AS Tuduh Rusia Lecehkan Pegawai Konsulatnya, yang Ditahan karena Bagikan Informasi

Reporter

Tempo.co

Editor

Yudono Yanuar

Selasa, 29 Agustus 2023 10:25 WIB

Sistem rudal permukaan-ke-udara S-400 Rusia melewati simbol "Z" yang ditempatkan untuk mendukung angkatan bersenjata Rusia yang terlibat dalam kampanye militer negara itu di Ukraina sebelum parade militer pada Hari Kemenangan, yang menandai peringatan 78 tahun kemenangan atas Nazi Jerman dalam Perang Dunia Kedua, di Moskow, Rusia 9 Mei 2023. REUTERS/Evgenia Novozhenina

TEMPO.CO, Jakarta - Amerika Serikat menuduh Moskow berusaha mengintimidasi dan melecehkan pegawai AS setelah media pemerintah Rusia melaporkan bahwa seorang mantan pekerja konsulat AS didakwa oleh dinas keamanan karena mengumpulkan informasi tentang perang di Ukraina dan isu-isu lain untuk Washington.

Kantor berita Rusia TASS mengutip dinas keamanan FSB yang mengatakan bahwa Robert Shonov, seorang warga negara Rusia, menyampaikan informasi kepada staf kedutaan AS di Moskow tentang bagaimana kampanye wajib militer Rusia berdampak pada ketidakpuasan politik menjelang pemilihan presiden tahun 2024 di Rusia.

FSB mengatakan pihaknya berencana untuk menginterogasi pegawai kedutaan AS yang melakukan kontak dengan Shonov, yang telah ditahan sejak Mei.

Shonov bekerja di Konsulat Jenderal AS di kota Vladivostok, Rusia timur, selama lebih dari 25 tahun hingga Rusia pada tahun 2021 memerintahkan pemberhentian staf lokal misi AS.

Juru Bicara Departemen Luar Negeri Matthew Miller mengulangi pernyataan AS bahwa tuduhan terhadap Shonov, yang menurut Washington kemudian dipekerjakan melalui sebuah perusahaan yang dikontrak oleh kedutaan AS untuk meringkas laporan berita, "sepenuhnya tidak berdasar."

“Penargetan Rusia terhadap Shonov berdasarkan undang-undang ‘kerjasama rahasia’ hanya menyoroti tindakan semakin represif yang dilakukan pemerintah Rusia terhadap warga negaranya sendiri,” kata Miller dalam sebuah pernyataan, seraya menambahkan bahwa Washington mengetahui FSB juga telah memanggil dua diplomat yang bertugas. di kedutaan AS di Moskow sehubungan dengan kasus tersebut.

“Kami sangat memprotes upaya dinas keamanan Rusia – yang dilakukan oleh media yang dikontrol negara Rusia – untuk mengintimidasi dan melecehkan karyawan kami,” kata Miller.

Advertising
Advertising

Kedutaan Besar Rusia di Washington tidak segera menanggapi permintaan komentar.

REUTERS

Pilihan Editor Alasan Indonesia Walk Out di KTT Melanesia dan MSG Tolak Keanggotaan ULMWP Benny Wenda

Berita terkait

Joe Biden Tanda Tangani Rancangan Undang-undang Penerbangan

13 jam lalu

Joe Biden Tanda Tangani Rancangan Undang-undang Penerbangan

Rancangan undang-undang penerbangan yang ditanda-tangani Joe Biden diharapkan bisa meningkatkan kualitas di sejumlah sektor.

Baca Selengkapnya

26 Perusahaan Kapas dari Cina Masuk Daftar Hitam Amerika Serikat

15 jam lalu

26 Perusahaan Kapas dari Cina Masuk Daftar Hitam Amerika Serikat

26 perusahaan kapas asal Cina tak bisa melakukam impor ke Amerika Serikat karena diduga melakukan kerja paksa ke minoritas warga Uighur.

Baca Selengkapnya

PBB: Dermaga Bantuan Terapung Buatan AS di Gaza Kurang Layak

18 jam lalu

PBB: Dermaga Bantuan Terapung Buatan AS di Gaza Kurang Layak

PBB menyebut dermaga terapung yang baru saja selesai dibangun di Gaza untuk pengiriman bantuan dinilai kurang layak dibandingkan jalur darat

Baca Selengkapnya

DPR AS Loloskan RUU yang Mendorong Biden Kirim Senjata ke Israel

20 jam lalu

DPR AS Loloskan RUU yang Mendorong Biden Kirim Senjata ke Israel

RUU tersebut diperkirakan tidak akan menjadi undang-undang, tetapi lolosnya beleid itu di DPR AS menunjukkan kesenjangan pada tahun pemilu soal Israel

Baca Selengkapnya

Ini Poin-poin Penting dari 'Era Baru' Kemitraan Strategis Putin dan Xi

1 hari lalu

Ini Poin-poin Penting dari 'Era Baru' Kemitraan Strategis Putin dan Xi

Putin dan Xi Jinping sepakat memperdalam kemitraan strategis mereka sekaligus mengecam Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Anggota Kongres AS Keturunan Palestina Ingin Hari Nakba Diakui

1 hari lalu

Anggota Kongres AS Keturunan Palestina Ingin Hari Nakba Diakui

Seorang anggota Kongres AS mendorong resolusi yang mengakui peristiwa Nakba dan hak pengungsi Palestina.

Baca Selengkapnya

Xi Jinping dan Putin Makin Mesra, Janjikan Hubungan Lebih Erat

1 hari lalu

Xi Jinping dan Putin Makin Mesra, Janjikan Hubungan Lebih Erat

Putin mengunjungi Cina dan bertemu Xi Jinping setelah dilantik kembali sebagai Presiden Rusia.

Baca Selengkapnya

Ingin Israel Dihukum, 5 Negara Ini Kritik Ancaman AS Kepada Mahkamah Pidana Internasional

1 hari lalu

Ingin Israel Dihukum, 5 Negara Ini Kritik Ancaman AS Kepada Mahkamah Pidana Internasional

Sejumlah pihak bereaksi setelah Amerika mengancam hakim ICC jika mengeluarkan surat penangkapan kepada PM Israel, Benjamin Netanyahu.

Baca Selengkapnya

Sri Lanka Akui 16 Warganya Tewas Saat Berperang dalam Konflik Rusia-Ukraina

1 hari lalu

Sri Lanka Akui 16 Warganya Tewas Saat Berperang dalam Konflik Rusia-Ukraina

Setidaknya 16 tentara bayaran Sri Lanka tewas dalam perang antara Rusia dan Ukraina, kata wakil menteri pertahanan pulau itu pada Rabu.

Baca Selengkapnya

20 Dokter AS Terjebak di Gaza, Gedung Putih Klaim Upayakan Evakuasi

1 hari lalu

20 Dokter AS Terjebak di Gaza, Gedung Putih Klaim Upayakan Evakuasi

Gedung putih mengatakan pemerintah AS berupaya mengevakuasi sekelompok dokter AS yang terjebak di Gaza setelah Israel menutup perbatasan Rafah

Baca Selengkapnya