Pasien Kanker di Belgia Tewas Dicekik Dokter setelah Suntik Euthanasia Tak Mempan

Reporter

Tempo.co

Jumat, 8 September 2023 13:00 WIB

Ilustrasi pasien koma. shutterstock.com

TEMPO.CO, Jakarta - Seorang perempuan warga negara Belgia, 36 tahun, meninggal dengan cara dicekik dengan bantal oleh seorang dokter setelah obat mematikan yang dimintanya tidak mempan untuk mengakhiri hidupnya secara sukarela. Media di Belgia Sud Info dan RTL pada Rabu, 6 September 2023, mewartakan perempuan yang tidak dipublikasi identitasnya itu berasal dari Kota Oupeye, Liege, belgia dan mengajukan permohonan euthanasia pada Maret 2022 atau persisnya beberapa bulan usai divonis sakit kanker stadium akhir dan kondisinya terus memburuk.

Di Belgia, euthanasia adalah hal yang legal. Saat proses euthanasia hendak dilakukan, seorang dokter dan dua perawat mendatangi rumah pasien tersebut. Ketika itu, ada suami pasien dan dua anak perempuannya yang ikut menyaksikan prosedur tersebut. Sedangkan anggota keluarga yang lain tidak tega dan memilih keluar rumah pasien tersebut.

Akan tetapi, proses euthanasia tersebut tidak berjalan mulus seperti yang direncanakan. Sebab obat-obatan yang berikan, gagal memberikan efek yang seharusnya (meninggal). Dokter tersebut kemudian secara ilegal menggunakan sebuah bantal untuk mencekik pasien perempuan tersebut hingga dia meninggal. Hasil post mortem memperlihatkan kalau pasien itu mati lemas.

Advertising
Advertising

“Apa yang terjadi bukan euthanasia. Definisi dari situasi itu merendahkan nilai-nilai euthanasia, yang ingin ‘mendampingi’ seseorang menuju akhir hidupnya tanpa rasa sakit,” kata Jacques Brotchi, dokter yang juga politikus di Belgia.

Suami pasien dan anak mereka, telah mengajukan gugatan hukum melawan tim medis profesional yang terlibat dalam kejadian ini. Renaud Molders-Pierre, pengacara keluarga korban mengatakan kelugara tidak menuntut dijatuhkannya sanksi kepada para tergugat, namun hanya meminta jika ada aturan yang berlaku agar tindakan euthanasia tidak berubah menjadi adegan pembunuhan, di mana cara apa pun dilakukan.

“Para perawat yang menangani pasien mulai putus asa sehingga mereka memanggil dokter. Dokter hanya menyuntikkan produk-produk yang bisa mengurangi penderitaan pasien,” kata Serge Douin, atas nama dokter yang digugat tersebut. Kasus ini hingga berita diturunkan, masih dalam investigasi

Sampai 2023, suntik mati atau euthanasia sudah sah dilakukan di sejumlah negara anggota Uni Eropa seperti Belgia, Luxembourg, Belanda dan Spanyol. Sedangkan Portugal, masih proses pengesahan.

Sumber: RT.com

Pilihan Editor:Kementerian Ekonomi Ukraina Ingin Naikkan Harga Minuman Beralkohol

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.

Berita terkait

Jokowi Hapus Pembagian Kelas BPJS Kesehatan, YLKI: Menguntungkan Asuransi Swasta

1 hari lalu

Jokowi Hapus Pembagian Kelas BPJS Kesehatan, YLKI: Menguntungkan Asuransi Swasta

YLKI menilai langkah Presiden Jokowi menghapus pembagian kelas BPJS Kesehatan hanya akan menguntungkan perusahaan asuransi swasta.

Baca Selengkapnya

20 Dokter AS Terjebak di Gaza, Gedung Putih Klaim Upayakan Evakuasi

1 hari lalu

20 Dokter AS Terjebak di Gaza, Gedung Putih Klaim Upayakan Evakuasi

Gedung putih mengatakan pemerintah AS berupaya mengevakuasi sekelompok dokter AS yang terjebak di Gaza setelah Israel menutup perbatasan Rafah

Baca Selengkapnya

Perkosa Bayi Berusia 5 Hari, Pria Brasil Dibekuk Polisi

1 hari lalu

Perkosa Bayi Berusia 5 Hari, Pria Brasil Dibekuk Polisi

Selain kasus bayi diperkosa, pria Brasil ini juga sedang menghadapi penyelidikan atas percobaan pemerkosaan terhadap seorang remaja

Baca Selengkapnya

Pengobatan Kanker Dikabarkan Bikin Raja Charles III Kehilangan Indera Perasa

1 hari lalu

Pengobatan Kanker Dikabarkan Bikin Raja Charles III Kehilangan Indera Perasa

Raja Charles III dikabarkan mengalami kehilangan indera perasa sebagai efek samping dari pengobatan kanker.

Baca Selengkapnya

Jokowi Hapus Kelas BPJS Kesehatan, Nilai Iuran belum Ditentukan

2 hari lalu

Jokowi Hapus Kelas BPJS Kesehatan, Nilai Iuran belum Ditentukan

Presiden Joko Widodo atau Jokowi menghapus pembagian kelas rawat inap BPJS Kesehatan. Nilai iuran yang baru belum ditentukan.

Baca Selengkapnya

Raja Charles III Ungkap Efek Samping Setelah Pengobatan Kanker

3 hari lalu

Raja Charles III Ungkap Efek Samping Setelah Pengobatan Kanker

Raja Charles III sempat berbagi pengalaman dengan veteran Angkatan Darat yang menderita kanker

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia; Pasien Penerima Transplantasi Ginjal Babi Hasil Rekayasa Meninggal

3 hari lalu

Top 3 Dunia; Pasien Penerima Transplantasi Ginjal Babi Hasil Rekayasa Meninggal

Top 3 dunia pada 13 Mei 2024, di antaranya berita pasien penerima transplantasi ginjal babi hasil rekayasa genetika pertama meninggal

Baca Selengkapnya

6 Dampak Fatal yang Berpotensi Terjadi saat Cabut Gigi

3 hari lalu

6 Dampak Fatal yang Berpotensi Terjadi saat Cabut Gigi

Cabut gigi memang direkomendasikan untuk membasmi gigi rudak yang sudah tidak dapat diselamatkan lagi, namun, untuk melakukannya perlu berkonsultasi dengan dokter gigi agar risiko fatal tidak terjadi

Baca Selengkapnya

Pengukuhan Edi Suharyadi sebagai Guru Besar FMIPA UGM, Paparkan Hipertermia Magnetik untuk Penyakit Kanker

5 hari lalu

Pengukuhan Edi Suharyadi sebagai Guru Besar FMIPA UGM, Paparkan Hipertermia Magnetik untuk Penyakit Kanker

UGM mengukuhkan Edi Suharyadi sebagai guru besar aktif FMIPA UGM ke-42.Ini profil dan pidato pengukuhannya soal perkembangan riset bidang nanomaterial

Baca Selengkapnya

Mengenal Melanoma, Penyakit yang Sebabkan Bob Marley Meninggal 43 Tahun Lalu

5 hari lalu

Mengenal Melanoma, Penyakit yang Sebabkan Bob Marley Meninggal 43 Tahun Lalu

Musisi Bob Marley meninggal dunia karena penyakit melanoma. Apa itu? Bagaimana cara mencegahnya?

Baca Selengkapnya