AS Tegaskan Tetap Berupaya Pulangkan Travis King dari Korea Utara

Reporter

Tempo.co

Kamis, 17 Agustus 2023 09:35 WIB

Prajurit A.S. Travis T. King (mengenakan kemeja hitam dan topi hitam) terlihat dalam gambar ini yang diambil selama tur Area Keamanan Bersama (JSA) yang dikontrol ketat di perbatasan antara kedua Korea, di desa gencatan senjata Panmunjom, Korea Selatan, 18 Juli 2023. Menurut seorang saksi, ia tiba-tiba berlari memasuki wilayah perbatasan Korea Utara saat tur hampir berakhir, dan tidak dapat diberhentikan oleh tentara lainnya yang bertugas. Sarah Leslie/Handout via REUTERS

TEMPO.CO, JAKARTA--Amerika Serikat tetap berupaya memulangkan Travis King, tentara AS yang menerobos ke Korea Utara pada Juli, menurut seorang pejabat Gedung Putih --kantor presiden AS-- pada Rabu.

Beberapa jam sebelumnya, Korea Utara menyatakan bahwa prajurit AS itu ingin mencari suaka di Korut atau negara lain.

Koordinator komunikasi strategis Dewan Keamanan Nasional (NSC) Amerika Serikat, John Kirby, bersikeras bahwa pernyataan-pernyataan Korut tidak bisa dipercaya.

"Menurut saya, apa pun yang keluar dari Pyongyang harus dipertanyakan," kata pejabat NSC itu saat konferensi pers, yang diselenggarakan oleh Foreign Press Center Washington.

Travis King menerobos garis batas militer menuju Korea Utara ketika ia mengikuti tur berkelompok ke Kawasan Keamanan Bersama di Zona Demiliterisasi pada 18 Juli.

Advertising
Advertising

"Kami cenderung tidak terlalu percaya pada pernyataan-pernyataan yang keluar dari Pyongyang," kata Kirby. Ia mengacu pada pusat pemerintahan Korut yang berada di ibu kota negara itu, Pyongyang.

Kirby menekankan bahwa AS masih ingin tahu di mana Travis King berada, juga bagaimana kondisi sang prajurit.

"Karena tentunya kami mengkhawatirkan keadaan terburuk, dan sayangnya kami punya berbagai alasan untuk khawatir soal keselamatannya," katanya.

Kirby mengatakan AS sudah menjelaskan kepada Korea Utara melalui berbagai saluran bahwa pihaknya menginginkan King kembali ke AS.

"Tapi, kami saat ini tidak punya banyak informasi tentang di mana dia berada ataupun bagaimana kondisinya," ujar Kirby. "Adalah sikap yang tidak bertanggung jawab kalau kami memercayai apa pun yang keluar dari Pyongyang."

Pilihan Editor: Korea Utara: Tentara AS Travis King Kabur karena Tak Tahan Rasisme

YONHAP

Berita terkait

Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Minta Kongres Evaluasi Bantuan Senjata Rp16 T ke Israel

2 jam lalu

Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Minta Kongres Evaluasi Bantuan Senjata Rp16 T ke Israel

Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat menyerahkan paket bantuan senjata untuk Israel senilai USD1 miliar (Rp16 triliun)

Baca Selengkapnya

Marinir Amerika Serikat dan TNI AL Latihan Militer Bersama CARAT

4 jam lalu

Marinir Amerika Serikat dan TNI AL Latihan Militer Bersama CARAT

Marinir Amerika Serikat dan TNI AL memulai latihan militer bersama bernama Cooperation Afloat Readiness and Training (CARAT) Indonesia 2024

Baca Selengkapnya

Ungkap Kejahatan Perang Australia di Afghanistan, Tentara Divonis Hampir Enam Tahun Penjara

9 jam lalu

Ungkap Kejahatan Perang Australia di Afghanistan, Tentara Divonis Hampir Enam Tahun Penjara

Pengadilan Australia menjatuhkan hukuman hampir enam tahun penjara kepada eks pengacara militer yang ungkap tuduhan kejahatan perang di Afghanistan

Baca Selengkapnya

Perwira Angkatan Darat AS Mundur, Protes Dukungan terhadap Israel untuk Serang Gaza

23 jam lalu

Perwira Angkatan Darat AS Mundur, Protes Dukungan terhadap Israel untuk Serang Gaza

Harrison Mann, perwira Angkatan Darat Amerika Serikat mengumumkan mundur sebagai protes atas dukungan Washington terhadap perang Israel di Gaza.

Baca Selengkapnya

Alasan 9 Negara Ini Menolak Palestina Jadi Anggota Penuh PBB, Termasuk Argentina dan Papua Nugini

1 hari lalu

Alasan 9 Negara Ini Menolak Palestina Jadi Anggota Penuh PBB, Termasuk Argentina dan Papua Nugini

Sebanyak 143 negara mendukung Palestina menjadi anggota penuh PBB, 9 negara menolak dan 25 negara lain abstain. Apa alasan mereka menolak?

Baca Selengkapnya

Korban Tewas Lebih 35.000 Orang, AS Bantah Israel Lakukan Genosida di Gaza

1 hari lalu

Korban Tewas Lebih 35.000 Orang, AS Bantah Israel Lakukan Genosida di Gaza

Gedung Putih membantah bahwa Israel melakukan genosida di Gaza. Warga Palestina yang tewas di Gaza sudah lebih dari 35.000 orang.

Baca Selengkapnya

Senator AS Sarankan Israel Serang Gaza dengan Bom Nuklir

1 hari lalu

Senator AS Sarankan Israel Serang Gaza dengan Bom Nuklir

Senator AS Lindsey Graham melontarkan pernyataan kontroversial terkait agresi Israel di Gaza. Ia menyarankan Israel membom nuklir Gaza

Baca Selengkapnya

Ditangkap di Australia, Mantan Pilot Marinir AS Akui Bekerja dengan Peretas Cina

1 hari lalu

Ditangkap di Australia, Mantan Pilot Marinir AS Akui Bekerja dengan Peretas Cina

Mantan pilot Marinir AS yang menentang ekstradisi dari Australia, tanpa sadar bekerja dengan seorang peretas Tiongkok, kata pengacaranya.

Baca Selengkapnya

Calon Menhan Rusia: Tentara Butuh Tunjangan dan Akses Kesejahteraan Lebih Baik

1 hari lalu

Calon Menhan Rusia: Tentara Butuh Tunjangan dan Akses Kesejahteraan Lebih Baik

Calon menhan Rusia yang ditunjuk oleh Presiden Vladimir Putin menekankan perlunya kesejahteraan yang lebih baik bagi personel militer.

Baca Selengkapnya

Antony Blinken Akui Israel Tak Punya Rencana Kredibel untuk Serang Rafah

1 hari lalu

Antony Blinken Akui Israel Tak Punya Rencana Kredibel untuk Serang Rafah

Antony Blinken memperingatkan serangan Israel bisa memicu sebuah pemberontakan.

Baca Selengkapnya