Soal Tak Layak Diinvestasi, Cina: 90 Persen Perusahaan AS Raup Keuntungan
Reporter
Tempo.co
Editor
Ida Rosdalina
Rabu, 30 Agustus 2023 10:13 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Kedutaan Besar Cina di Washington pada Selasa, 29 Agustus 2023, membela praktik bisnisnya setelah Menteri Perdagangan AS Gina Raimondo mengatakan perusahaan-perusahaan AS telah memberitahunya bahwa Cina telah menjadi "tidak layak diinvestasikan".
Ketika diminta untuk menanggapi komentar yang dibuat Raimondo di Cina, juru bicara kedutaan Cina Liu Pengyu mengatakan bahwa sebagian besar dari 70.000 perusahaan AS yang melakukan bisnis di Cina ingin tetap tinggal, bahwa hampir 90% menghasilkan keuntungan, dan bahwa Beijing sedang berupaya untuk lebih memudahkan akses pasar bagi perusahaan asing.
“Cina secara aktif memajukan keterbukaan tingkat tinggi dan melakukan upaya untuk menyediakan lingkungan bisnis kelas dunia yang berorientasi pasar dan diatur oleh kerangka hukum yang kuat,” katanya. “Cina hanya akan membuka pintunya lebih luas lagi terhadap dunia luar.”
Departemen Perdagangan menolak berkomentar.
Raimondo, Selasa, mengatakan bahwa perusahaan-perusahaan AS telah mengeluh kepadanya bahwa Cina menjadi “tidak layak diinvestasikan,” merujuk pada denda, penggerebekan, dan tindakan lain yang menjadikannya berisiko untuk melakukan bisnis di negara dengan perekonomian terbesar kedua di dunia.
Komentar tersebut, yang disampaikan kepada wartawan di kereta berkecepatan tinggi saat delegasi pejabat AS berangkat dari Beijing ke Shanghai, memberikan gambaran suram tentang bagaimana perusahaan-perusahaan Amerika memandang Cina, dan merupakan komentar paling blak-blakan yang pernah disampaikan Raimondo dalam perjalanannya.
“Saya semakin sering mendengar dari kalangan bisnis Amerika bahwa Cina tidak layak untuk diinvestasikan karena terlalu berisiko,” katanya.
<!--more-->
Tantangan Baru
Raimondo mengatakan perusahaan-perusahaan Amerika menghadapi tantangan-tantangan baru, di antaranya adalah "denda selangit tanpa penjelasan apa pun, revisi terhadap undang-undang kontra-spionase, yang tidak jelas dan mengirimkan gelombang kejutan ke seluruh komunitas AS; penggerebekan terhadap bisnis – sebuah tantangan yang benar-benar baru dan kita perlu menghadapinya."
Raimondo berada di Shanghai untuk hari terakhir pertemuan sebelum kembali ke Amerika Serikat. Dia akan mengunjungi Shanghai Disneyland, perusahaan patungan Walt Disney dan Shendi Group milik negara Cina, berpidato di depan kelompok perempuan pebisnis dan mengadakan konferensi pers di fasilitas Boeing di Shanghai.
Dia mengatakan bahwa dia telah mengajukan penolakan maskapai penerbangan Cina untuk menerima pengiriman pesawat Boeing 737 MAX tetapi tidak memenangkan komitmen.
Dia mengatakan “tidak ada alasan yang diberikan” atas tindakan Cina terhadap pembuat chip Micron Technology, yang produknya dibatasi oleh Beijing tahun ini, dan menolak perbandingan apa pun dengan kontrol ekspor AS.
“Proses hukumnya terbatas, dan itulah mengapa saya mengungkitnya,” katanya.
Raimondo dalam pidato pembukaannya pada pertemuan Rabu dengan Sekretaris Partai Shanghai Chen Jining menyampaikan nada positif dengan mengatakan dia ingin membahas "cara-cara konkret agar kita dapat bekerja sama untuk mencapai tujuan bisnis dan mewujudkan lingkungan bisnis yang lebih dapat diprediksi, lingkungan peraturan yang dapat diprediksi, dan lapangan bermain yang setara bagi bisnis Amerika."
Chen mengatakan hubungan yang stabil antara Cina dan Amerika Serikat sangat penting bagi dunia. Dia mengatakan Shanghai memiliki konsentrasi bisnis AS tertinggi.
"Hubungan bisnis dan perdagangan berperan sebagai penyeimbang hubungan bilateral. Namun, dunia saat ini cukup rumit. Pemulihan ekonomi agak lamban. Jadi hubungan bilateral yang stabil dalam hal perdagangan dan bisnis merupakan kepentingan kedua negara," dan juga masyarakat dunia.
REUTERS
Pilihan Editor: 9 Tahun Recep Tayyip Erdogan Berkuasa, Kilas Balik Pemilu Presiden Turki 2014