Irak Eksekusi Mati 3 Anggota ISIS Pelaku Pemboman yang Tewaskan 323 Orang
Reporter
Tempo.co
Editor
Sita Planasari
Selasa, 29 Agustus 2023 10:10 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Irak mengeksekusi mati tiga orang yang dihukum karena pemboman 2016. Serangan ini menewaskan lebih dari 320 orang di distrik perbelanjaan Baghdad dan diklaim dilakukan oleh kelompok ISIS. Pengumuman ini dilakukan kantor perdana menteri pada Senin.
Pemboman tersebut merupakan salah satu yang paling mematikan di dunia setelah serangan 11 September 2001 di Amerika Serikat.
Setidaknya 323 orang tewas dalam pemboman mobil yang memicu kebakaran hebat di kawasan perbelanjaan Karrada di Baghdad pada awal 3 Juli 2016. Saat itu, kawasan tersebut dipenuhi orang-orang menjelang perayaan Idul Fitri yang mengakhiri bulan suci Ramadhan.
Perdana Menteri Mohammed Shia al-Sudani, dalam pertemuan dengan keluarga korban, memberi tahu mereka "hukuman mati yang sah dijatuhkan terhadap tiga penjahat utama yang dinyatakan bersalah atas keterlibatan mereka dalam pemboman teroris", kata kantornya dalam sebuah pernyataan.
Ini adalah salah satu serangan paling mematikan yang pernah melanda Irak. Mayor Jenderal Polisi Talib Khalil Rahi saat itu mengatakan minibus yang ditumpangi pelaku bom telah memuat bahan peledak plastik dan amonium nitrat.
Ledakan awal hanya menewaskan sedikit orang, tetapu api menyebar dan menjebak orang-orang di dalam pusat perbelanjaan yang tidak memiliki pintu darurat, kata Rahi pada konferensi pers beberapa hari kemudian.
Kebakaran yang berkobar membuat sulit untuk mengidentifikasi korban tewas. Menteri Dalam Negeri Mohammed Ghabban mengundurkan diri setelah ledakan itu.
<!--more-->
Pelaku Ditangkap di Luar Negeri
ISIS telah menguasai wilayah yang luas di utara dan barat Bagdad pada 2014. Namun pada saat ledakan di Karrada, pasukan Irak telah merebut kembali wilayah yang signifikan dari para jihadis, yang membalas serangan terhadap warga sipil.
Pemerintah Irak menyatakan kemenangan melawan ISIS pada akhir 2017 setelah kampanye militer yang didukung oleh koalisi militer pimpinan Amerika Serikat.
Pada Oktober 2021 Irak mengumumkan penangkapan di luar negeri terhadap orang yang dikatakan sebagai tersangka utama di balik ledakan Karrada. Perdana Menteri saat itu Mustafa al-Kadhemi mengatakan Ghazwan Alzawbaee adalah "pelaku utama" dalam serangan itu "dan banyak serangan lainnya."
Sumber pemerintah mengatakan bahwa Alzawbaee termasuk di antara mereka yang dihukum mati.
Namun pernyataan dari kantor Sudani tidak menyebutkan nama mereka yang dihukum gantung atau menyebutkan kapan mereka dijatuhi hukuman. Dikatakan bahwa eksekusi tersebut dilakukan pada Minggu malam dan Senin pagi.
PBB memperkirakan dalam sebuah laporan pada Maret bahwa ISIS masih memiliki “5.000 hingga 7.000 anggota dan pendukung” di Irak dan negara tetangga Suriah, “kira-kira setengahnya adalah milisi”.
Sel-sel ISIS terus menargetkan pasukan keamanan dan warga sipil di kedua negara, tetapi laporan PBB mengatakan ISIS telah berhasil dilemahkan berkat “operasi kontra-terorisme yang berkelanjutan” di kedua sisi perbatasan.
Selama beberapa tahun, pengadilan Irak telah menjatuhkan ratusan hukuman mati serta hukuman penjara seumur hidup berdasarkan hukum pidana untuk keanggotaan dalam “kelompok teroris”.
Pengadilan Irak juga menjatuhkan hukuman mati untuk pembunuhan yang disengaja.
Pada 2022, Irak mengeksekusi lebih dari 11 orang, lebih sedikit dibandingkan Amerika Serikat, dan menjatuhkan hukuman mati kepada lebih dari 41 orang, menurut laporan Amnesty International.
Pilihan Editor: Bom Guncang Bagdad Seusai Buka Puasa, 83 Orang Tewas
CHANNEL NEWSASIA