Warga Ukraina dengan Penyakit Kronis Bisa Ikut Wajib Militer

Reporter

Tempo.co

Senin, 4 September 2023 11:00 WIB

Tentara Ukraina berdiri di samping tank tempur utama Leopard 1A5 selama hari media Misi Bantuan Militer Uni Eropa untuk mendukung Ukraina (EUMAM Ukraina) di Klietz, Jerman 17 Agustus 2023. REUTERS/Annegret Hilse

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Pertahanan Ukraina mengamandemen permintaan negara itu yang mengizinkan orang dengan penyakit kronis mengikuti wajib militer. Larangan itu dicabut untuk sejumlah kategori karena perang Ukraina masih berkecamuk.

Amandemen baru itu, diterbitkan Kementerian Pertahanan Ukraina pada akhir Agustus 2023. Ini artinya, militer Ukraina bisa meminta warganya mengikuti wajib militer meski punya penyakit hepatitis, HIV tanpa gejala, TBC yang sudah diobati secara klinis serta sejumlah penyakit darah lainnya. Aturan baru ini juga mengharuskan warga Ukraina dengan gangguan mental ringan serta penyakit syaraf pusat yang berkembang perlahan, agar mengikut wajib militer.

Selain mencabut aturan yang melarang orang-orang dengan kondisi kesehatan tertentu, termasuk kesehatan mental, mengikuti wajib militer, Angkatan Bersenjata Ukraina juga melonggarkan persyaratan kesehatan bagi prajurit yang ingin bergabung dalam unit-unit elit Ukraina, seperti pasukan lintas udara dan marinir.

Advertising
Advertising

Perang Ukraina berkecamuk pada Februari 2022 buntut dari konflik dengan Rusia. Dalam beberapa bulan terakhir, Kyev tampaknya berusaha meningkatkan jumlah orang yang terlibat dalam wajib militer. Beberapa rekaman video yang beredar di dunia maya memperlihatkan petugas dari Angkatan Bersenjata Ukraina mengejar-ngejar orang – orang di pinggir jalan yang dianggap bisa mengikuti wajib militer, bahkan ada yang menyerang mereka secara fisik atau mengancam dengan senjata.

Militer Ukraina mengalami kerugian yang sangat besar dalam hal jumlah personel militer dan peralatan tempur di tengah upaya melakukan serangan balasan ke tentara Rusia. Ribuan tentara Ukraina dilaporkan gugur. Serangan balasan ini, diluncurkan pada awal Juni 2023.

Sejauh ini, serangan tersebut gagal membuahkan hasil walau puluhan amunisi sudah disuplai dari negara-negara Barat, termasuk tank Leopard 2 buatan Jerman dan kendaraan tempur infantri Bradley buatan Amerika Serikat.

Sumber: RT.com

Pilihan Editor: Top 3 Dunia: Pelemahan Ekonomi Cina, Sukses Pengusaha Tegal di AS, Pilot Ukraina Tewas

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.

Berita terkait

Faisal Basri Prediksi Dua Pos Anggaran yang Bakal Dialihkan untuk Program Makan Siang Gratis

6 jam lalu

Faisal Basri Prediksi Dua Pos Anggaran yang Bakal Dialihkan untuk Program Makan Siang Gratis

Ekonom senior Faisal Basri memprediksi dua sumber anggaran yang kemungkinan dapat dialihkan untuk mendanai makan siang gratis

Baca Selengkapnya

Sri Lanka Akui 16 Warganya Tewas Saat Berperang dalam Konflik Rusia-Ukraina

11 jam lalu

Sri Lanka Akui 16 Warganya Tewas Saat Berperang dalam Konflik Rusia-Ukraina

Setidaknya 16 tentara bayaran Sri Lanka tewas dalam perang antara Rusia dan Ukraina, kata wakil menteri pertahanan pulau itu pada Rabu.

Baca Selengkapnya

Vladimir Putin Akui Dapat Dukungan Beijing untuk Akhiri Perang Ukraina dengan Damai

1 hari lalu

Vladimir Putin Akui Dapat Dukungan Beijing untuk Akhiri Perang Ukraina dengan Damai

Vladimir Putin mendapat dukungan dari Beijing agar bisa menyelesaikan krisis Ukraina dengan damai.

Baca Selengkapnya

Rusia Rebut 5 Desa di Kharkiv dari Ukraina Lewat Pertempuran Sengit

4 hari lalu

Rusia Rebut 5 Desa di Kharkiv dari Ukraina Lewat Pertempuran Sengit

Rusia merebut lima desa dari Ukraina di wilayah Kharkiv. Rusia melakukan serangan besar-besaran di akhir pekan lalu.

Baca Selengkapnya

Nasib Yang Siha setelah Hengkang dari Grup K-Pop Noir

5 hari lalu

Nasib Yang Siha setelah Hengkang dari Grup K-Pop Noir

Yang Siha mantan anggota grup K-Pop Noir akan mendaftar wajib militer atau wamil

Baca Selengkapnya

Plus Minus KTT Perdamaian Ukraina di Swiss

5 hari lalu

Plus Minus KTT Perdamaian Ukraina di Swiss

Rusia tidak diundang ke pertemuan tanggal 15-16 Juni 2024 dalam KTT Perdamaian Ukraina di Lucerne, Swiss.

Baca Selengkapnya

Pesawat Super Hercules Unit Terakhir Pesanan Prabowo Bakal Tiba Bulan Ini

5 hari lalu

Pesawat Super Hercules Unit Terakhir Pesanan Prabowo Bakal Tiba Bulan Ini

Pesawat Super Hercules pesanan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto akan segera tiba di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Saran buat Jemaah Haji agar Kesehatan Tetap Terjaga selama di Tanah Suci

6 hari lalu

Saran buat Jemaah Haji agar Kesehatan Tetap Terjaga selama di Tanah Suci

Di tengah cuaca panas di Tanah Suci, jemaah haji perlu menjaga kondisi fisik tetap bugar dan sehat. Berikut yang perlu disiapkan dan dilakukan.

Baca Selengkapnya

Rusia Ancam Prancis Akan Buru Tentaranya Jika Dikirim ke Ukraina

7 hari lalu

Rusia Ancam Prancis Akan Buru Tentaranya Jika Dikirim ke Ukraina

Rusia menemukan banyak warga negara Prancis yang tewas di Ukraina.

Baca Selengkapnya

Mengenali Pesawat C-130J Super Hercules yang akan Tiba di Indonesia 17 Mei 2024

8 hari lalu

Mengenali Pesawat C-130J Super Hercules yang akan Tiba di Indonesia 17 Mei 2024

Pesawat C-130 J Super Hercules buatan Lockheed Martin pesanan Indonesia

Baca Selengkapnya