AS Kirim Amunisi Uranium ke Ukraina, Bisa Hancurkan Tank Baja Rusia

Reporter

Tempo.co

Rabu, 6 September 2023 09:40 WIB

Palet amunisi, senjata, dan peralatan lain yang menuju Ukraina diproses melalui Skuadron Pelabuhan Udara ke-436 selama misi penjualan militer asing di Pangkalan Angkatan Udara Dover, di Delaware, AS, 21 Januari 2022. FGM-148 Javelin adalah sebuah peluru kendali / rudal anti-tank portable fire-and-forget buatan Amerika Serikat. Angkatan Udara AS /Mauricio Campino/Handout via REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Amerika Serikat untuk pertama kalinya akan mengirimkan amunisi penusuk lapis baja kontroversial yang mengandung uranium ke Ukraina. Peluru tersebut dapat membantu menghancurkan tank-tank Rusia.

Amunisi berlapis uranium itu merupakan bagian dari paket bantuan militer baru untuk Ukraina yang akan diumumkan pada minggu depan. Amunisi tersebut dapat ditembakkan dari tank Abrams AS dan diperkirakan akan dikirim ke Ukraina dalam beberapa minggu mendatang.

Salah satu pejabat mengatakan bahwa paket bantuan yang akan datang akan bernilai antara US$ 240 juta hingga US$ 375 juta tergantung pada apa yang disertakan. Nilai dan isi paket tersebut masih dalam tahap penyelesaian, menurut para pejabat. Gedung Putih tidak segera menanggapi permintaan komentar.

Meskipun Inggris mengirim amunisi uranium ke Ukraina awal tahun ini, itu akan menjadi pengiriman amunisi pertama AS. Amunisi uranium itu kemungkinan besar akan menimbulkan kontroversi. Hal ini menyusul keputusan sebelumnya oleh pemerintahan Biden untuk memberikan munisi tandan ke Ukraina, meskipun terdapat kekhawatiran akan bahaya senjata tersebut terhadap warga sipil.

Penggunaan amunisi depleted uranium menuai perdebatan sengit. Ada risiko kesehatan yang berbahaya dari menelan atau menghirup debu depleted uranium, termasuk kanker dan cacat lahir.

Advertising
Advertising

Sebagai produk sampingan dari pengayaan uranium, depleted uranium digunakan untuk amunisi karena kepadatan ekstrimnya membuat peluru dengan mudah menembus lapisan baja dan terbakar sendiri.

Meskipun depleted uranium bersifat radioaktif, kandungannya jauh lebih sedikit dibandingkan uranium yang dihasilkan secara alami. Namun partikel-partikelnya dapat bertahan dalam jangka waktu yang cukup lama.

Amerika Serikat menggunakan amunisi depleted uranium dalam jumlah besar pada Perang Teluk tahun 1990 dan 2003 serta pemboman NATO di bekas Yugoslavia pada tahun 1999.

Pengawas nuklir PBB, Badan Energi Atom Internasional, mengatakan bahwa penelitian di bekas Yugoslavia, Kuwait, Irak dan Lebanon menunjukkan bahwa keberadaan residu uranium yang tersebar di lingkungan tidak menimbulkan bahaya radiologi bagi penduduk di wilayah yang terkena dampak.

Namun bahan radioaktif dapat menambah tantangan pembersihan besar-besaran pasca perang di Ukraina. Beberapa bagian negara tersebut sudah dipenuhi dengan persenjataan yang belum meledak yang berasal dari bom curah dan amunisi lainnya serta ratusan ribu ranjau anti-personil.

REUTERS

Pilihan Editor: Kim Jong Un Berkunjung ke Luar Negeri, Ini Kendaraan Favoritnya

Berita terkait

PBB: Dermaga Bantuan Terapung Buatan AS di Gaza Kurang Layak

1 jam lalu

PBB: Dermaga Bantuan Terapung Buatan AS di Gaza Kurang Layak

PBB menyebut dermaga terapung yang baru saja selesai dibangun di Gaza untuk pengiriman bantuan dinilai kurang layak dibandingkan jalur darat

Baca Selengkapnya

DPR AS Loloskan RUU yang Mendorong Biden Kirim Senjata ke Israel

3 jam lalu

DPR AS Loloskan RUU yang Mendorong Biden Kirim Senjata ke Israel

RUU tersebut diperkirakan tidak akan menjadi undang-undang, tetapi lolosnya beleid itu di DPR AS menunjukkan kesenjangan pada tahun pemilu soal Israel

Baca Selengkapnya

Ini Poin-poin Penting dari 'Era Baru' Kemitraan Strategis Putin dan Xi

17 jam lalu

Ini Poin-poin Penting dari 'Era Baru' Kemitraan Strategis Putin dan Xi

Putin dan Xi Jinping sepakat memperdalam kemitraan strategis mereka sekaligus mengecam Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Anggota Kongres AS Keturunan Palestina Ingin Hari Nakba Diakui

20 jam lalu

Anggota Kongres AS Keturunan Palestina Ingin Hari Nakba Diakui

Seorang anggota Kongres AS mendorong resolusi yang mengakui peristiwa Nakba dan hak pengungsi Palestina.

Baca Selengkapnya

Xi Jinping dan Putin Makin Mesra, Janjikan Hubungan Lebih Erat

21 jam lalu

Xi Jinping dan Putin Makin Mesra, Janjikan Hubungan Lebih Erat

Putin mengunjungi Cina dan bertemu Xi Jinping setelah dilantik kembali sebagai Presiden Rusia.

Baca Selengkapnya

Ingin Israel Dihukum, 5 Negara Ini Kritik Ancaman AS Kepada Mahkamah Pidana Internasional

1 hari lalu

Ingin Israel Dihukum, 5 Negara Ini Kritik Ancaman AS Kepada Mahkamah Pidana Internasional

Sejumlah pihak bereaksi setelah Amerika mengancam hakim ICC jika mengeluarkan surat penangkapan kepada PM Israel, Benjamin Netanyahu.

Baca Selengkapnya

Sri Lanka Akui 16 Warganya Tewas Saat Berperang dalam Konflik Rusia-Ukraina

1 hari lalu

Sri Lanka Akui 16 Warganya Tewas Saat Berperang dalam Konflik Rusia-Ukraina

Setidaknya 16 tentara bayaran Sri Lanka tewas dalam perang antara Rusia dan Ukraina, kata wakil menteri pertahanan pulau itu pada Rabu.

Baca Selengkapnya

Catatan Jual-Beli Amunisi Anggota TNI-Polri dan KKB di Papua

1 hari lalu

Catatan Jual-Beli Amunisi Anggota TNI-Polri dan KKB di Papua

Kepala Operasi Damai Cartenz, Kombes Faizal Ramadhani akui ada anggota TNI-Polri jual amunisi ke KKB. Berikut beberapa kasusnya.

Baca Selengkapnya

20 Dokter AS Terjebak di Gaza, Gedung Putih Klaim Upayakan Evakuasi

1 hari lalu

20 Dokter AS Terjebak di Gaza, Gedung Putih Klaim Upayakan Evakuasi

Gedung putih mengatakan pemerintah AS berupaya mengevakuasi sekelompok dokter AS yang terjebak di Gaza setelah Israel menutup perbatasan Rafah

Baca Selengkapnya

All 4 One Gelar Konser di Jakarta 23 Juni, Ini Profil Grup Vokal yang Populerkan Lagu I Swear

1 hari lalu

All 4 One Gelar Konser di Jakarta 23 Juni, Ini Profil Grup Vokal yang Populerkan Lagu I Swear

Grup vokal legendaris dari Amerika Serikat, All 4 One menggelar konser bertajuk All 4 One 30 Years Anniversary Tour di Jakarta pada 23 Juni 2024.

Baca Selengkapnya