Pheu Thai Umumkan Aliansi 11 Partai untuk Membentuk Pemerintahan Thailand

Reporter

Tempo.co

Senin, 21 Agustus 2023 18:18 WIB

Srettha Thavisin, seorang taipan properti lokal dan kandidat perdana menteri dari Partai Pheu Thai berbicara kepada media, setelah TPS ditutup, pada hari pemilihan umum di Bangkok, Thailand, 14 Mei 2023. REUTERS/Athit Perawongmetha/File foto

TEMPO.CO, Jakarta - Partai Pheu Thai berjanji pada Senin 21 Agustus 2023 untuk memenuhi janji pemilu dan mengubah konstitusi. Janji ini disampaikan saat mengumumkan aliansi 11 partai Thailand, mencakup beberapa partai pesaing terkait militer, untuk membentuk pemerintahan koalisi pekan ini.

Parlemen bikameral Thailand telah mengalami kebuntuan selama berminggu-minggu dalam membentuk pemerintahan. Hal ini terjadi setelah pemenang pemilu, Move Forward, menyerah pada tekanan kubu konservatif di parlemen. Ini juga memberi kesempatan Pheu Thai yang berada di posisi kedua mengambil alih upaya pembentukan pemerintahan.

Sementara aliansi yang diusulkan adalah langkah untuk mengakhiri kebuntuan, pakta antara Pheu Thai yang populis dan beberapa musuh lamanya yang terkait dengan militer, dapat memperpanjang kekhawatiran tentang serangan ketidakstabilan baru setelah hampir dua dekade kekacauan terus-menerus.

Parlemen akan memberikan suara pada Selasa 22 Agustus 2023 untuk pencalonan perdana menteri Srettha Thavisin dari Pheu Thai. Ia merupakan seorang maestro real estate berusia 60 tahun yang terjun ke dunia politik hanya beberapa bulan yang lalu.

"Kami yakin Srettha akan lolos pemungutan suara," kata pemimpin Pheu Thai Cholnan Srikaew dalam konferensi pers.

Advertising
Advertising

“Kami harus segera bekerja memulihkan ekonomi dan menghasilkan kebijakan yang akan mengembangkan mekanisme stabilitas politik, ekonomi, dan masyarakat,” katanya, usai mengumumkan berapa portofolio kabinet yang akan didapat masing-masing partai.

Pakta Pheu Thai mencakup partai-partai yang dibentuk oleh para jenderal yang berada di belakang kudeta 2006 dan 2014 terhadap pemerintahnya. Junta juga merekayasa penulisan ulang konstitusi untuk mempersulit pemenang pemilu yang tidak disukai oleh kelompok konservatif membentuk pemerintahan.

Sebagian besar warga Thailand tidak setuju dengan gagasan pemerintah koalisi yang mencakup kelompok-kelompok yang didukung militer, sebuah jajak pendapat menunjukkan pada Minggu.

Cholnan mengakui perpecahan politik dalam aliansi tersebut, tetapi mengatakan kekuatan saingan memiliki kewajiban kepada publik untuk tidak menunda pembentukan pemerintahan.

“Selama ini kami menghadapi perpecahan dengan hati yang adil dan tekad untuk mengatasi perpecahan itu,” ujarnya. "Tujuannya sekarang adalah tanggung jawab bersama demi negara."

Aliansi tersebut terdiri dari 314 anggota parlemen dan Srettha membutuhkan 375 suara dari gabungan majelis tinggi dan rendah parlemen untuk disahkan sebagai perdana menteri dan membentuk pemerintahan berikutnya.

Dia akan mengandalkan dukungan dari anggota non-aliansi, termasuk dari Senat yang ditunjuk oleh militer, untuk menyelesaikannya.

Pheu Thai mengatakan akan memimpin pemerintah koalisi yang akan memenuhi janji-janji populis termasuk menangani korupsi, meningkatkan upah minimum dan memberikan bantuan dalam mata uang digital.

Ia juga mengatakan akan terus mengubah konstitusi agar lebih demokratis, tetapi akan menghindari amendemen undang-undang yang terkait dengan monarki.

Rencana berani Move Forward untuk mengubah bagian dari hukum pidana yang melindungi istana dari kritik adalah alasan utama gagalnya tawaran pemerintah.

Partai tersebut telah menolak untuk mendukung upaya multi-partai Pheu Thai, menyebutnya sebagai distorsi hasil pemilu dan bertentangan dengan keinginan publik.

Pilihan Editor: Survei: Mayoritas Warga Thailand Tolak Wacana Koalisi Pheu Thai dan Militer

REUTERS

Berita terkait

Turis Inggris Ditahan di Thailand setelah Dituduh Buat Review yang Bikin Rating Restoran Anjlok

1 hari lalu

Turis Inggris Ditahan di Thailand setelah Dituduh Buat Review yang Bikin Rating Restoran Anjlok

Menurut polisi Thailand, motifnya bermula dari konflik pribadi turis Inggris itu dengan pemilik restoran

Baca Selengkapnya

PKS Menjelang Pilkada 2024, Membuka Peluang Koalisi hingga Berikrar di Depok

2 hari lalu

PKS Menjelang Pilkada 2024, Membuka Peluang Koalisi hingga Berikrar di Depok

Menjelang Pemilihan Kepala Daerah atau Pilkada 2024, Partai Keadilan Sejahtera atau PKS mempersiapkan calon-calon yang akan diusung

Baca Selengkapnya

Alasan Bey Triadi Machmudin Tolak Pinangan Demokrat Maju di Pilkada Jabar 2024

2 hari lalu

Alasan Bey Triadi Machmudin Tolak Pinangan Demokrat Maju di Pilkada Jabar 2024

Partai Demokrat menilai Bey Triadi Machmudin sebagai figur potensial untuk Pilkada Jabar 2024.

Baca Selengkapnya

Safari Politik ke Gerindra, PKS Sodorkan Dua Nama untuk Pilkada Kabupaten Bogor

2 hari lalu

Safari Politik ke Gerindra, PKS Sodorkan Dua Nama untuk Pilkada Kabupaten Bogor

Partai Gerindra Kabupaten Bogor membuka pintu koalisi dengan partai politik lain di Pilkada 2024, termasuk dengan PKS.

Baca Selengkapnya

PRT Thailand Kaya Mendadak, Dapat Warisan Rp 43,5 Miliar dari Majikannya

5 hari lalu

PRT Thailand Kaya Mendadak, Dapat Warisan Rp 43,5 Miliar dari Majikannya

Seorang PRT di Thailand mendapat warisan puluhan miliar rupiah dari majikannya yang merupakan warga negara Prancis.

Baca Selengkapnya

Suhu Laut Naik Pulau Pling Thailand Ditutup

6 hari lalu

Suhu Laut Naik Pulau Pling Thailand Ditutup

Sebelum penutupan Pulau Pling, Teluk Maya di Thailand sempat ditutup selama enam bulan pada tahun 2018

Baca Selengkapnya

Uni Emirat Arab Tolak Ajakan Netanyahu untuk Jadi Bagian Pemerintahan Gaza

7 hari lalu

Uni Emirat Arab Tolak Ajakan Netanyahu untuk Jadi Bagian Pemerintahan Gaza

Uni Emirat Arab (UEA) mengecam undangan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu untuk berpartisipasi dalam pemerintahan Gaza.

Baca Selengkapnya

Prabowo Ingatkan Pihak yang Ogah Kerja Sama Jangan Ganggu, Ganjar: Yang Bekerjasama Saja Bisa Ganggu

7 hari lalu

Prabowo Ingatkan Pihak yang Ogah Kerja Sama Jangan Ganggu, Ganjar: Yang Bekerjasama Saja Bisa Ganggu

Mantan capres nomor urut 03 Ganjar Pranowo menanggapi pernyataan presiden terpilih Prabowo Subianto agar pihak yang tak ingin bekerjasama tidak menggangu.

Baca Selengkapnya

Alasan Gerindra Buka Peluang Orang dari Luar Surakarta Maju di Pilkada Solo

7 hari lalu

Alasan Gerindra Buka Peluang Orang dari Luar Surakarta Maju di Pilkada Solo

Gerindra mematok syarat calon yang mereka usung bisa melanjutkan target Wali Kota Surakarta saat ini Gibran Rakabuming Raka.

Baca Selengkapnya

Punya Koalisi 400 Ribu Suara Pemilu 2024, PKS Depok Tidak Gentar Dikeroyok Enam Partai

8 hari lalu

Punya Koalisi 400 Ribu Suara Pemilu 2024, PKS Depok Tidak Gentar Dikeroyok Enam Partai

Koalisi yang digalang PKS-Golkar sudah memiliki 400 ribu suara pada Pemilu 2024, di mana PKS sendiri meraih 250 ribu suara.

Baca Selengkapnya