Xi Jinping dan Modi Sepakat Selesaikan Sengketa Perbatasan China-India

Reporter

Tempo.co

Jumat, 25 Agustus 2023 16:15 WIB

Presiden Rusia Vladimir Putin (kiri), Perdana Menteri India Narendra Modi (tengah) dan Presiden China Xi Jinping berfoto dalam pertemuan di sela-sela KTT G20 di Osaka, Jepang 28 Juni 2019. Sputnik/Mikhail Klimentyev /Kremlin melalui REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Perdana Menteri India Narendra Modi dan Presiden China Xi Jinping sepakat meminta pejabat mereka menyelesaikan sengketa perbatasan kedua negara dalam pertemuan di sela KTT BRICS di Johannesburg pada Rabu lalu.

Kementerian Luar Negeri China mengatakan pada Jumat 25 Agustus 2023 bahwa Presiden Xi Jinping mengatakan kepada Perdana Menteri Narendra Modi bahwa kedua belah pihak “harus mempertimbangkan kepentingan keseluruhan” dan “menangani masalah perbatasan dengan benar”.

Beijing juga mengatakan pertemuan di sela-sela KTT BRICS di Johannesburg terjadi “atas permintaan” Perdana Menteri Modi.

Tidak ada pihak yang mengakui pertemuan tersebut pada Rabu, tetapi Menteri Luar Negeri India Vinay Kwatra mengatakan pada Kamis bahwa kedua pihak sepakat untuk meningkatkan upaya penarikan pasukan dan penurunan ketegangan di sepanjang Garis Kontrol Aktual setelah pembicaraan antara kedua pemimpin.

Hubungan antara dua negara terpadat di dunia ini berada dalam kondisi yang sangat buruk sejak bentrokan mematikan di perbatasan Himalaya sepanjang tiga ribu kilometer.

Advertising
Advertising

Bentrokan terkait perbatasan yang dikenal dengan Garis Kontrol Aktual (LAC) ini menewaskan 20 tentara India dan setidaknya empat tentara China pada Mei 2020.

Sebanyak 19 kali pembicaraan melibatkan diplomat dan pejabat militer diadakan untuk menyelesaikan kebuntuan, namun belum menghasilkan terobosan.

"Dalam perbincangan dengan Presiden Xi Jinping di China, perdana menteri menyoroti kekhawatiran India atas masalah LAC yang belum terselesaikan," kata Menteri Luar Negeri India Vinay Kwatra dalam konferensi pers.

"Mengenai hal ini, kedua pemimpin setuju untuk menunjuk pejabat terkait untuk meningkatkan upaya pelepasan dan deeskalasi secepatnya.”

Modi mengatakan "menjaga kedamaian dan ketenangan di wilayah perbatasan, dan mengawasi serta menghormati LAC penting untuk normalisasi hubungan India-China," menurut Menlu Kwatra.

Meskipun Modi dan Xi telah berbicara singkat di sela-sela jamuan makan malam KTT G20 di Bali tahun lalu tentang perlunya menstabilkan perbatasan, ini adalah percakapan pertama di mana kedua pemimpin berbicara panjang lebar tentang penyelesaian masalah ini dalam tiga tahun.

India telah mewaspadai meningkatnya keagresifan militer negara tetangganya di utara. Perselisihan mengenai perbatasan kedua negara raksasa Asia sepanjang 3.500 kilometer telah menjadi sumber ketegangan yang tiada henti.

China juga mengklaim seluruh negara bagian Arunachal Pradesh di India timur laut, mengingat wilayah tersebut merupakan bagian dari Tibet, dan negara-negara raksasa Asia melancarkan perang perbatasan besar-besaran di sana pada 1962.

Pemerintahan Modi telah menggelontorkan miliaran dolar ke dalam proyek konektivitas di sisi perbatasannya untuk meningkatkan kehadiran warga sipil dan membentuk batalyon paramiliter baru.

India juga berupaya mengembangkan hubungan yang lebih erat dengan negara-negara Barat termasuk sesama anggota Quad, Amerika Serikat, Jepang, dan Australia, yang juga tertarik dengan negara-negara tersebut sebagai alternatif pengganti Tiongkok.

Pilihan Editor: Presiden Cina Xi Jinping Minta Kebut Ekspansi BRICS

THE HINDU | ANADOLU

Berita terkait

14 Orang Tewas Tertimpa Papan Reklame di Mumbai saat Badai Petir

9 jam lalu

14 Orang Tewas Tertimpa Papan Reklame di Mumbai saat Badai Petir

Papan reklame tersebut roboh menimpa beberapa rumah dan sebuah pompa bensin di Mumbai, India akibat angin kencang dan hujan deras

Baca Selengkapnya

Kisah Royal Enfield Sebelum Memproduksi Motor di India

11 jam lalu

Kisah Royal Enfield Sebelum Memproduksi Motor di India

Sebelum membuat motor, Royal Enfield memproduksi sejumlah produk di bawah tanah

Baca Selengkapnya

Batal Angkat Kaki, Ini 5 Ponsel Meizu yang akan Rilis

1 hari lalu

Batal Angkat Kaki, Ini 5 Ponsel Meizu yang akan Rilis

Meizu melampaui ekspektasi dengan tidak hanya satu, tapi lima rencana peluncuran ponsel baru.

Baca Selengkapnya

Maskapai India Ini Batalkan 85 Penerbangan Gara-gara Awak Kabin Cuti Massal

5 hari lalu

Maskapai India Ini Batalkan 85 Penerbangan Gara-gara Awak Kabin Cuti Massal

Maskapai penerbangan Air India membatalkan sejumlah penerbangan karena awak kabin ramai-ramai sakit.

Baca Selengkapnya

Bisa Produksi Dalam Negeri, Militer India Siap Hentikan Impor Amunisi

5 hari lalu

Bisa Produksi Dalam Negeri, Militer India Siap Hentikan Impor Amunisi

Angkatan Bersenjata India berencana menghentikan impor amunisi pada tahun depan karena industri dalam negeri sudah mampu memenuhi kebutuhan domestik.

Baca Selengkapnya

Ramai-ramai Pramugari Cuti Sakit, Air India Express Batalkan 40 Penerbangan Setiap Hari sampai 13 Mei

5 hari lalu

Ramai-ramai Pramugari Cuti Sakit, Air India Express Batalkan 40 Penerbangan Setiap Hari sampai 13 Mei

Sekitar 13.000 penumpang terkena dampak pembatalan penerbangan Air India Express.

Baca Selengkapnya

Cina Minta Israel Berhenti Menyerang Rafah

6 hari lalu

Cina Minta Israel Berhenti Menyerang Rafah

Beijing menyerukan kepada Israel untuk mendengarkan seruan besar masyarakat internasional, dengan berhenti menyerang Rafah

Baca Selengkapnya

Cina Perpanjang Kebijakan Bebas Visa ke 12 Negara Usai Xi Jinping Lawatan ke Prancis

6 hari lalu

Cina Perpanjang Kebijakan Bebas Visa ke 12 Negara Usai Xi Jinping Lawatan ke Prancis

Cina memperpanjang kebijakan bebas visa untuk 12 negara di Eropa dan Asia setelah kunjungan kerja Presiden Xi Jinping ke Prancis

Baca Selengkapnya

Xi Jinping Kunjungan Kerja ke Serbia

6 hari lalu

Xi Jinping Kunjungan Kerja ke Serbia

Xi jinping kunjungan kerja ke Serbia untuk memperingati 25 tahun pengeboman oleh NATO pada kantor kedutaan besar Cina di Serbia

Baca Selengkapnya

Jerman Minta Cina Bantu Negara-Negara Miskin yang Terjebak Utang

6 hari lalu

Jerman Minta Cina Bantu Negara-Negara Miskin yang Terjebak Utang

Kanselir Jerman Olaf Scholz meminta Cina memainkan peran lebih besar dalam membantu negara-negara miskin yang terjebak utang.

Baca Selengkapnya