Nancy Pelosi Akui Tugas Wakil Presiden Amerika Serikat Tak Banyak

Reporter

Tempo.co

Jumat, 15 September 2023 11:00 WIB

Ketua DPR AS Nancy Pelosi memegang palu saat memimpin Dewan Perwakilan Rakyat menyetujui dua pasal pemakzulan terhadap Presiden AS Donald Trump di Capitol Hill di Washington, 19 Desember 2019. DPR AS mengesahkan dua pasal pemakzulan Trump untuk menetapkan persidangan bulan depan di Senat yang dikontrol Republik, kamar legislatif yang ramah untuk Trump. REUTERS/Jonathan Ernst

TEMPO.CO, Jakarta - Mantan Ketua DPR Amerika Serikat Nancy Pelosi menyatakan orang yang menduduki jabatan sebagai Wakil Presiden Amerika Serikat tidak banyak melakukan pekerjaan. Ucapan ini disampaikan Pelosi untuk merespon sebuah pertanyaan CNN pada Rabu, 13 September 2023, apakah Wakil Presiden Amerika Serikat saat ini Kamala Harris cocok untuk mendampingi Biden dalam pemilu presiden 2024.

Pelosi dalam kesempatan wawancara tersebut, Pelosi memuji Harris yang punya kecerdasan politik dan kemampuan persuasif. Namun Pelosi juga waswas kalau tugas-tugas Harris terbatas padahal dia mewakili Amerika Serikat dipanggung dunia dan sumber kekuatan dalam pemerintahan.

“Satu-satunya hal yang penting bagi Joe Biden adalah mempercayainya (Kamala Harris). Harris sangat cerdik secara politik dan konsisten dengan nilai-nilai presiden. Dia adalah Wakil Presiden Amerika Serikat dan banyak orang bertanya pada saya, mengapa bukan dia (Harris) yang melakukan ini-itu ? Ya, karena dia hanya wakil presiden dan itu sudah tertuang di job description. Wakil presiden itu tidak banyak melakukan tugas-tugas,” kata Pelosi.

Advertising
Advertising

Pernyataan Pelosi itu hadir di tengah spekulasi soal kinerja Wakil presiden Harris dan kemungkinan untuk menggantikan posisinya. Hasil jajak pendapat memperlihatkan persetujuan untuk mendongkel Harris dari jabatannya sekitar 40 persen dan hal ini terjadi sejak Oktober 2021. Sedangkan rasa ketidak-puasan pada Harris merangkak naik, di mana survei YouGov yang dipublikasi pada awal bulan ini memperlihatkan ketidak-puasan itu sekitar 59 persen.

Laporan Reuters pada Maret 2023 memperlihatkan kalau Biden frustrasi dengan Harris, meski di depan umum dia memuji Harris. Menurut sumber yang mantan pegawai Gedung Putih, Harris sering kali tidak mau melakukan tugas-tugas tertentu karena takut membuat kesalahan dan Biden tidak melihat dia sebagai seseorang yang membantu tugas-tugas presiden. Sementara itu, sejumlah aktor Hollywood dan politikus dilaporkan mendesak Biden agar mencopot Harris dari jabatan wakil presiden dan memilih sosok yang baru untuk menjadi wakil presiden dalam pemilu presiden 2024.

Sumber: RT.com

Pilihan Editor: Dapat Sanksi Bertubi-tubi dari China, Perwakilan Taiwan di AS: Wow

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.

Berita terkait

Presiden Iran Ebrahim Raisi Mangkat, Pemimpin Tertinggi Iran Umumkan Lima Hari Berkabung Nasional

8 jam lalu

Presiden Iran Ebrahim Raisi Mangkat, Pemimpin Tertinggi Iran Umumkan Lima Hari Berkabung Nasional

Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei mengumumkan lima hari berkabung nasional untuk Presiden Ebrahim Raisi setelah kematiannya dalam kecelak

Baca Selengkapnya

Reaksi Dunia terhadap Kabar Jatuhnya Helikopter Presiden Iran

17 jam lalu

Reaksi Dunia terhadap Kabar Jatuhnya Helikopter Presiden Iran

Helikopter Presiden Iran Ebrahim Raisi jatuh di sebuah pegunungan di tengah kabut, nasibnya hingga berita ini diturunkan belum diketahui.

Baca Selengkapnya

Joe Biden: RUU Penerbangan hingga Tarif Impor dari Cina

2 hari lalu

Joe Biden: RUU Penerbangan hingga Tarif Impor dari Cina

Joe Biden menandatangani rancangan undang-undang penerbangan yang bisa meningkatkan (kualitas) staf pengawas lalu-lintas udara

Baca Selengkapnya

DPR AS Loloskan RUU yang Mendorong Biden Kirim Senjata ke Israel

3 hari lalu

DPR AS Loloskan RUU yang Mendorong Biden Kirim Senjata ke Israel

RUU tersebut diperkirakan tidak akan menjadi undang-undang, tetapi lolosnya beleid itu di DPR AS menunjukkan kesenjangan pada tahun pemilu soal Israel

Baca Selengkapnya

Posisi Joe Biden Melemah dalam Jajak Pendapat, Apa Sebabnya?

4 hari lalu

Posisi Joe Biden Melemah dalam Jajak Pendapat, Apa Sebabnya?

Cara Biden menangani isu Gaza menjadi penentu penting untuk suara pemilu nanti.

Baca Selengkapnya

Biden dan Trump Sepakati Dua Sesi Debat Calon Presiden AS

4 hari lalu

Biden dan Trump Sepakati Dua Sesi Debat Calon Presiden AS

Biden dan mantan presiden Donald Trump sepakat untuk menggelar dua debat kampanye pada Juni dan September dalam pemilihan presiden AS tahun ini

Baca Selengkapnya

Pertama Kali, Staf Yahudi Biden Mundur Memprotes Dukungan AS terhadap Israel di Gaza

4 hari lalu

Pertama Kali, Staf Yahudi Biden Mundur Memprotes Dukungan AS terhadap Israel di Gaza

Lily Greenberg Call, seorang staf Yahudi di Departemen Dalam Negeri AS, menuduh Biden memberikan dukungan bagi "bencana" serangan Israel di Gaza

Baca Selengkapnya

Putin Tiba di Cina atas Undangan Xi Jinping, Pertama Sejak Terpilih Kembali

4 hari lalu

Putin Tiba di Cina atas Undangan Xi Jinping, Pertama Sejak Terpilih Kembali

Presiden Rusia Vladimir Putin tiba di ibu kota Cina, Beijing, untuk memulai kunjungan resmi selama dua hari atas undangan Xi Jinping

Baca Selengkapnya

82 Tahun Jusuf Kalla, Salah Satu Ikon Pengusaha Menjadi Politisi

4 hari lalu

82 Tahun Jusuf Kalla, Salah Satu Ikon Pengusaha Menjadi Politisi

Jusuf Kalla dikenal sebagai pengusaha keturunan Bugis yang memiliki bendera usaha Kalla Group, sebelum menjadi politisi, dua kali sebagai wapres.

Baca Selengkapnya

Anak Buah Biden Ragu Israel Bisa Menang Lawan Hamas di Gaza

4 hari lalu

Anak Buah Biden Ragu Israel Bisa Menang Lawan Hamas di Gaza

Pejabat AS mengatakan Israel tak bisa menang melawan Hamas karena strateginya meragukan.

Baca Selengkapnya