Panen Anggur Gaza Terpukul Gelombang Panas, Petani Rugi Besar

Reporter

Tempo.co

Editor

Ida Rosdalina

Kamis, 24 Agustus 2023 07:00 WIB

Seorang petani Palestina memetik buah anggur di sebuah ladang di Kota Gaza 21 Agustus 2023. REUTERS/Mohammed Salem

TEMPO.CO, Jakarta - Panen anggur di Gaza sangat terpukul akibat gelombang panas yang tak henti-hentinya dan kurangnya curah hujan, membuat para petani di wilayah Palestina khawatir akan penghidupan mereka.

Anggur adalah makanan favorit warga Gaza dan kebun anggur menutupi sebagian besar lahan pertaniannya

Namun wilayah ini sangat sensitif terhadap perubahan suhu dan pola cuaca, dan seperti wilayah lain di dunia, hal ini menimbulkan kekhawatiran.

Ibrahim Abu Owayyed berasal dari keluarga petani. Kebun anggurnya diturunkan dari ayah dan kakeknya. Ia melihat panennya anjlok hingga 1,5 ton dibandingkan lima ton anggur pada musim lalu.

“Hampir tidak ada apa-apanya,” kata Abu Owayyed. “Anggur adalah satu-satunya sumber pendapatan kami. Kami dan anak-anak bergantung padanya. Panas dan perubahan iklim sangat berdampak pada kami.”

Advertising
Advertising

Produksi pada musim 2023 turun 60% dari tahun lalu menjadi 4.000 ton, menurut pejabat Kementerian Pertanian Mohammad Abu Odeh. Anggur tetap menjadi empat tanaman teratas di Gaza.

“Suhu yang lebih tinggi juga menyebabkan penyebaran penyakit, yang berdampak pada rendahnya produksi dan semakin meningkatkan biaya bagi para petani,” kata Odeh, sambil menunjuk pada tandan buah anggur yang layu dan tergantung di salah satu kebun anggur di pesisir pantai.

Setidaknya 1.000 petani menggarap 1.730 hektar lahan anggur, katanya.

Masalahnya tidak berhenti pada anggur, katanya. Perubahan iklim mengancam ketahanan pangan yang lebih luas di wilayah tersebut, yang merupakan rumah bagi 2,3 juta orang dan berada di bawah blokade oleh Israel dan Mesir.

Owayyed, ayah tujuh anak dan seorang petani selama 25 tahun, mengatakan dia harus membayar dua kali lipat dari biasanya untuk pestisida karena harga naik.

Warga Palestina mengatakan blokade yang telah berlangsung selama 16 tahun telah melumpuhkan perekonomian wilayah tersebut. Israel dan Mesir juga memberlakukan pembatasan yang lebih ketat terhadap pergerakan orang dan barang melalui penyeberangan Gaza.

Lemahnya produksi telah menaikkan harga anggur, kata petani Khamees Shamalakh.

“Situasi ekonomi di negara ini buruk, masyarakat tidak mempunyai pendapatan, seseorang yang biasanya membeli tiga atau empat kilo kini membeli satu kilo,” kata Shamalakh, 75, di kiosnya di salah satu alun-alun tersibuk di Kota Gaza.

REUTERS

Pilihan Editor: Pesan-pesan 'Cinta yang Manis' dari Xian untuk Mendorong Angka Kelahiran

Berita terkait

Menlu Retno: Ada Upaya Sistematis Hambat Bantuan ke Gaza!

14 menit lalu

Menlu Retno: Ada Upaya Sistematis Hambat Bantuan ke Gaza!

Menlu Retno Marsudi menilai bantuan kemanusiaan ini sangat diperlukan masyarakat Gaza saat ini.

Baca Selengkapnya

Sidang Kedua di ICJ, Afrika Selatan: Serangan Israel di Rafah Harus Dihentikan!

3 jam lalu

Sidang Kedua di ICJ, Afrika Selatan: Serangan Israel di Rafah Harus Dihentikan!

Afrika Selatan meminta ICJ untuk mendesak Israel agar segera menarik pasukannya dan menghentikan serangan militer mereka di Kota Rafah, Gaza

Baca Selengkapnya

Setelah Perang Gaza Usai, Apa Sebenarnya Rencana Netanyahu?

3 jam lalu

Setelah Perang Gaza Usai, Apa Sebenarnya Rencana Netanyahu?

Ketika Israel terus mengebom Gaza, banyak pertanyaan tentang kapan Israel akan berhenti dan apa yang akan dilakukan Netanyahu selanjutnya.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Rencana Arab untuk Palestina hingga Surat Orang Tua Tentara Israel

7 jam lalu

Top 3 Dunia: Rencana Arab untuk Palestina hingga Surat Orang Tua Tentara Israel

Top 3 dunia adalah rencana negara-negara Arab terhadap Palestina, para orang tua tentara Israel mengirim surat dan ancaman 5 negara ke ICJ.

Baca Selengkapnya

Posisi Joe Biden Melemah dalam Jajak Pendapat, Apa Sebabnya?

16 jam lalu

Posisi Joe Biden Melemah dalam Jajak Pendapat, Apa Sebabnya?

Cara Biden menangani isu Gaza menjadi penentu penting untuk suara pemilu nanti.

Baca Selengkapnya

Orang Tua 900 Tentara Israel Desak Menhan Hentikan Serangan ke Rafah: Ini Jebakan Maut!

19 jam lalu

Orang Tua 900 Tentara Israel Desak Menhan Hentikan Serangan ke Rafah: Ini Jebakan Maut!

Orang tua dari lebih 900 tentara Israel yang bertugas di Gaza telah menulis surat yang mendesak militer Israel untuk membatalkan serangan di Rafah

Baca Selengkapnya

5 Tentara Israel Tewas di Gaza, Tertembak Tank Teman

20 jam lalu

5 Tentara Israel Tewas di Gaza, Tertembak Tank Teman

Militer Israel mengatakan lima tentara Israel tewas tertembak tank mereka sendiri di Jabalia.

Baca Selengkapnya

Ini Rencana Besar Negara-negara Arab untuk Palestina Pascaperang

20 jam lalu

Ini Rencana Besar Negara-negara Arab untuk Palestina Pascaperang

Negara-negara Arab berkumpul membahas masa depan Palestina pascaperang.

Baca Selengkapnya

Pengungsi Palestina Terlunta-lunta, PMI akan Kirim Bantuan 500 Unit Tenda ke Gaza

22 jam lalu

Pengungsi Palestina Terlunta-lunta, PMI akan Kirim Bantuan 500 Unit Tenda ke Gaza

Sekretaris Jenderal PMI menyatakan akan terus mengirim bantuan kemanusiaan ke Gaza, Palestina, termasuk 500 unit tenda yang bakal dikirim pekan ini

Baca Selengkapnya

Pertama Kali, Staf Yahudi Biden Mundur Memprotes Dukungan AS terhadap Israel di Gaza

1 hari lalu

Pertama Kali, Staf Yahudi Biden Mundur Memprotes Dukungan AS terhadap Israel di Gaza

Lily Greenberg Call, seorang staf Yahudi di Departemen Dalam Negeri AS, menuduh Biden memberikan dukungan bagi "bencana" serangan Israel di Gaza

Baca Selengkapnya