Cina Buat Peta Baru, Malaysia dan India Protes soal Klaim Wilayah

Reporter

Daniel A. Fajri

Editor

Ida Rosdalina

Kamis, 31 Agustus 2023 11:03 WIB

Sebuah kapal Penjaga Pantai Cina berada dekat Pulau Thitu yang diduduki Filipina, di Kepulauan Spratly yang disengketakan, Laut China Selatan, 9 Maret 2023. Filipina mengatakan pada Sabtu bahwa pihaknya telah melihat sebuah kapal angkatan laut China dan puluhan kapal milisi di sekitar pulau yang didudukinya. REUTERS/Eloisa Lopez

TEMPO.CO, JakartaCina pada awal pekan ini merilis “peta standar” yang mencakup klaim sepihaknya atas Laut Cina Selatan dan wilayah lain. Malaysia dan India menyampaikan keberatan.

“Malaysia tidak mengakui klaim Cina di Laut Cina Selatan, sebagaimana dituangkan dalam ‘Peta Standar Cina Edisi 2023’ yang mencakup wilayah maritim Malaysia,” kata Kementerian Luar Negeri Malaysia dalam pernyataannya, Rabu, 30 Agustus 2023.

Malaysia menilai masalah Laut Cina Selatan sebagai masalah yang “kompleks dan sensitif”. Namun, perselisihan tersebut harus “ditangani secara damai dan rasional melalui dialog” berdasarkan hukum internasional.

Kuala Lumpur juga mengatakan pihaknya mendukung pembuatan Kode Etik atau Code of Conduct yang mencakup sengketa maritim yang sedang dinegosiasikan oleh negara-negara Asia Tenggara.

Cina mengklaim kedaulatan atas hampir seluruh Laut Cina Selatan, meskipun pengadilan internasional pada 2016 memutuskan bahwa hak tersebut tidak memiliki dasar hukum.

Advertising
Advertising

Malaysia, Filipina, Vietnam dan Brunei juga memiliki klaim yang tumpang tindih di beberapa bagian laut tersebut. Amerika Serikat mengirimkan kapal angkatan laut melalui wilayah tersebut untuk menegaskan kebebasan navigasi di perairan internasional.

Negeri Jiran mengatakan wilayah Laut Cina Selatan yang diklaimnya berada di utara pulau Kalimantan – lima fitur maritim di rangkaian pulau Spratly – termasuk dalam zona tersebut.

Dalam beberapa tahun terakhir, Cina telah meningkatkan pengembangan pulau-pulau buatan dan melengkapi beberapa pulau dengan fasilitas militer dan landasan pacu. Kuala Lumpur memanggil utusan Beijing pada 2021 setelah kapal Cina memasuki zona ekonomi eksklusifnya.

Negara-negara Asia Tenggara lainnya juga menuduh kapal-kapal Cina mengganggu kapal penangkap ikan mereka.

Sementara India telah mengajukan protes resmi melalui saluran diplomatik soal mengklaim kepemilikan Arunachal Pradesh dan wilayah Aksai Chin di Ladakh timur. Pada Selasa, 29 Agustus 2023, Menteri Luar Negeri India S Jaishankar dengan singkat menolak “peta” baru Cina.

"Cina telah mengeluarkan peta dengan wilayah (yang) bukan milik mereka. (Ini adalah) kebiasaan lama.. Pemerintah kami sangat jelas tentang apa yang terjadi wilayah kita,” kata Jaishankar saat wawancara dengan NDTV.

Menanggapi keberatan India, Cina menyebut langkahnya sebagai “pelaksanaan kedaulatan yang normal sesuai dengan hukum”. Wang Xiaojian, juru bicara Kedutaan Besar Cina di India, menyampaikan rincian penjelasan juru bicara Kementerian Luar Negeri Cina Wang Wenbin.

"Kami berharap pihak-pihak terkait tetap obyektif dan tenang, serta menahan diri untuk tidak menafsirkan masalah ini secara berlebihan,” kata Wang Wenbin.

DANIEL A. FAJRI | THE STRAIT TIMES | NDTV

Pilihan Editor: AS Berencana Menurunkan Ganja ke Kategori Obat-obatan Berisiko Rendah

Berita terkait

Huawei Vs Amerika: Pura 70 Pro Gunakan Komponen Lokal Cina Lebih Banyak

3 jam lalu

Huawei Vs Amerika: Pura 70 Pro Gunakan Komponen Lokal Cina Lebih Banyak

Smartphone Huawei seri Pura 70 dinilai hampir menjadi simbol kemandirian Cina menghadapi tekanan sanksi dari Amerika. Chip masih titik terlemah.

Baca Selengkapnya

Ditangkap di Australia, Mantan Pilot Marinir AS Akui Bekerja dengan Peretas Cina

3 jam lalu

Ditangkap di Australia, Mantan Pilot Marinir AS Akui Bekerja dengan Peretas Cina

Mantan pilot Marinir AS yang menentang ekstradisi dari Australia, tanpa sadar bekerja dengan seorang peretas Tiongkok, kata pengacaranya.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kerusuhan Berbau Rasial 13 Mei 1969 di Malaysia

4 jam lalu

Kilas Balik Kerusuhan Berbau Rasial 13 Mei 1969 di Malaysia

Inilah peristiwa kerusuhan massal nan kelam di Malaysia yang menewaskan sedikitnya 184 Orang

Baca Selengkapnya

Kerusuhan 13 Mei 1969 Terjadi di Malaysia dan Penjarahan 13 Mei 1998 di Indonesia Jadi Kenangan Kelam

4 jam lalu

Kerusuhan 13 Mei 1969 Terjadi di Malaysia dan Penjarahan 13 Mei 1998 di Indonesia Jadi Kenangan Kelam

Indonesia dan Malaysia punya kenangan kelam pada kerusuhan dan penjarahan pada 13 Mei, pada 1969 dan 1998. Berikut kejadiannya.

Baca Selengkapnya

Pasukan Penjaga Pantai Filipina Pastikan Jaga Laut Cina Selatan

9 jam lalu

Pasukan Penjaga Pantai Filipina Pastikan Jaga Laut Cina Selatan

Penjaga Pantai Filipina berkomitmen menjaga wilayah Laut Cina Selatan yang dipersengketakan agar Beijing tidak bisa reklamasi.

Baca Selengkapnya

Warga Cina Diduga Menambang Emas Secara Ilegal, Ini Modusnya

15 jam lalu

Warga Cina Diduga Menambang Emas Secara Ilegal, Ini Modusnya

Seorang warga Cina berinisial YH diduga menambang bijih emas secara ilegal dan memproduksi emas batangan di bawah tanah di Kabupaten Ketapang

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Perdagangan Indonesia-Israel hingga Dubes Israel Robek Piagam PBB

1 hari lalu

Top 3 Dunia: Perdagangan Indonesia-Israel hingga Dubes Israel Robek Piagam PBB

Berita Top 3 Dunia pada Sabtu 11 Mei 2024 diawali oleh tanggapan Dubes Palestina Zuhair Al-Shun soal perdagangan antara Indonesia-Israel

Baca Selengkapnya

Cina Desak AS Tak Hadang Proses Keanggotaan Penuh Palestina di PBB

2 hari lalu

Cina Desak AS Tak Hadang Proses Keanggotaan Penuh Palestina di PBB

Dubes Cina untuk PBB Fu Cong mendesak Amerika Serikat untuk tidak menghalangi proses keanggotaan penuh Palestina di PBB yang didukung Majelis Umum

Baca Selengkapnya

Ramai Kritik Hilirisasi Nikel Dianggap Lebih Untungkan Cina, Ini Tanggapan Stafsus ESDM

2 hari lalu

Ramai Kritik Hilirisasi Nikel Dianggap Lebih Untungkan Cina, Ini Tanggapan Stafsus ESDM

Pengamat Ekonomi Energi UGM Fahmy Radhi mengatakan keuntungan nilai tambah hilirisasi nikel di Indonesia selama ini lebih banyak tersalur ke Cina.

Baca Selengkapnya

Laut Cina Selatan: Ketegangan antara Cina dan Filipina memanas?

3 hari lalu

Laut Cina Selatan: Ketegangan antara Cina dan Filipina memanas?

Perseteruan Cina dan Filipina memperebutkan dua fitur di Laut Cina Selatan kian sengit.

Baca Selengkapnya