Polandia Waswas Kena 'Hukuman' Jika Tak Mau Impor Gandum Ukraina

Reporter

Tempo.co

Selasa, 22 Agustus 2023 15:00 WIB

Para pejabat Pusat Koordinasi Gabungan memeriksa biji-bijian dari Ukraina yang diangkut kapal kargo Razoni berbendera Sierra Leone selama inspeksi di Laut Hitam di lepas pantai Kilyos, dekat Istanbul, Turki, 3 Agustus 2022. Kementerian Pertahanan Turki/Handout via REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Sejumlah pejabat tinggi di Polandia waswas kalau negara-negara anggota Uni Eropa akan membalas jika Warsaw tetap menjalankan rencana melarang masuknya gandum dari Ukraina ke pasar Polandia. Sebab larangan itu sama dengan melanggar kebijakan Uni Eropa.

Uni Eropa sebelumnya telah menghentikan kebijakan impor produk-produk dari Ukriana atas permintaan lima negara anggotanya yang berbatasan dengan Ukraina karena produk-produk dari Ukraina membanjiri pasar mereka. Polandia, Hongaria, Rumania, Slovakia dan Bulagiria ingin larangan impor produk dari Ukraina tetap diberlakukan setidaknya hingga akhir tahun (bukan sampai 15 September 2023). Namun Radio RFM pada Minggu, 20 Agustus 2023, mewartakan terhitung ada 20 negara dari total 27 negara anggota Uni Eropa mendukung agar larangan impor itu dicabut.

Menteri Pertanian Polandia Robert Telus pada bulan lalu menyatakan Polandia akan memberlakukan sebuah larangan yang bersifat unilateral jika Uni Eropa tak mau mengabulkan permintaan mereka (impor produk Ukraina tetap dilarang). Sebelumnya pada April 2023, Komisi Eropa dengan ragu-ragu mundur dan memperpanjang larangan itu secara resmi sesuai permintaa Polandia dan empat negara lainnya.

Advertising
Advertising

Sejumlah sumber mengatakan pada Radio RFM kalau otoritas Polandia waswas bakal menerima pembalasan dari negara-negara seperti Jerman, yang mungkin akan mengambil langkah pembalasan dengan cepat dan setara dengan respon dari Komisi Eropa. Sebuah sumber mengatakan Rumania tak menginginkan konfrontasi. Jika negara-negara lain yang berbatasan dengan Ukraina dan hanya Polandia serta Hongaria yang ngotot tak mau impor produk dari Ukraina, maka Uni Eropa mungkin tidak akan memberikan ‘hukuman’.

Polish Radio mewartakan pada Sabtu, 18 Agustus 2023, Polandia, Hongaria, Rumania, Slovakia dan Bulagiria saat ini sudah terlibat dalam pembicaraan dengan Komisi Eropa dan Ukraina perihal kemungkinan pemberian subsidi dari Uni Eropa untuk gandum yang transit dari Ukriana. Brussels dilaporkan bisa mengeluarkan hingga 30 euro per ton gandum untuk mendorong profitabilitas ekspor Ukraina.

Sumber: RT.com

Pilihan Editor: Rusia dan Cina Disebut Bakal Berlakukan Bebas Visa

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.

Berita terkait

Askolani Paparkan Peran Bea Cukai bagi Perekonomian di Tengah Kisruh Barang Impor

2 jam lalu

Askolani Paparkan Peran Bea Cukai bagi Perekonomian di Tengah Kisruh Barang Impor

Askolani memaparkan bagaimana capaian pengawasan dan penindakan dilakukan oleh lembaganya selama ini.

Baca Selengkapnya

Profil dan Kekayaan Pejabat Bea Cukai yang Sedang Disorot Imbas Penindakan Barang Impor

4 jam lalu

Profil dan Kekayaan Pejabat Bea Cukai yang Sedang Disorot Imbas Penindakan Barang Impor

Askolani dilantik menjadi Dirjen Bea Cukai oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati pada Maret 2021.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Lapor Perkara Bea Cukai ke Jokowi di Istana, Janji Lakukan Perbaikan

6 jam lalu

Sri Mulyani Lapor Perkara Bea Cukai ke Jokowi di Istana, Janji Lakukan Perbaikan

Sri Mulyani juga menyampaikan tantangan Bea Cukai di era pesatnya perkembangan teknologi.

Baca Selengkapnya

Vladimir Putin Akui Dapat Dukungan Beijing untuk Akhiri Perang Ukraina dengan Damai

7 jam lalu

Vladimir Putin Akui Dapat Dukungan Beijing untuk Akhiri Perang Ukraina dengan Damai

Vladimir Putin mendapat dukungan dari Beijing agar bisa menyelesaikan krisis Ukraina dengan damai.

Baca Selengkapnya

Uni Eropa, UNODC dan ILO Luncurkan PROTECT untuk Lindungi Hak Perempuan Pekerja Migran

14 jam lalu

Uni Eropa, UNODC dan ILO Luncurkan PROTECT untuk Lindungi Hak Perempuan Pekerja Migran

PROTECT ditujukan untuk memperkuat hak-hak perempuan pekerja migran, anak-anak dan kelompok berisiko di Indonesia

Baca Selengkapnya

Tidak Cukup Sri Mulyani, Jokowi akan Turun Tangan Selesaikan Persoalan Bea Cukai

1 hari lalu

Tidak Cukup Sri Mulyani, Jokowi akan Turun Tangan Selesaikan Persoalan Bea Cukai

Bea Cukai terus menuai kecaman publik karena dianggap berkinerja buruk. Sri Mulyani belum berhasil menangani. Kini Jokowi turun tangan.

Baca Selengkapnya

Kerja dan Tinggal di Jerman Semakin Mudah dengan Peraturan Baru, Simak Ketentuannya

1 hari lalu

Kerja dan Tinggal di Jerman Semakin Mudah dengan Peraturan Baru, Simak Ketentuannya

Berikut peraturan baru untuk mempermudah proses mencari kerja di Jerman bagi warga negara di luar Uni Eropa.

Baca Selengkapnya

Tingkat Perekonomian Indonesia Turun, Ada Dampak dari Perlambatan di Cina

1 hari lalu

Tingkat Perekonomian Indonesia Turun, Ada Dampak dari Perlambatan di Cina

Perlambatan perekonomian di Cina memberi dampak ke Indonesia. Sebab sasaran pasar terbesar untuk kegiatan ekspor komoditas alam berada di Cina

Baca Selengkapnya

Jokowi akan Gelar Rapat Khusus Bereskan Segudang Masalah Bea Cukai

1 hari lalu

Jokowi akan Gelar Rapat Khusus Bereskan Segudang Masalah Bea Cukai

Bea Cukai saat ini tengah ramai disorot imbas beragam masalah penindakan barang impor.

Baca Selengkapnya

Rusia Rebut 5 Desa di Kharkiv dari Ukraina Lewat Pertempuran Sengit

3 hari lalu

Rusia Rebut 5 Desa di Kharkiv dari Ukraina Lewat Pertempuran Sengit

Rusia merebut lima desa dari Ukraina di wilayah Kharkiv. Rusia melakukan serangan besar-besaran di akhir pekan lalu.

Baca Selengkapnya