipuan baru.

Baca Selengkapnya

Usut Dugaan TPPU Syahrul Yasin Limpo, KPK Panggil Penyanyi Nayunda Nabila

1 hari lalu

Usut Dugaan TPPU Syahrul Yasin Limpo, KPK Panggil Penyanyi Nayunda Nabila

Nayunda Nabila dan pihak biro perjalanan swasta akan diperiksa KPK dalam kasus dugaan pencucian uang Syahrul Yasin Limpo.

Baca Selengkapnya

Rahmady Effendy Akui Dibebastugaskan dari Jabatan Kepala Bea Cukai Purwakarta, Usai Dilaporkan ke KPK

1 hari lalu

Rahmady Effendy Akui Dibebastugaskan dari Jabatan Kepala Bea Cukai Purwakarta, Usai Dilaporkan ke KPK

Kepala Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendy Hutahaean membenarkan dirinya saat ini telah dibebastugaskan dari jabatannya lantaran sedang dilaporkan ke Komisi Pemberantasan Korupsi atau KPK.

Baca Selengkapnya

Rangkaian Kasus TPPU yang Menjerat Abdul Ghani Kasuba Eks Gubernur Maluku Utara

1 hari lalu

Rangkaian Kasus TPPU yang Menjerat Abdul Ghani Kasuba Eks Gubernur Maluku Utara

KPK kembali menetapkan eks Gubernur Maluku Utara Abdul Ghani Kasuba sebagai tersangka dalam kasus dugaan TPPU dengan nilai mencapai Rp 100 miliar.

Baca Selengkapnya

Rusia Rebut 5 Desa di Kharkiv dari Ukraina Lewat Pertempuran Sengit

2 hari lalu

Rusia Rebut 5 Desa di Kharkiv dari Ukraina Lewat Pertempuran Sengit

Rusia merebut lima desa dari Ukraina di wilayah Kharkiv. Rusia melakukan serangan besar-besaran di akhir pekan lalu.

Baca Selengkapnya

Terkini: Pesangon 233 Mantan Pekerja Pabrik Sepatu Bata Dibayarkan Senin, Penipuan Oknum Pegawai Bank ke Nasabah Sering Terjadi OJK Bilang Begini

3 hari lalu

Terkini: Pesangon 233 Mantan Pekerja Pabrik Sepatu Bata Dibayarkan Senin, Penipuan Oknum Pegawai Bank ke Nasabah Sering Terjadi OJK Bilang Begini

Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia Cabang Purwakarta memastikan 233 pekerja pabrik Sepatu Bata yang di PHK akan menerima pesangon pada Senin.

Baca Selengkapnya

Kepala Bea Cukai Purwakarta Sebut Ada Pemutarbalikan Fakta di Balik Pelaporan Dirinya ke KPK

3 hari lalu

Kepala Bea Cukai Purwakarta Sebut Ada Pemutarbalikan Fakta di Balik Pelaporan Dirinya ke KPK

Kepala Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendy menyatakan istrinya telah melaporkan Wijanto ke Polda Metro Jaya atas dugaan TPPU.

Baca Selengkapnya

Dilaporkan ke KPK Atas Dugaan Aset Rp 60 Miliar, Kepala Bea Cukai Purwakarta: Saya Sudah Pensiun kalau Punya Harta Segitu

4 hari lalu

Dilaporkan ke KPK Atas Dugaan Aset Rp 60 Miliar, Kepala Bea Cukai Purwakarta: Saya Sudah Pensiun kalau Punya Harta Segitu

Kepala Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendy Hutahaean dilaporkan ke KPK oleh seorang pengacara atas dugaan tidak lapor LHKPN dengan benar.

Baca Selengkapnya