Satu Orang Tewas dalam Bentrok Pasukan Keamanan Palestina dengan Kelompok Bersenjata
Reporter
Daniel A. Fajri
Editor
Ida Rosdalina
Kamis, 31 Agustus 2023 11:41 WIB
TEMPO.CO, Jakarta – Seorang warga Palestina tewas dalam bentrokan yang jarang terjadi antara pasukan keamanan Palestina dan kelompok bersenjata di Tepi Barat pada Rabu, 30 Agustus 2023. Insiden ini terjadi di tengah ketidakpastian mengenai masa depan kepemimpinan Palestina yang telah memperluas perpecahan internal.
Para saksi mata mengatakan seorang pria tewas di kota Tulkarem di Tepi Barat setelah pasukan keamanan Palestina tiba untuk membebaskan jalan menuju kamp pengungsi, yang diblokir oleh orang-orang bersenjata sebagai tindakan pencegahan terhadap serangan Israel. Otoritas Palestina (PA) mengatakan warga mengeluhkan hambatan tersebut membahayakan pejalan kaki dan sekolah.
Dalam baku tembak berikutnya, seorang pria Palestina berusia 25 tahun, yang digambarkan oleh penduduk setempat tidak terafiliasi dengan PA atau militan, ditembak mati. Rincian lebih lanjut mengenai keadaan tersebut masih belum jelas.
Beberapa pria bersenjata mengunggah video yang menuduh Otoritas Palestina melakukan pembunuhan tersebut. “Kami tidak akan tinggal diam mengenai tindakan ini, yang membantu pasukan pendudukan dalam menangkap dan mengejar para pemuda dan orang-orang (yang ada dalam daftar orang yang dicari Israel),” kata salah satu pria bersenjata.
Otoritas Palestina, yang dihubungi oleh Reuters, belum memberikan tanggapan segera terhadap tuduhan militan tersebut. Talal Dweikat, juru bicara dinas keamanan PA, mengatakan orang-orang bersenjata melepaskan tembakan ke arah pasukan. Mereka mendorong pasukan keamanan untuk melakukan intervensi hingga mengambil tindakan yang diperlukan untuk memulihkan ketertiban.
Badan keamanan PA melancarkan penyelidikan atas insiden tersebut dan meminta otopsi, kantor berita resmi WAFA melaporkan. Aktivis hak asasi manusia Palestina menyerukan penyelidikan independen.
Gerakan Islam Hamas mengutuk pembunuhan Tulkarem dan mengatakan akuntabilitas diperlukan “untuk menjaga perdamaian internal dalam menghadapi pendudukan”. Hamas memerintah Gaza yang diblokade Israel dan baru-baru ini meningkatkan tantangannya terhadap pemerintahan PA di Tepi Barat.
<!--more-->
Menolak Mundur
Presiden Mahmoud Abbas telah berulang kali menolak tuntutan masyarakat Palestina untuk mundur selama dua dekade kekuasaannya. Pria berusia 87 tahun itu tidak menunjuk ahli waris yang disukai, dan perundingan kenegaraan yang disponsori Amerika Serikat terhenti sejak 2014.
Secara terpisah, polisi Israel mengatakan seorang anak di bawah umur yang mereka curigai melakukan serangan penikaman di Yerusalem ditembak dan dibunuh dalam episode terbaru gelombang kekerasan Israel-Palestina selama berbulan-bulan.
Israel telah meningkatkan serangan militer di wilayah pemerintahan mandiri Palestina di Tepi Barat yang diduduki Israel di mana para pejuang Palestina menjadi semakin tegas, menantang PA yang didukung secara internasional.
Otoritas Palestina, yang dibentuk setelah perjanjian perdamaian sementara Oslo tahun 1990-an, menjalankan pemerintahan terbatas di sebagian wilayah Tepi Barat. PA dituduh oleh Israel lemah terhadap militan Palestina. Kelompok ini mengatakan bahwa kebijakan Israel telah melemahkan pengaruhnya.
Ratusan warga Palestina telah tewas dalam serangan Israel sejak gelombang kekerasan terbaru meletus pada awal 2022.
Pada periode yang sama, puluhan warga Israel tewas dalam penembakan, penikaman, atau serangan penabrakan mobil yang dilakukan oleh warga Palestina. Kekerasan yang dilakukan pemukim Israel di Tepi Barat terhadap warga Palestina juga meningkat.
Sebelumnya, militer Israel mengatakan pasukannya telah menembak seorang pengendara mobil Palestina yang menabrak mereka di dekat kota Hebron di Tepi Barat pada Rabu, melukai seorang tentara. Tidak ada rincian mengenai kondisi warga Palestina yang segera dirilis.
REUTERS
Pilihan Editor: Cina Buat Peta Baru, Malaysia dan India Protes soal Klaim Wilayah