Menteri Ekstremis Israel Berseteru dengan Supermodel AS Bella Hadid, Ini Sebabnya

Reporter

Tempo.co

Sabtu, 26 Agustus 2023 08:00 WIB

Itamar Ben-Gvir dan Bella Hadid. Foto/wikipedia.org dan Instagram

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Keamanan Nasional ekstremis sayap kanan Israel Itamar Ben-Gvir pada Jumat berselisih dengan supermodel Amerika Serikat keturunan Palestina, Bella Hadid. Mereka berseteru mengenai komentar Ben-Gvir minggu ini yang dikutuk oleh orang-orang Palestina sebagai tindakan rasis.

Dalam sebuah wawancara dengan N12 News pada Rabu, Itamar Ben-Gvir mengatakan bahwa hak untuk hidup dan bergerak bagi pemukim Yahudi ilegal di wilayah pendudukan Tepi Barat, mengalahkan hak bergerak bagi warga Palestina.

Warga Palestina telah lama mengutuk pembatasan perjalanan, termasuk pos pemeriksaan, yang diberlakukan oleh Israel di Tepi Barat. Ini wilayah di mana Palestina menjalankan pemerintahan sendiri secara terbatas dan yang mereka cita-citakan sebagai bagian dari negara masa depan.

Ben-Gvir, yang tinggal di pemukiman Yahudi Kiryat Arba dekat Kota Hebron di Tepi Barat, mengatakan dalam wawancara bahwa pembatasan warga Palestina diperlukan untuk melindungi keamanan keluarganya.

“Hak saya, hak istri saya, hak anak-anak saya untuk melakukan perjalanan di jalan Yudea dan Samaria lebih penting daripada hak untuk bergerak bagi orang Arab,” katanya, merujuk pada Tepi Barat dengan nama Ibrani dalam Alkitab.

Advertising
Advertising

Berbicara kepada Mohammad Magadli, pembawa acara televisi terkenal Israel-Arab yang berada di studio, Ben-Gvir menambahkan, “Maaf, Mohammad. Tapi itulah kenyataannya.”

Pernyataannya menuai kritik luas karena para komentator menganggapnya sebagai bukti tuduhan bahwa Israel berubah menjadi sistem apartheid yang berupaya mempertahankan hegemoni Yahudi dari Sungai Yordan hingga Laut Mediterania.

Ungkapan “Maaf, Mohammad” menjadi bahan meme di media sosial karena para kritikus mengunggahnya bersamaan dengan video kekerasan Israel terhadap warga Palestina.

Supermodel Bella Hadid, yang ayahnya adalah warga Palestina dan merupakan pendukung vokal hak-hak Palestina, mengkritik komentar Ben-Gvir di Instagram, di mana ia memiliki hampir 60 juta pengikut.

“Tidak ada tempat, waktu, apalagi di tahun 2023 ini kehidupan yang satu harus lebih berharga dari kehidupan yang lain. Terutama karena etnis, budaya, atau kebencian murni mereka,” tulisnya dalam postingannya pada Kamis.

Hadid juga mengunggah video dari kelompok hak asasi manusia terkemuka Israel B'Tselem yang memperlihatkan tentara Israel di kota Hebron, Tepi Barat bagian selatan, mengatakan kepada seorang penduduk bahwa warga Palestina tidak diizinkan berjalan di jalan tertentu karena jalan tersebut diperuntukkan bagi orang Yahudi. “Apakah ini mengingatkan seseorang pada sesuatu?” dia menulis.

Ben-Gvir menanggapi dalam sebuah pernyataan pada Jumat yang menyebut Hadid sebagai “pembenci Israel”. Ia hanya membagikan sebagian wawancara di akun media sosialnya untuk menggambarkan Hadid sebagai seorang rasis.

Kecaman Hadid senada dengan pernyataan Kementerian Luar Negeri Palestina pada Kamis. Kemlu Palestina menyebut pernyataan Ben-Gvir sebagai “rasis dan keji” dan mengatakan bahwa hal tersebut “hanya menegaskan supremasi Yahudi rezim apartheid Israel.”

Israel menolak segala tudingan bahwa mereka menerapkan sistem apartheid terhadap warga Palestina.

Kekerasan di Tepi Barat telah meningkat selama 15 bulan terakhir, dengan seringnya serangan militer Israel, serangan jalanan warga Palestina, dan serangan pemukim Yahudi terhadap desa-desa Palestina. Sejak Januari, setidaknya 188 warga Palestina dan 35 orang di Israel tewas dalam permusuhan.

Ben-Gvir, anggota koalisi agama-nasionalis Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, sudah lama terbukti mendukung terorisme dan hasutan anti-Arab. Dia mengklaim pandangannya menjadi lebih moderat sejak bergabung dengan pemerintah, tanpa menjelaskan lebih lanjut.

Ben-Gvir pernah dihukum karena menghasut rasisme dan mendukung organisasi teroris. Dia dikenal sebagai pengagum rabbi Meir Kahane, yang dilarang masuk Parlemen dan partai Kach-nya dicap sebagai kelompok teroris oleh Amerika Serikat sebelum dia dibunuh di New York pada 1990.

Kach ingin mencabut kewarganegaraan warga Palestina-Israel, memisahkan ruang publik Israel antara Yahudi dan non-Yahudi, serta melarang pernikahan antara Yahudi dan non-Yahudi. Sebelum terjun ke dunia politik, Ben-Gvir menggantungkan foto seorang pria Yahudi di ruang tamunya yang menembak mati 29 warga Palestina di Tepi Barat pada 1994.

Israel merebut Tepi Barat dalam perang Timur Tengah pada 1967. Israel terus memperluas lusinan permukiman yang dianggap ilegal oleh PBB dan sebagian besar negara, sebuah pandangan yang disengketakan oleh Israel.

Pilihan Editor: Polisi Sebut Aksi Pemukim Israel 'Terorisme Nasionalis', Menteri Ben-Gvir Marah

REUTERS

Berita terkait

Indonesia Kutuk Blokade Bantuan Kemanusiaan Gaza oleh Warga Israel

37 menit lalu

Indonesia Kutuk Blokade Bantuan Kemanusiaan Gaza oleh Warga Israel

Indonesia mengecam perintangan pengantaran bantuan kemanusiaan dari masyarakat internasional untuk masyarakat Palestina di Gaza oleh warga Israel

Baca Selengkapnya

Anak Buah Biden Ragu Israel Bisa Menang Lawan Hamas di Gaza

3 jam lalu

Anak Buah Biden Ragu Israel Bisa Menang Lawan Hamas di Gaza

Pejabat AS mengatakan Israel tak bisa menang melawan Hamas karena strateginya meragukan.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: ICC Didesak Tangkap Netanyahu, Marak Aksi Blockout 2024

4 jam lalu

Top 3 Dunia: ICC Didesak Tangkap Netanyahu, Marak Aksi Blockout 2024

Top 3 dunia adalah ICC didesak tiga negara tangkap Netanyahu, Kemlu AS minta kongres evaluasi bantuan ke Israel hingga aksi blockout selebritas.

Baca Selengkapnya

Mahasiswi Palestina di Indonesia Memaknai Hari Nakba

5 jam lalu

Mahasiswi Palestina di Indonesia Memaknai Hari Nakba

Hari Nakba merupakan peristiwa pengusiran dan pembersihan etnis massal terhadap sebagian besar rakyat Palestina yang berlangsung pada 1947 - 1948.

Baca Selengkapnya

Ahmad Muzani Salurkan Infak Kemanusiaan Melalui BAZNAS RI untuk Palestina

13 jam lalu

Ahmad Muzani Salurkan Infak Kemanusiaan Melalui BAZNAS RI untuk Palestina

Wakil Ketua MPR RI, Ahmad Muzani, menyalurkan infak kemanusiaan untuk Palestina sebesar Rp300 juta melalui Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) RI.

Baca Selengkapnya

Peringati Hari Nakba ke-76, Duta Besar Al-Shun Teringat Penderitaan Rakyat Palestina

13 jam lalu

Peringati Hari Nakba ke-76, Duta Besar Al-Shun Teringat Penderitaan Rakyat Palestina

Dubes Palestina untuk Indonesia mengecam tindakan Israel di Palestina dalam peringatan 76 tahun Hari Nakba.

Baca Selengkapnya

Komandan Hizbullah Tewas dalam Serangan Drone Israel di Lebanon

13 jam lalu

Komandan Hizbullah Tewas dalam Serangan Drone Israel di Lebanon

Serangan drone Israel ke Lebanon menewaskan komandan Hizbullah.

Baca Selengkapnya

Facebook Hapus Unggahan Pertemuan Anwar Ibrahim dengan Hamas

14 jam lalu

Facebook Hapus Unggahan Pertemuan Anwar Ibrahim dengan Hamas

Anwar Ibrahim melakukan pertemuan dengan para pemimpin Hamas di Qatar. Unggahannya soal pertemuan itu dihapus oleh Facebook.

Baca Selengkapnya

Biden Siapkan Bantuan Militer Baru buat Israel

14 jam lalu

Biden Siapkan Bantuan Militer Baru buat Israel

AS akan mengirim amunisi tank dan kendaraan taktis untuk Israel meskipun Biden sebelumnya menghentikan penggunaan bom atas serangan Rafah.

Baca Selengkapnya

Kementerian Luar Negeri Pastikan Indonesia akan Selalu Berpihak pada Palestina

14 jam lalu

Kementerian Luar Negeri Pastikan Indonesia akan Selalu Berpihak pada Palestina

Kementerian Luar Negeri kembali menegaskan dukungan pemerintah dan rakyat Indonesia terhadap Palestina.

Baca Selengkapnya